I - Lost

8.8K 666 10
                                    

Suara derap langkah terdengar begitu jelas kala sang empunya kaki dengan semangat mengijakan kakinya diatas tanah hutan bertabur dahan-dahan dan dedaunan kering dari pohon disekitarnya. Pikirannya seperti tidak perduli tentang seberapa jauh ia melangkah, yang penting tujuannya untuk sampai di ujung Hutan dan menemukan pemandangan bagus akan segera terwujud.

Di lehernya tergantung sebuah kamera keluaran terbaru, yang akan memudahkannya untuk mengabadikan setiap karya-karya Tuhan melalui bidikan lensa dan memory card berkapasitas 64GB.

"Hey kalian, cepatlah sedikit kalau melangkah!" teriaknya, pada kedua sahabatnya yang masih berada beberapa meter dibelakangnya.

"Yak! Kau saja yang terlalu semangat berjalan!" cibir salah satunya, "Jangan terlalu cepat! Kau fikir tidak lelah berjalan sejauh 500 meter dari pintu masuk?!"

Raina terkikik, tapi kemudian dia menaikan bahunya seolah-olah tidak perduli. Tapi, sebenarnya itu karna otak jahilnya saja-- ingin membuat teman gembilnya itu kesal.

"Raina Park! Kau benar-benar mengacuhkanku?! Ya--YAK!"

Raina lagi-lagi tidak merespon teriakan sahabatnya, justru dia semakin mempercepat langkahnya sembari terkekeh senang karna sahabat gembilnya itu sedang berteriak kesal dibelakangnya.

"Ck, sudahlah Angel! Seberapa keras pun kau berteriak, gadis jadi-jadian itu tetap akan mengacuhkanmu!" lerai si penengah, yang paling bisa diandalkan dari mereka bertiga.

Si gadis gembil yang dipanggil Angel ini, kemudian merotasi matanya dengan malas, berbarengan dengan dengusan nafas kasar yang keluar dari lubang hidungnya. Lalu si penengah--atau si gadis cantik bernama Verolyne, terkekeh kecil lalu merangkul Angel dari samping.

"Kau tau kedai sup jagung yang ada didekat persimpangan tadi?" tanya Verolyne.

Angel mengangguk.

"Bagaimana jika sepulangnya kita dari sini, aku traktir kalian berdua makan disana? Dengar-dengar, itu adalah kedai sup jagung terbaik didaerah sekitar sini." lanjut Verolyne, dan tentu saja si gembil langsung berbinar mendengar kabar bahagia ini.

"Kau serius?!" beo Angel, matanya sudah berbinar sekali menatap sahabatnya.

"Ck, apa aku pernah berbohong pada kalian?"

"Bukan, maksudku bukan berbohong. Apa kau serius akan mengeluarkan pundi-pundi uangmu untuk mentraktir kami?"

"YAK! Memangnya aku sepelit itu?!"

"Yasudah tidak usah marah, begitu saja kau emosi." dan kekehan kembali keluar dari bibir tipis Verolyne.

Setelahnya wanita berusia 23 tahun itu menepuk pelan pundak Angel, lalu dia  berkata, "Anggap saja ini sebagai balasan karna kalian sudah mau mengunjungiku ke Italy."

"Kami kesini untuk hadir di pernikahanmu, kalau kau lupa." seru Angel dengan tatapan mencibir yang ia tunjukan untuk sahabatnya itu.

Tawa Verolyne langsung meledak saat itu juga, melihat bagaimana sahabat cerewetnya mencibir dengan wajah yang tidak biasa dari biasanya. Itu sangat lucu jika kalian ingin tahu.

Ia langsung teringat kejadian beberapa minggu lalu, dimana kedua sahabatnya ini membuat Video Call untuk memberitahu kalau mereka akan datang ke acara pernikahannya dengan sang kekasih.

Tentu saja ia sangat senang, karna kedua sahabatnya ini akan datang. Mengingat mereka berdua adalah petinggi perusahaan, dan tentu saja memiliki kesibukkan yang luar biasa di kantor masing-masing.

[3] Desire (ft. Oh Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang