Hiasan lampu pelangi dan putaran lagu shawn mendes menambah keistimewaan malam ini. Kobaran lilin mampu menghangatkan dinginnya hati Dira. Di atas kue tart tertancap angka 1 dan 7 yang melambangkan usia gadis manis ini. Ia tersenyum manis ketika melihat orang yang ia sayangi hadir dalam pestanya.
Mata Dira membelakak, ia mendapati Ezi dengan Niko yang hadir dalam pestanya. Tak lama kemudian Ezi dan Niko mengampiri Dira yang tengah berdiri di depan meja.
"Happy birthday ya Ra, semoga lo panjang umur, sehat selalu, dan makin segala-galanya. Maaf gue cuma bisa ngasih ini" ucap Ezi tersenyum sambil memberikan kotak kecil berwarna pink.
"Iya makasih Zi" jawabnya singkat
"Happy birthday juga ya Dir, semoga lo makin segala-galanya, maaf gue juga hanya bisa ngasih ini ke lo, semoga lo suka"
Ucap Niko tersenyum penuh arti
" Iya makasih juga ya"
"Oh iya, luka lo udah sembuh? " tanya Niko
"Udah ko. Oh iya gue kesana dulu ya" Ucap Dira lalu pergi meninggalkan keduanya.Acara ulang tahun pun selesai. Dan waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB. Dira langsung pergi menuju kamarnya, membaringkan tubuhnya lalu memejamkan matanya. Sungguh melelahkan malam ini. Baru saja matanya terpejam, ia teringat akan kejadian tadi. Kejadian di mana Ezi dan Niko datang ke pestanya, padahal ia tak mengundang keduanya. Lalu cepat-cepat ia keluar kamar.
"Mah, bang Gio mana?"
"Abang mu udah tidur di kamar"Dira tak melanjutkan percakapannya, ia langsung pergi ke kamarnya.
Dibukanya perlahan kotak kecil berwarna pink pemberian Ezi. Dan ternyata isinya adalah sebuah surat. Dira membukanya.Dear Dira
Apa kabar Ra? Sehat? Alhamdulillah. Happy birthday ya semoga lo panjang umur, sehat selalu, makin cantik, makin cerdas, makin segala-galanya. Gue bersyukur udah pernah ada dalam hati lo walau pun akhirnya seperti ini. Ini adalah salah gue dan gue minta maaf sama lo atas perlakuan gue selama ini. Gue emang lelaki yang engga punya malu dan penghianat. Maaf Ra. Hanya maaf ya gue minta dari lo untuk saat ini. Gue minta lo maafin gue dengan tulus. Gue sayang sama lo sebagai teman.Ezi
Mungkin tetesan air mata itu sudah tidak berlaku, karena Dira sudah benar-benar melupakan Ezi. Dira sadar ia tidak perlu berlama-lama bersedih hanya karena seorang lelaki. Ia tidak ingin hidupnya gelap hanya karena satu alasan yang mungkin tidak begitu penting bagi kehidupannya sekarang.
Dira harus bangkit dari keterpurukan. Melupakan adalah tujuan utama Dira untuk bisa menjalani hidup bahagia. Dan ia sudah mewujudkannya.Setelah membuka kotak dari Ezi, Dira lalu membuka kotak pemberian Niko. Matanya berbinar-binar. Aura bahagia tertancap dalam wajahnya. Sungguh ini adalah salah satu kado luar biasa yang pernah ia dapatkan. Woody. Boneka koboy yang sangat disukainya itu akhirnya berada dalam pelukannya. Ia tak menyangka akan mendapatkan Woody.
Di sampingnya terdapat surat kecil.HAPPY BIRTHDAY, DIR
Hanya satu kalimat. Sederhana.
Mulai detik ini Dira tidur ditemani Woody. Sang kekasih hayalan.***
"Pagi bang" sapa Dira bahagia, menepuk pundak abangnya yang sedang duduk di ruang TV.
Hari ini adalah hari sabtu oleh karenanya Dira tidak pergi ke sekolah karena libur.
"Juga. Wih bahagia banget pasti lagi jatuh cinta"
"Iya dong"
"Tuh kan bener. Mah, itu si Dira lagi jatuh cinta sama Jono tetangga belakang hahaha" teriak Gio menahan tawa
"Ishh, amit amit , geleuh gue" jawab Dira kesal
Gio hanya tertawa melihat wajah adiknya yang sangat masam.
"Bang"
"Oi"
"Ko Ezi sama Niko bisa datang gitu sih? Pasti lo yang ngundang ya?" Tanya Dira melotot ganas
"Tepat sekali" jawab Gio singkat
"Nyebelin banget sih. Ngapain coba ngundang-ngundang mereka segala?"
"Tapi lo seneng kan?"
"Senengnya?"
"Ezi bisa hadir di hari spesial lo Ra"
"Engga tuh biasa aja. Gue udah move on kali dari dia"
"Oh gitu syukur deh"
"Bang"
"mm"
"Gue seneng"
"Ditembak sama Jono?" Tanya Gio meledek
"Apaan sih, geleuh.... gue seneng soalnya gue dapet Woody"
"Dari siapa?"
"Dari Niko"
"Suka hadiahnya apa yang ngasihnya?" Ledek Gio lagi-lagi
"Hadiahnya lah. Gue engga kenal deket sama Niko"
"Oh jadi mau deket?"
"Ya engga lah ngapain coba. Udah ah mau makan dulu. Bye"
KAMU SEDANG MEMBACA
Grey Love
Teen FictionSeperti rokok, manis di mulut menyakitkan di hati. "Mungkin gue bukan lelaki yang ada di mimpi lo karena gue bukan bayangan melainkan nyata seperti perasaan". "Gue bukan penulis syair yang bisa menciptakan kata-kata indah, tapi gue adalah Niko yang...