Kepulangan

9 1 0
                                    

sinar mentari sangat menyengat ketika kudengar kabar  tentang
kepulangan Mahesa krna pasti anak-anak kecil akan berkum- pul menyambut kedatangannya.
     Siang itu kuhabiskan waktu di beranda,ketika Mahesa datang, dengan senyum khasnya dia me nyapaku.
   "Pagi nona Manisku,gmana kbarnya?,Tegurnya dengan nada bahagia.
Akupun tidak menyahut,rasanya hatiku sakit dengan kabar itu.
  "Lho,kok tidak menjawab,lagi sariawan ya?,ucapnya kembali.
Lama kami terdiam,sebelum dia akhirnya berbicara.
  "Isna marah ya dengan kabar pertunangan kakak,yang mau bertunangan siapa,itu hanya kemauan orang tuaku,sekarang terserah isna,lebih percaya kakak,apa kbar yang beredar." Katanya sambil menghela nafas.
 
Sekali lagi aku diam,rasanya sudah tak ada ruang bagiku,krna pertunangan itu merupakan isyarat kalau orang tuanya tak menginginkan aku menjadi pen damping kak Mahesa.Rasanya perih sekali perasaan,airmataku bergulir dipipi menahan perih
Ketika tiba-tiba tangan kak Mahesa  menghapus buliran air mata itu.
"Isna,dalam hati kakak cma ada kamu,aku tak perduli walaupun  orang tuaku tak metestui,sampai kapanpun,aku tak mau meng-ganti namamu dengan  wanita lain dan aku akan mencoba mena rik restu dari orang tuaku, Isna,bersabarlah demi hubungan kita," Pintanya padaku.
Aku bingung,disisi lain aku tidak mau dia menjadi anak durhaka,disisi lain aku sangat sayang padanya.Benar-benar dilematis.
  Kabar itu memang benar,perem puan yang akan ditunangkan dengan Mahesa datang, dan dia seorang guru,wajahnyacukup Ayu.Perasaan cemburu diam-diam menggayut dipikiranku.
    Inikah perasan cemburu yang dirasakan kakak saat aku Bayu mencoba mendekatiku.dan baru seminggu lebih dia akhirnya mau menegurku.Kini perasaan yang sama ada padaku san rasanya tersiksa.

HEART GUARDIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang