||>DELAPAN<||

1.3K 104 6
                                    

.:HARI SENIN:.
.:~kejutan~:.
[Alvaro Maldini Siregar POV]

Hari senin~ adalah hari yang jahat. Yang tega memisahkan gue dengan hari sabtu dan minggu~.

Nasib jadi pengurus OSIS,harus datang cepat di bandingkan yang lainnya. Untung aja gue masih ranking lima besar.

Gue sekarang sedang sibuk menaruh papan kelas di lapangan upacara,agar nanti siswa baru nggak nyasar ke kelas orang lain. Sedangkan gue aja suka kesasar apalagi mereka. Kesasar ke hatinya orang maksudnya. Santai.

"Kak Aldi!"tegur seorang cewek yang suaranya pernah gue kenal.

Gue pun menengok dan mendapati Alda sedang menghampiri gue dengan masih memakai tas.

"Hay Alda!"sapa gue.

"Duh kakak keringatan,"ucapnya yang lalu mengambil tasnya dan membuka lalu mengeluarkan tissue.

"Kasihan kakak sampai keringatan gini,"ucapnya yang menglap keringat gue yang bercucuran.
"Biasa aja kali dek,hehe makasih ya,"ucap gue yang mengambil tissue itu.

Bukkk pletang pletong.

Gue lalu menarik tangan Alda sehingga gue hampir memeluknya. Dan dia malah menatap muka gue yang membelakangi sinar matahari beserta keringat yang bercucuran.

Gue lalu perlahan menuntun tubuh Alda agar berdiri kembali.

"Maaf ya,"ucap seorang wanita. Gue menatapnya. Salsha?.

Salsha lalu mengejar bola basket itu dan pergi sambil melemparkannya ke dinding dengan kesal. Lagi ada masalah kali ya dia?.

"Kamu enggak papa Da?"tanya gue menatap tubuh Alda yang sedikit gemetar.

"Eng-enggak, cuma kaget aja,"jawabmya sedikit gemetar. Mungkin ni anak feminim sekali ya sampai nggak biasa dengar suara keras.

"Oh syukurlah,maafin dia ya,dia teman aku, emang dia mau jahil sama aku,sorry jadi kena lo,"ucap gue menatap Salsha yang sedang melempar bola itu entah kemana. Alda pun ikut memandangi Salsha lalu kembali menatapku.

"Hehe nggak papa kak,oh ya kak,aku ke kelas dulu ya,"ucapnya tersenyum. Ketika gue mengangguk dia pun berbalik seperti slow motion gue menikmati cantiknya wajah Alda. Pengen punya adik kayak Alda.

~*

Sekarang lagi jam fisika. Semua di kelas gue suka sama fisika,gue pun tertular suka dengan pelajaran itu. Nggak tahu deh orang yang molor di sebelah gue.

"Hey! Who? Hmm Salshabilla Adriani! Kenapa kamu tidur?" Tunjuk mr.Jacko menunjuk dengan lasernya ke arah Salsha.

Semua pandangan tajam pun menusuk ke arah Salsha yang masih asik ngorok sambil sesekali terbatuk. Ih jorok.

"Salsha! Bangun!"ucap gue menggoyang-goyangkan badannya dan cengegesan ke arah mereka yang menatap tak suka ke arah Salsha.

"Bego! Jangan ganggu gue!" Anjir! Dia malah ngigau lagi.

"Salsha bangun!"bisik gue makin mendekat.

YOURE MY SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang