part 2

122 51 30
                                    

***

sejuta harap teruntuk kamu, luangkan waktu sedetik saja untuk bintang, kawan.

***

RENA POV-

Yang membuat detak jantungku tak lagi berirama itu?

Dia adalah










Nathan, Nathan Nugraha.

Ketua OSIS baru.
Yaps, penggantinya Andre.
kelas XI IPA 3-Perfectionis-Populer karena jabatannya itu dan tampan-anak paskibraka.
fansnya kebanyakan dari kelas XII.
manik matanya, hidung mancungnya, bibirnya yang teratur tipis, rambut klims, dan yang pasti cool.
Wah, emejing deh pokoknya.

Dan aku? Rena, Renata Emilika Feleana-cewe XI IPA 1-sekertaris umum OSIS-ketua ambalan pramuka. Ya lumayan populer juga dengan akademikku. Tapi untuk bersanding dengan Nathan? Oh no, saingan berat.

Ah apaan sih Ren, bersanding? Aduh khayalmu.

-Kamar-

***malam lomba OSN Fisika***

WA

Nathan

Assalamualaikum.
Semangat ya belajarnya,
semoga sukses untuk besok Ren.

(Oh neptunus, gila! Ini Nathan? Tumben, biasanya juga sms kalo cuman pas penting.)

Walaikumsalam. Iya than, makasih.

Lagi apa kamunya?

(Kesurupan? tumben basa-basi.)

belajar. kamu?

Udah makan Ren? Udah sholat Isya?

(Orang nanya gak dijawab malah balik nanya)

Iya udah semua.
Kamu udah makan?

Ya udah lanjutin belajarnya.

(Gila ni cowo, bikin ilfil, dari tadi aku nanya, cuman main lewat aja.)

Hey.....
Dari tadi aku nanya belum ada satupun yang kamu jawab.

*15 menit kemudian

Oh sorry Ren.

(what? Ini orang bego apa gimana? Balas nya lama, sampe lumutan orang nunggu, cuman 'sorry?'. Oh neptunus greget tau!)

Oh iya.

iya.

(Tau ah... perasaan tadi care sekarang garing. )

***

Nathan itu
Someday.
Kadang care, kadang cuek, kadang sweet.

Dan pastinya bikin orang baper kalo pas lagi dapet sikap manisnya. sumpah, baper.

Oh no, Ren! Inget, hanya patner kerja gak lebih. Semua itu hanya karena Nathan peduli, peduli karena kamunya lagi rapuh. Ya allah sadar Ren! - gumam dalam hati-keras meyakinkan diri.

Oh no, Ren! Inget lagi, kamu itu masih sama Andre, iya Andre Ren. Walaupun...

FLASH BACK ON

"Setidaknya beritahu aku Ndre, kalau kamu memang suka, bukan nanti orang lain yang kasih tau Ndre."

"Maaf Ren, bukannya gak jujur, cuman gak mau hati kamu terluka lebih dalam lagi. Maaf Ren Aku salah. Iya, aku suka. ku akui. Hanya sebatas suka Ren, gak lebih."

"Apapun itu, tapi kenapa dulu bilangnya gak suka Ndre? Jujur, kecewa Ndre sama kamu. Kecewa!"

"Maaf..."

"Ya allah Ndre. Maaf? Itu aja gak sebanding dengan goresan luka yang kamu buat Ndre! Kenapa harus dia?! Kenapa harus Chesy? Yang udah kayak keluargaku Ndre. Kamu gila!"

"Jaga omonganmu! Ini semua juga karena kamunya terlalu sibuk! Sampe kamu gak sadar kalau aku nyaman sama dia?! Terus sekarang salahkanku? Iya ! Yang gila siapa! Ha!!"

"Cukup! Oh, nyaman? Iya?!"

(menahan emosinya-menurunkan nada suara) "Aku minta maaf Ren..."

(menahan tangisnya yang hampir pecah) "Putus Ndre"

"Why Ren? bukan begini caranya. Rasa itu udah hilang Ren. Aku sekarang maunya cuman kamu. Iya, kamu Renaku."

"Aku mau sendiri. Putus Ndre. Aku mau putus."

"Kalau akhirnya kamu yang minta putus, kenapa dulu yakinkan aku balik?!"

"Entahlah!"

"Pikirkan lagi! Intinya kalau iya mau putus, jangan harap balik lagi!" (pergi meninggalkanku sendiri di depan UKS)

Aku hanya duduk tertunduk. Yang tadinya hanyalah gerimis, kini berubah menjadi derasnya hujan, mengguyur tubuhku, mengkuyupi bajuku.

Untuk pertama kalinya, aku tak suka HUJAN. Hujan kali ini turun membasahi luka yang baru tercipta. Sakitnya tak tertahan. Oh Neptunus, dewa lautku, siapapun itu bantu aku bangkit. Sakit ini bertubi-tubi!

Tiba-tiba jaket biru itu menutupi punggungku. Tangan itu menyentuh kedua bahuku. merangkulku dari samping kiri Berusaha membangkitkanku dari dudukku dibawah derasnya guyuran hujan. Masih Hujan.

Belum sempat aku menoleh melihat,

"Ayo Ren... Ayo aku antar pulang..."(ucap dengan lembut)

Suara ini
Bau khas ini
Tidak salah lagi,
Dia














si jaket biru itu?
see you in the next part

***

Komentar kalian sangat berharga untuk evaluasiku, kawan.

***

~Untuk pertama kalinya aku benci hujan. Tetapi lukaku menyukainya. karena ia tak datang sendiri. Ia datang bersama... Hujan.~

***
Maaf apabila ada kesamaan nama, jalan cerita, dll. Ini REAL dari author.

Secerca RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang