Part 2 : Kim Jaejoong

13K 1.2K 49
                                    

Detik jam di dinding terasa sangat nyaring di telinga Jaejoong. Ia merasakan setiap centi sendi-sendi di badannya terasa nyeri, ngilu dan ia juga tidak memiliki tenaga untuk bangkit dari tempat tidur berukuran King size  itu.

"Arrrg. Ehem.."

Ia memengangi lehernya, pita suaranya mungkin terluka karena terlalu banyak berteriak hingga kini suaranya berubah sangat serak.

"Klek."

Suara pintu yang terbuka sontak membuatnya bergidik. Yunho memasuki kamar setelah keluar dari kamar mandi membersihkan dirinya hanya dengan memakai bathrobe warna abu2, ia hanya melirik sekilas pada Jaejoong sambil menyinggungkan senyum miring sinisnya. Ia berjalan santai ke arah lemari dan membuka lemarinya lebar-lebar, jajaran kemeja warna-warna netral seperti putih, hitam, biru tua atau mendominasi isi lemari, lengkap dengan jas yang hampir memili warna serupa.

"Jaejoongiie, warna apa yang harus aku pakai untuk acara makan siangku?" Tanyanya tanpa menoleh sedikitpun pada Jaejoong yang terlihat seperti anak kucing yang meringkuk di balik selimut tebalnya.

Jaejoong sama sekali tidak bisa melihat ke arah Yunho berada, ia menghadap ke arah yang berlawanan agar tidak melihat sosok Yunho.

Yunho menoleh lalu ia menghampiri tempat tidur, merangkak naik ke atas tempat tidur dan menarik selimut yang menutupi tubuh telanjang Jaejoong. Ia mencengkram rahang Jaejoong dengan sebalah tangan dan memaksa Jaejoong untuk melihat ke arahnya, dan menggunakan tangannya yang lain untuk memegangi kedua pergelangan tangan Jaejoong agar berhenti meronta, Yunho juga menujukkan sifat superiornya dengan menahan tubuh Jaejoong yang terus mengliat meronta dengan cara mendudukinya. Meski ia menggunakan cara sedikut kasar agar Jaejoong melihatnya namun Jaejoong tetap memandang ke arah yang lain.

"Cih," Yunho mendecakkan lidahnya, kesal. "Apa kau tidak mau melihatku?"

Jaejoong mengatupkan rahangnya kuat-kuat dan tetap tidak mau memandang ke arah Yunho sama sekali.

"Geurae. Jadi kau mau bermain 'play hard to get'." Katanya dengan nada menyindir. "Apa kau lupa beberapa saat yang lalu kau mendesah dan mengerang puas? Jadi untuk apa bermain-main lagi eoh?"

Jaejoong menatap tajam pada Yunho.

"Nah, seperti itu baru bagus. Tatap mataku kalau aku mengajakmu bicara dan jawab pertanyaanku jika aku bertanya. Bukankah kau membutuhkan uang? Aku bisa memberikanmu banyak uang asal kau  menuruti perkataanku. Bukankah itu mudah?"

Jaejoong tersenyum merendahkan pada Yunho lalu meludah di wajah Yunho. Yunho sempat berpaling hingga ludah Jaejoong mengenai sisi wajah kanannya, ia lalu melirik ke arah Jaejoong dengan pandangan yang sangat sadis. Tangannya yang semula memengangi rahang Jaejoong kini bergerak turun ke leher Jaejoong dan menekannya sedikit demi sedikit.

"Akh, ukhuk.."

Wajah Jaejoong berubah merah dan urat di wajahnya mulai menonjol karena pasokkan udara keotaknya menipis.

"Otte? Appo?" Tanya Yunho.

Hampir seluruh tubuh Jaejoong mengejang dan perlahan Yunho mengendurkan cekikan di leher Jaejoong.  Jaejoong terbatuk-batuk setelah Yunho melepaskan cekikkannya.

"Aku bisa melakukan lebih dari ini. Aku akan memperlakukanmu denga baik jika kau menuruti permintaanku, maka kau tak akan mengalami kesakitan seperti yang barusan kau rasakan. Arraseo?" Tanya Yunho sambil menepuk pipi Jaejoong beberapa kali.

Yunho melepaskan cengkramannya di lengan Jaejoong dan bergerak turun dari tempat tidur, ia kembali beralih ke lemari besarnya dan mengambil asal kemeja manapun yang tergantung di sana dan memakainya. Ketika ia mengancingkan kemejanya, ia melirik ke arah Jaejoong yang masih tampak lemah di tempat tidur.

Love, Hate & Hurt (Yunjae Fanfiction 21+ /MPreg)Where stories live. Discover now