Hanya karena sebuah ajakan untuk bertemu dari SMS, Nara terpaksa harus bertemu dengan Hyungwon. Padahal belakangan ini ia selalu berhasil menghindarinya. Apapun itu yang terjadi, Nara berhasil untuk tidak bertemu dengannya, walaupun dalam hati ia juga tidak tega.
Perlahan, Nara membuka pintu kafe dan berjalan masuk ke dalam mencari sosok dimana Hyungwon berada. Matanya menangkap sosok tersebut yang sedang duduk di paling ujung, dengan dua buah minuman sudah tersedia di atas meja. Menurut perkiraan Nara, Hyungwon sudah menunggu cukup lama bila dilihat dari titik-titik air pada kedua gelas yang menandakan pada minuman tersebut mulai mencair.
Hyungwon tersadar akan kehadiran Nara saat ia sudah berdiri tepat di hadapannya.
"Sepertinya aku sudah membuatmu menunggu lama."
Hyungwon tersenyum sekilas dan membiarkan Nara duduk dan membetulkan posisinya. Satu kata 'rindu' saja tidak cukup untuk menggambarkan betapa ia ingin bertemu dengan Nara. Seandainya ada kata yang lebih bisa menggambarkan perasaannya. Sayangnya tidak ada.
"Ada apa kau memintaku untuk bertemu?"
"Entahlah, aku hanya ingin bertemu."
Mungkin Nara haus. Atau mungkin juga Nara merasa gugup. Ia tidak tahu, tapi ia dengan segera mengambil minuman di atas meja dan mulai meminumnya. Ia hanya ingin tubuhnya terkendali seperti biasa, tidak terpengaruh oleh kata-kata Hyungwon.
"Kau terlihat....lelah, Nara. Apakah kau baik-baik saja?"
"Aku...baik."
"Sudah dua minggu sejak terakhir kali kita bertemu, dan kau tampak seperti sedang menghindariku. Katakan kalau aku berbuat salah padamu, Nara."
Hyungwon tahu, ia tidak akan pernah mendapat jawaban langsung dan jelas dari Nara apapun yang terjadi. Ia pasti akan menutupinya. Tapi, Hyungwon perlu tahu apa yang terjadi. Hyungwon ingin setidaknya Nara menceritakan sedikit saja padanya.
"Kau tidak melakukan apa-apa," jawab Nara gusar. Ia hanya bisa memainkan sedotan dan menghindari tatapan Hyungwon, tatapan yang selalu disukainya, tapi tidak untuk hari ini.
Ketika Hyungwon tetap terdiam dan tidak mengatakan apa-apa, Nara menghela napas, lalu melanjutkan. "Percayalah, tidak ada yang salah pada dirimu. Aku hanya ingin tidak terjadi kesalahpahaman."
"Antara kita? Atau antara kau dan kekasihmu itu?"
Nada Hyungwon terdengar kesal walaupun sudah setengah mati ia berusaha untuk menahannya.
"Hyungwon, aku tidak tahu kenapa kau bersikap seperti itu, tapi jelas ia kekasihku."
"Benar, kekasih yang tidak bisa menghargai kekasihnya sendiri."
"Hyungwon!"
"Mengapa kau menjadi orang yang pura-pura buta, Nara? Apakah tidak jelas terlihat olehmu..."
"Cukup! Aku bilang cukup. Tolong jangan diteruskan!"
Dengan susah payah, Nara berusaha untuk tidak meneteskan air matanya. Inilah yang membuat ia harus menghindari Hyungwon, karena ia sangat tidak ingin membahas hal ini. Hyungwon sudah masuk ke kehidupannya terlalu jauh, dan Nara tidak ingin Hyungwon tenggelam lebih dalam dari yang semestinya. Hyungwon harus keluar dari hidup Nara, atau justru Nara yang harus keluar dari hidup Hyungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Monsta X
Short StorySuka Monsta X? Pengen punya cerita cinta sama bias? Baca Cerita Cinta Monsta X aja. Di sini tempatnya buat berimajinasi tinggi-tinggi antara kamu dan bias di Monsta X. Yuk, diintip! Sapa tau ketagihan. Cerita Cinta Monsta X (Mostly Vignette) CAST : ...