akhir kata

6 0 0
                                    

Taman itu masih seperti dulu hanya ditambah kursi panjang untuk bersantai,sore ini suasana sepi hanya beberapa muda-mudi bersantai menghabiskn long weekend.
Disudut taman kumelihatnya dengan raut wajah yang gelisah entah apa yang dipikirkannya.
Melihatku wajahnya dia ter senyum tipis,mungkin terlalu lelah menunggu.Perlahan kudu duk disampingnya dengan perasaan tak tentu campur aduk seperti kopi susu.
"Kau banyak berubah isna,"ucap mu memulai pembicaraan
Aku cuma tersenyum hambar, kuhela nafas dan menghindari tatapannya yang tak berpaling sedikitpun padaku.
"Aku mohon jangan temui aku lagi kak Mahesa",ucapku datar
" Tapi kenapa isna,apa kamu sudah bosan dengan hubungan kita?.

"Aku lelah kak,aku lelah me nunggumu,sementara kau tak memberi kepastian,"ucapku sambil beranjak pergi
Lalu dia berdiri mengejarku menghempaskan aku kepelukan nya.Sejenak kami terdiam,kurasa air mengalir membasahi pundak ku.
"Beri aku waktu isna,untuk meyakinkankedua orang tuaku,"
Ucapmu sambil terisak

Kulepas pelukan Mahesa dan dengan kedua tangannya dia menghapus air mataku seakan dapat memenghapus kesedihan dihatiku.
"Aku sangat mencintaimu isna, mengertilah,aku tak dapat hidup tanpamu,"Ucapmu kembali meya kinkanku.
"Maaf kakak,aku harus melan jutkan hidup,meski tanpamu". Mencoba kutahan sakit hatiku.

Sejenak kami terdiam,mungkin seperti menghayati lagu ebied G
Ade"Apakah ada bedanya,ketika kita bertemu,dengan saat kita berpisah,sama-sama nikmat,ting gal bagaimana kita menghayati disebelah jiwa yang mana,kita sembunyikan,rasa yang terluka, duka yang tersayat,rasa yang terluka.

Kulepas tangan Mahesa,tanpa menatap matanya,harus kuakhiri semua meski pahit, meski aku takkan lagi bersama mu seumur hidupku.
        *Selesai*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEART GUARDIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang