The Reason

5.5K 255 3
                                    


.

.

.

.

.

Sakura gadis musim semi itu duduk anggun di depan meja rias. Dirinya kini tengah memoleskan sedikit make up untuk wajahnya yang terlihat sangat lelah. Harus dia akui ia lelah, menjadi model dan memegang kendali perusahaan bukan pekerjaan yang mudah baginya-meski Sasori juga ikut andil dalam mengurus Haruno Corp.-

Sebenarnya ia lelah bukan karena pekerjaan saja tapi ada beberapa hal yang terus membebani pikirannya beberapa hari belakangan ini, tepatnya pekan lalu saat ia melihat Neji memiliki memar di wajahnya. Tentu saja ia khawatir kala itu, saat mendengar ceritanya darimana ia mendapat memar itu tentu saja membuat Sakura kaget karena pelaku itu adalah Uchiha Sasuke, orang yang menemuinya malam itu. Mendengar hal itu sontak membuat Sakura cepat-cepat meminta maaf meski tak dapat dipungkiri kalau saat itu Neji juga bersalah karena sudah usil mengarang cerita demi menggoda bungsu Uchiha itu. Walau bagaimanapun Sakura sangat berterimakasih karenanya.

Tapi Hanabi itu bukan permasalahan yang bisa dibilang membenani pikiran, -memang bukan- lantas kenapa hal itu membenani Sakura? Begini cerita yang sebenarnya soal perkataan Neji tempo hari pada Sasuke kalau ia akan dijodohkan dengan Sakura semuanya itu ada benarnya. Rencananya jika kencan Sakura dan Inuzuka Kiba gagal maka mau tak mau Sakura harus menikah dengan Neji. Keluarga Neji memang tidak bersalah karena menginginkan Sakura menjadi Ibu dalam artian yang sesunggunya tapi bukankah caranya ini agak sedikit keterlaluan?

Neji bilang kalau ia akan berbicara pada para tetua dengan masalah ini dan walla! para tetua itu tetap enggan mengalah dan malah terang-terangan menginginkan Sakura. Haah Semoga saja Nejidapat menepati janjinya untuk segera menikah. Dan Sakura bisa benar-benar bebas dari perjodohan yang sangat ia benci itu. Kalian sebelumnya sudah tahu kan prinsip Haruno Sakura dengan cinta pertamanya? Sekarang ia sudah bersama Sasuke apa ia harus kembali melepasnya hanya karena perjodohan-No! Ingatkan jaman SMA saja saat di paksa ikut gokkon dan bertunangan dengan orang asing Sakura main kabur-kaburan dari Ibunya. Nah Sekarang ia sudah ada tambatan hati bisa jadi kawin lari kan? -Oke kita hentikan obrolan aneh ini-

"Ah. para orang tua itu ." Ujar Sakura sembari mengakhiri ritual paginya. Dirinya kini berjalan keluar dari kamar menuju dapur apartemen Sasori. -Sampai sekarang Sakura masih menumpang di apartemen sepupunya itu.-

"Ohayou." Sapa Sasori dengan mata yang masih merem melek. Dia masih mengantuk ternyata.

"Ohayou Nii-san." Balas Sakura.

Gadis itu kembali berkutat menyiapkan makanan untuk sarapan yang tadi sempat ia tinggalkan untk bersiap pergi. mengingat ini sudah hampir pukul 7 pagi dan ia ada janji untuk mengantar Hiro spergi ke play group hari ini.

" Kau mau pergi kemana Sakura? " Tanya Sasori yang kini tengah melahap sepotong roti bakar yang tadi Sakura sediakan.

" Mengantar Hiro dan ada sedikit urusan, mungkin aku akan pulang sore atau malam. " Jawabnya.

Sasori kembali menggigit sepotong roti itu, mengunyahnya sembari menampakan sebuah seringai menggoda.

"Mau menghabiskan kencan dengan Uchiha ya?" Tanyanya.

Mendengar hal itu sontak membuat Sakura salah tingkah sendiri, semenjak Sasori tahu Sakura kembali berhubungan dengan Sasuke, Sasori jadi makin sering menggodanya, seperti sekarang apa-apa selalu dikaitkan dengan Sasuke. Hobi sekali sepupunya ini dengan hubungannya dengan Sasuke ah tambahkan juga Itachi dan Neji didalamnya.

Sakura menggeleng. "Aku dan dia sibuk nii-san dan kami tidak berkencan."

Sasori manggut-manggut seolah mengerti akan penjelasan yang Sakura berikan tadi. Matanya kini mengamati Makanan yang tengah Sakura masukan kedalam wadah dengan rapi. "Kau membuat bentou?" Tanyanya.

Started With A Kiss (Done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang