"Aku, Mencintaimu"

853 49 12
                                    

Setelah membersihkan apartement kumuh milik Naruto, Sasuke pun beristirahat.
Naruto yang melihat Sasuke kelelahan, langsung memberi segelas air putih dingin kepada Sasuke.

"Arigatou, Naruto". Ujar Sasuke sambil tersenyum.

Naruto yang melihat senyum Sasuke, langsung memalingkan wajahnya.

"Hm, sama-sama". Ujar Naruto dengan muka berpaling dari Sasuke.

Sasuke pun meminum air yang sudah diberikan Naruto. Ia pun meletakkan gelasnya dimeja ruang tamu Naruto.

"Aku harus kembali ke apartemen milik Rivaille-san, permisi". Ujar Sasuke sambil berdiri mengambil posisi untuk meninggalkan apartement Naruto.

Namun, langkah kakinya harus terhenti dimana pemuda blonde itu kini tengah mengenggam tangan putih milik Sasuke.

"Bisa kah, kau, tetap disini? Sasuke?"

"Eh? Memang ada apa, Naruto?". Ujar Sasuke dengan raut wajah kaget.

Ya, kaget. Sasuke kaget melihat Naruto mengenggam tangannya dengan begitu kuat.

"Eerr, Sasuke. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu".

"Eh? A, apa itu, Naruto?"

Hening sejenak dalam ruangan yang diisi 2 pemuda tampan didalamnya. Keheningan pun pecah dikala suara berat Naruto mulai terdengar.

"Aku,"

Sasuke mulai deg-degan

"Mulai"

Yaaaa Sasuke mulai merasakan adanya "cinta" Terlihat dari wajah kalemnya yang sudah memerah.

"Lapar"

Aaahhh ini dia!!

Tunggu. Tadi Naruto bilang apa?

Mari kita gabungkan kata-kata Naruto.

"Aku"

"Mulai"

"Lapar"

Jika digabungkan maka= Aku mulai lapar.

Singkat saja, Naruto hanya ingin makan.

Yaaaa, wajah ceria yang diperlihatkan Sasuke sekejap, *ya, hanya sekejap* berubah dengan tampang muram dan suram. Namun hal itu segera ia tutupi dengan senyumannya. Sambil tersenyum, Sasuke berkata.

"Baiklah akan kubuatkan kau makanan"
.
.
.
.
.

"Kau ini bodoh atau apa hah? Hari ini aku kan tidak ada mata kuliah!?". Ujar Eren sambil memasang tampang kesal terhadap pemuda ebony disampingnya.

"Kau juga sama bodohnya. Tapi, setidaknya, temanin aku untuk mengantar makalah ini". Ujar Levi sambil melangkah dengan raut muka yang kesal.

"Uuuggghhh. Kau membuat ku kesal, Rivaille! Gara-gara kau, aku tidak bisa berduaan dengan Naruto sehari..."

DUAK

Levi memukul muka Eren dengan sangat keras dikoridor kampus. Semua orang melihat kearah 2 insan yang nampaknya tengah berseteru ini.

"Apa-apaan kau? Kenapa kau memukulku?"

"Diam kau brengsek! Kalau kau memang mencintai orang lain, pergilah dan jangan mendekati ku lagi!"

Levi pun meninggalkan Eren sendirian di koridor kampus itu. Dengan kesal, Eren pun meninggalkan kampusnya dan bergegas pulang ke apartement Naruto.
.
.
.
.
.
Naruto nampak kekenyangan setelah menyantap makanan yang dibuat oleh Sasuke.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Don't Let Me Go, Naruto!"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang