4. Kesalahan

43 3 0
                                    

(Flashback)

Kamis siang hari. Suasana yang cukup panas dirasakan oleh sebagian besar masyarakat kota Paravan. Meskipun jalanan sudah banyak ditumbuhi pohon-pohon yang rindang dan besar disamping kiri kanan jalan. Masih terasa hawa panas begitu sangat membakar kulit. Sebagian besar masyarakat tidak keluar di tempat umum karena suhu diketahui sekitar 35℃ menurut laporan BMKG. Ini dikarenakan pergerakan angin yang tiba-tiba dari arah Australia menuju indonesia. Di tambah jika memang fakta bumi mulai rusak akibat global warming dan karena sebagian besar pohon-pohon telah diubah menjadi pohon beton.

Maros, selo dan keempat kawannya sedang meminum es kelapa muda di warung samping jalan tidak jauh dari pusat Kota. Mereka berenam juga merasakan ganasnya cuaca pada hari itu yang membuat keenamnya memutuskan untuk membeli es agar dapat menghilangkan dehidrasi dari tubuh mereka.

"Uhh.. panas" selo mengipas-ngipaskan bajunya agar sedikit meredakan panas yang menjalar di sekujur tubuhnya. Kemudian langsung meminum es.nya kembali dan mengipaskan bajunya lagi.
Meminum. Mengipaskan lagi.
Meminum. Mengipaskan lagi.
Meminum. Mengipaskan lagi.
Selo terus menerus melakukan hal yang sama berulang kali sampai membuat maros menjadi jengah melihatnya.

"Bisakah kau hentikan kegiatan bodohmu itu ?"
"Huh ? Siapa yang kau maksud ?" Selo menjawab perkataan maros sambil terkaget menengok ke kanan kiri dengan ekspresi yang idiot.
"Sudahlah. Lupakan kalau begitu". Maros menyerah sambil memalingkan wajahnya menanggapi kelakuan selo yang seperti anak kecil tersebut.

"Jadi apa yang akan kita lakukan maros ?" Salah satu rekannya bertanya pada maros. Memang predikat bos hanya untuk Baron. Namun dibawahnya ada beberapa anggota yang disegani termasuk maros karena mereka juga salah satu pendiri dari klompok preman tersebut. Tentu saja selo juga termasuk. Namun kebanyakan anggota tidak melihat selo seperti halnya maros dan yang lain. Itu karena selo sering berbuat hal yang konyol sehingga anggota yang lain sama sekali tidak segan kepadanya.

"Ikuti aku. Sebentar lagi kita akan memanen". Rekan-rekannya pun hanya mengangguk percaya mengikuti ucapan maros.

Keenamnya pun segera pergi dari warung dan bergegas mengendarai motor mereka menuju pusat Kota.

Setelah beberapa saat bermotor maros tiba-tiba saja berhenti disamping jalan. Kelima rekannya pun terheran-heran tidak terkecuali selo yang duduk dibelakangnya yang sampai membuat helmnya bertabrakan dengan helm maros akibat motor yang berhenti tiba-tiba.

"Kau mabuk. huh ?" Selo berkata keras dengan ekspresi marahnya akibat maros yang berhenti mendadak.
"Lihat. Dengar dan pelajari".
"Apa ?" Seketika selo langsung menyaut ucapan maros dengan ekspresi yang sama dengan sebelumnya namun maros sama sekali tidak memperdulikannya.

"Kalian lihat disana. Ada begitu banyak orang yang keluar masuk bank"
"Jadi maksudmu kita akan merampok bank ?" Salah satu rekannya bertanya pada maros. Dan seketika langsung dijawab.
"Bodoh. Kita tidak merampok bank. Itu sama saja masuk dalam mulut singa".
"Lalu ?"
"Kita akan mencuri makanan singa".
Keempat rekannya mengangguk tanda mengerti. Kecuali selo yang sama sekali tidak memperdulikan ucapan maros.

"Kau lihat disana. Ibu-ibu yang memakai pakain biru dengan perhiasan di tangan dan telinganya"
"Iya. Apakah kita akan mencuri dari orang itu ?"
"Tidak"
"Hahh ?". Keempat rekannya sedikit terkejut mendengar jawaban maros. Tidak terkecuali selo yang berada disampingnya.

"Bukankah dia orang kaya ? Aku kira dia orang yang cocok untuk kita rampok"
"Tidak" kelima rekannya memandang maros dengan serius sambil menunggu apa yang selanjutnya dia katakan.
"Dia bukan orang kaya". Mendengar hal tersebut selo berusaha untuk berkomentar namun maros segera melanjutkan perkataanya.
"Dia bukan orang kaya lagi. Kemungkinan dia sudah bangkrut. Kalian bisa lihat. Dia tidak memakai makeup diwajahnya. Tidak ada kecerahan maupun senyum diwajahnya. Alisnya pun tidak terlihat. Selain itu dia tidak memakai sepatu maupun high heal".

Pesan dari Orion ( Message from the Orion)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang