00

1.6K 143 67
                                    


Cerita tentang dua insan yang saling mencintai, namun takdir yang kejam memaksa mereka untuk merelakan satu sama lain...



Tidak


Lebih tepatnya hanya sang gadis yang merelakan takdir memisahkannya dengan malaikat tanpa sayapnya untuk pergi menjauh...



"Aku sudah tak bisa bertahan melawan takdir ini, kita tak mungkin bisa bersatu"

"Sekuat apapun takdir mencoba untuk memisahkanmu dariku, aku takkan pernah menyerah untuk menaklukkannya. Karena kau adalah takdirku. Kau hanya milikku!"

^v^v^v^


--- enjoy & vomment :) ---  



Hidup memang terkadang menyakitkan untuk dijalani. Bukankah begitu? Setiap manusia, tidak, semua mahkluk pasti memiliki jalan hidup dengan bumbu-bumbu kesakitan didalamnya.

Beberapa menyerah...

Namun tak sedikit yang terus berjuang untuk menghadapi semua kesakitan itu.

Bukankah semua akan indah pada waktunya?

Tapi sepertinya, kalimat penyemangat itu tak selamanya berhasil membangkitkan motivasi untuk bertahan. Jika pada kenyataannya, tak ada celah untuk bertahan dengan semua tekanan yang ada..

¤♥¤♥¤♥¤♥¤

.

.

.

"Kau tak pantas hidup di dunia ini! Apalagi bersanding dengannya"

Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik sempurna menatap tidak suka pada gadis yang berada di dalam ruangannya. Suasana di ruangan itu sangat kelam. Tentu karena aura ketidaksukaan yang terpancar dari wanita tersebut.

"Tapi--bukankah kami saling mencintai?"

Gadis itu, jika bisa digambarkan ia sangat sempurna untuk dilihat, wajah cantik dengan sinar aura yang terpancar sangat memikat. Meskipun pada kenyataannya, kelebihannya itu tidak dapat menutupi satu kecacatan yang ada dalam dirinya. Cacat akan darah yang seharusnya tak mengalir dalam dirinya jika ia ingin memiliki takdir manis hidup di dunia itu.

"Cih! Cinta katamu?! Seorang anak manusia sepertimu berani berkata tentang cinta? Tau apa kau tentang kata menjijikkan itu? Tak pantas kata cinta diucapkan di dunia ini. Kau tau? Karena disini semua berlandaskan dengan rasionalitas! Sebatas hubungan untuk terus menjaga apa yang harus dijaga. Dan kau, tamu yang tak diundang karena kebodohan ayahmu tak seharusnya berada disini"

Gadis itu tertegun dengan perkataan wanita yang ada dihadapannya. Oh sebenarnya tidak tepat berada sejajar dengannya. Melainkan berada diatas tempat yang bisa disebut sebagai--- singgahsana?

"Sudah ku peringatkan padamu, jangan mendekat pada kehidupan kami jika kau tak ingin tersiksa. Sebahagia apapun kau bersamanya, kau takkan bisa memilikinya! Tidak dengan persetujuanku. Kau hanya akan menjadi kelemahan untuknya. Lebih baik kau mencari yang sepadan denganmu, yang pastinya tidak disini"

¤♥¤♥¤♥¤♥¤

That Damn Fate! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang