1.2

306 23 0
                                    


Baru sajakan keluar gerbang sebuah suara mengagetkannya.

"he nona manis, mau kemana kau?" tanya seorang pria dengan nada menggoda. Ternyata seorang penjaga gerbang yang dari mulutnya tercium bau alkohol. Dasar, ternyata begini pekerjaanmu,bukannya berjaga malah mabuk mabukan.- batin atha.

"nona,ayo bersenang-senanglah dengan kami" ucap salah satu penjaga mendekati atha. Merasa terancah, atha pun berlari keluar dari istana, sial, mereka mengejarku atha mempercepat larinya sebelum penkaga penjaga itu berhasil menangkapnya.

Setelah lama berlari,atha menengok kearah belakang, para penjaga itu sudah tidak mengejarnya lagi. ia melanjutkan berjalan ditengah rimbunan pohon yang tinggi, gelap.

Sementara di istana. Sang raja sedang kebingungan karna putrinya tak kunjung kembali dari kamar kecil.

"pelayan, dimana putri atha?" tanyanya pada seorang pelayan perempuan yang menunduk ketakutan karena rajanya tampak sedang marah.

"ampun yang mulia, hamba ti tidak tau!"

"APA?!cepat cari dia, dan kau cari putri atha, cepat!" seru sang raja menunjuk para prajurit yang ada didepan ruang makan,

Atha terus berjalan ditengah gelapnya hutan, sudah sekitar satu setengah jam dia berjalan,tapi,hutan ini seakan tak ada ujungnya.

Samar-samar terdengar suara langkah kuda, atha terdiam sejenak, mungkin pemburu- batinnya. Ia kembali berjalan dengan pelan. Suara langkah kuda itu semakin jelas terdengar, atha menengok kebelakang, ia melihat secercah cahaya berjalan, ia menyipitkan matanya, terlihat beberapa kuda putih berlari kearahnya lengkap dengan penunggang kudanya, si penunggang kuda paling depan membawa obor. Sial, kuda istana- atha kalangkabut ia berlari dan bersembunyi dibalik pohon besar di kiri jalan yang tadi dilaluinya, pasukan berkuda itu tepat berhenti di dekat pohon tempat persembunyiannya.

"sepertinya tadi ada manusia yang berjalan disini" tanya prajurit istana sambil mengarahkan obor untuk melihat sekitar.

"mungkin hanya halusinasimu saja"timpal seorang prajurit dibelakangnya.

"tidak, tidak mungkin aku salah lihat"

"ah sudahlah, kita harus segera menemukan putri atha kita, kalau tidak.... kalau tidak nyawa kita taruhanya"

"yasudahlah, ayo kita cari lagi! Hyak.... Hyak"

Terdengar kuda berlari ke arah utara, atha keluar dari persembunyianya dan menghela nafas lega. Ia kembali berjalan ke arah barat.

Menjelang pagi, atha melihat sebuah perkampungan dekat laut, itu kampung nelayan. Ia berjalan menyusuri gang gang lebar diantara rumah rumah warga, tampak warga yang sedang menurunkan hasil tangkapan ikannya dari kapal untuk kemudian di jual di pasar ikan dekat pelabuhan ini. Matanya tertuju pada kapal besar yang terparkir di dekat pelabuhan, mungkin itu kapal barang yang akan berlayar ke negri sebrang pagi ini- pikirnya. Tiba tiba suatu ide muncul

"mumpung masih gelap, aku harus menyelinap masuk ke kapal itu, aku harus pergi dari negri ini" ia kemudian berjalan mengendap endap menaiki kapal besar itu dan bersembunyi di balik terpal yang menutupi barang-barang bawaan kapal.

---

"hati-hati vyn, ngomong ngomong jangan pernah bosan untuk menginap dirumahku" ucap ozil ketika vyn berpamitan padanya

"tentu aku tak akan bosan, disini banyak makanan" ucap vyn dengan terkekeh lalu berbalik meninggalkan sahabatnya itu.

"hati hatii vyn, kuharap kau segera memberikanku keponakan hahahaa" ucap ozil menggoda vyn.

"jangan harap!" ucap vyn tanpa berbalik, ia sangat bosan jika terus ditanya tentang wanita kapan kau memiliki kekasih? Kapan kau akan menikah? Kapan kau punya anak? Ooh dia sangat jengkel jika ditanya seperti itu, tadi malam saja ia di berondong pertanyaan pertanyaan berbau wanita oleh ozil, itu membosankan.

"kukira kau takan kembali" ucap ammar yang melihat kedatangan sahabat berlayarnya itu.

"kenapa, kau kangen?" ucap vyn lalu menaiki kapalnya diikuti lary.

"huuh kau ini tidak asik sekali" ucap ammar mendumel. Candaanya selalu direspon serius oleh sahabatnya itu.

"Sudahlah, cepat jalankan kapal ini,aku sudah tidak sabar menenggelamkan kapal orang!"

---
Atha merasakan kapal yang ditumpanginya mulai jalan, ia yang kelelahan pun tertidur diantara kotak kotak barang.

Lama atha tertidur, terdengar keributan di kapal yang ditumpanginya ini, ia pun mengintip dibalik terpal yang menutupi tubuhnya beserta barang barang, ia terpekik kaget ketika baru melihat di antara celah ia malah melihat mayat terbaring tanpa kepala tepat didepan matanya, ia sontak menutup mulutnya. Ia memilih untuk diam dibawah terpal penutup ini.

Sriing..
Gubrak....
Sraaak..
Byuuur...

Terdengar suara orang bertarung dan orang jatuh ke laut. Pikirannya menerka nerka sebenarnya. Apa yang sedang terjadi

"huuh akhirnya mati juga, cepat bawa emas-emas itu" suara seorang pria atha berpikir keras sebenarnya apa yang sedang terjadi jangan jangan,, ba bajak laut- atha menerka ia kembali melihat keluar, seorang pria sedang berjalan kearahnya, keringat dingin mulai bercucuran, dilihatnya para awak kapal telah menjadi mayat dengan bagian tubuh yang sudah tidak lengkap.

--
" ayo kita buka dan bawa pulang emas-emas ini" ammar berteriak girang, ia menyingkap terpal penutup dan terkejut melihat seorang gadis kecil dengan kulit putih bersih sedang meringkuk diantara kotak kotak emas itu.

" tuan tolong jangan bunuh aku" terdengar suara serak dari mulut kecil gadis itu.

"ammar cepatlah aku sudah ingin menenggelamkan kapal ini!" pekik vyn tidak sabaran dan menghampiri ammar,

"hei ada satu disini yang belum mati"ucap ammar bersemangat mengeluatkan pedangnya, vyn menahannya.

"kita bawa dia!" ucap vyn penuh penekanan.

Angel for PiratesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang