LELAKIKU

516 17 4
                                    

Kupandangi lekat sosokmu dari figura fatamorgana saat aku memejamkan mata. Seringai bibirmu seolah mengajakku tertawa dan membikin cerita-cerita yang tak kita punya sebelumnya.

Bagaimana dicintai olehmu adalah rindu yang kuhimpun dari lama. Lama sekali. Bahkan detik pernah sampai melupakannya. Hingga aku ditelan mentah-mentah oleh kesunyian. Pikirku, tak lagi menginginkanmu.

Tiba-tiba, diam-diam, kau datang menyumbangsihkan kasih dalam-dalam. Aku puterimu menangis dalam dekapan. Betapa banyaknya nyinyir selama ini tentangmu, mereka hanya melihat dari 'tahu' tapi tak mengerti. Sedang aku, tenggelam bersama beribu penyesalan, pernah memercayai mereka.

Kau di sana. Sedang apa? Memikirkanku kah?

Kau pernah memintaku satu hal. Menjadi teman setia yang kan menjagamu sampai habis detak waktu mengizinkanmu menghidu. Tapi, entah harus kunamai apa? Bukan aku tak mau! Dari lama aku mengangankanmu, tapi terlambat aku mengerti masa lalu. Aku asyik bergumul dengan sunyi. Tak mau terusik. Kau pasti lebih tahu, mengapa aku enggan mengiyakan, sampai sekarang.

Dari jarak ke sekian. Aku mendoakanmu.

16 Mei 2017
-Kharisma De Kiyara-

Kumpulan Puisi "Menangis Tanpa Airmata"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang