Cinta pada pandangan pertama, sebuah perumpamaan yang banyak diyakini orang-orang, namun banyak juga yang tidak mempercayainya. Semua itu tergantung dari bagaimana seseorang yang mengalaminya. Tapi untuk seorang Yoo Kihyun, ia mempercayai itu. Ia percaya dengan yang namanya cinta pertama. Sebelumnya, ia memang tidak percaya dan menganggap kalau itu hanyalah sebuah hal konyol. Semua pandangan itu berubah hanya dalam sekejap mata, saat Kihyun bertemu dengannya. Benar, hanya karena dirinya. Hanya karena orang itu, Yoo Kihyun merasa dan percaya, kalau cinta pada pandangan pertama itu benar-benar ada.
***
Hari ini tetap merupakan hari lain biasa yang harus dilalui oleh Kihyun. Bukannya bagaimana, tapi ia sudah merasa jenuh dengan kehidupan perkuliahan ini yang rasanya sangat panjang sekali. Entah kapan hari itu datang, hari dimana ia akan lulus, tapi satu hal yang pasti bahwa masih banyak yang harus ia lampaui sebelum menuju hari membahagiakan itu. Setiap harinya ia hanya datang ke kelas, mendengarkan penjelasan dosen, mencatat bila perlu, dan pulang kembali menuju rumah. Rutinitas yang biasa saja, namun sangat melelahkan. Seperti hari ini, Kihyun sedang duduk mendengarkan di meja ujung paling depan dan berusaha mencatat setiap kata yang dikeluarkan oleh dosen. Penjelasan dosen terputus ketika ada seseorang yang masuk ke dalam kelas. Kihyun ikut berhenti menulis dan menatap orang yang baru saja datang. Seorang perempuan, manis, dengan rambutnya yang terurai hingga pinggang, dan satu yang membuat Kihyun dapat selalu mengingatnya adalah mantel panjang yang selalu ia gunakan ketika sedang berada di kampus. Tidak peduli cuaca yang lagi panas-panasnya, ia selalu menggunakan mantel tersebut. Kihyun sempat berpikir apa yang membuat perempuan itu begitu mencintai mantel. Tapi sayangnya itu bukan urusannya.
Perempuan itu membungkuk minta maaf dan matanya mencari-cari tempat kosong yang bisa ia pakai. Kelas terbilang cukup ramai kali ini karena ujian sebentar lagi akan dimulai, maka dari itu hampir sebagian tempat sudah penuh, kecuali meja Kihyun.
"Hei, di sini saja. Kau boleh menempatinya," ucap Kihyun ramah.
Perempuan itu sedikit tersentak, tapi ia segera menempati tempat duduk di samping Kihyun.
"Terima kasih," katanya dalam nada yang cukup pelan.
Tak lama perempuan itu duduk, dosen kembali melanjutkan penjelasannya di depan kelas. Banyak dari mereka yang mulai sibuk mencatat lagi, termasuk perempuan yang baru datang itu yang sudah sibuk berkutat dengan buku-bukunya. Begitu juga dengan Kihyun yang bisa dibilang mencoba untuk kembali berkonsentrasi. Ada sesuatu yang membuatnya merasa janggal, sejak perempuan itu masuk ke dalam kelas, tapi ia tidak tahu apa itu.
Satu jam setelahnya, kelas pun dihentikan sesaat karena istirahat tiba. Beberapa ada yang berhamburan ke luar kelas, namun ada juga yang masih di dalam sambil berbincang-bincang. Kihyun adalah tipe anak yang malas keluar saat istirahat tiba, apalagi jika mata kuliah masih berlanjut setelah istirahat selesai. Menurutnya lebih baik berdiam di dalam kelas dan menggunakan waktu itu untuk tidur sebentar. Niatnya untuk tidur terhenti karena mendapati perempuan itu ternyata juga lebih memilih berdiam diri di kelas.
"Kau tidak keluar kelas?" tanya Kihyun.
"Ah, tidak. Aku lebih suka duduk saja."
Kihyun menganggukkan kepalanya pelan. Sepertinya memang Kihyun sering melihat perempuan itu berdiam diri di dalam kelas saat istirahat. Mereka memang sering kali bertemu karena sebuah mata kuliah yang sama, tapi mereka tidak pernah berinteraksi satu sama lain.
"Kita sering bertemu tapi tidak tahu nama. Rasanya canggung sekali. Perkenalkan, namaku Yoo Kihyun." Kihyun mengajaknya berkenalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Monsta X
Krótkie OpowiadaniaSuka Monsta X? Pengen punya cerita cinta sama bias? Baca Cerita Cinta Monsta X aja. Di sini tempatnya buat berimajinasi tinggi-tinggi antara kamu dan bias di Monsta X. Yuk, diintip! Sapa tau ketagihan. Cerita Cinta Monsta X (Mostly Vignette) CAST : ...