“OH MY GOD!” teriak Cindy, Fina dan Alina begitu Lara menceritakan kisahnya di hari jum’at sore. Lara akhirnya harus menceritakan hubungannya dengan Darren kepada tiga temannya. Lara was – was juga apakah mereka akhirnya akan bergabung dengan Bulan untuk melawannya atau tidak. Namun mereka bertiga hanya berteriak OH MY GOD dan NGGAK PERCAYA tapi mereka tidak menampar atau menjambak Lara.
“Kamu beruntung banget Darren suka sama kamu” kata Fina dengan ketakjuban yang tidak tersembunyi.
“Dan Bulan ternyata cewek kaya sombong, arogan dan menyebalkan” kata Cindy dengan berapi – api.
“Tenang saja Lara, kita akan bantu kamu.” Kata Alina sambil meremas tangan Lara.
“Benar. Aku nggak sudi temenan sama Bulan” tambah Fina
“Pokoknya kalau Bulan berani macam – macam sama kamu, kita bertiga maju”
Lara menatap ketiga temannya dengan mata berkaca – kaca. Lara memeluk mereka bertiga, “Makasih ya. Aku benar – benar senang kalian nggak marah sama aku”
Cindy tertawa dan menepuk punggung Lara, “Nggak mungkinlah. Kita emang suka Darren tapi kita ikut senang kalau ternyata Darren suka teman kita”
“Tapi kenalin kita dong sama Darren”
Lara tertawa dan melepas pelukan teletubies mereka “Iya deh..”
Cindy, Fina dan Alina tersenyum lebar bahagia.
Lara dan Bulan masih satu bangku tapi Lara dengan pasti membuat jarak antara dirinya dan Bulan. Lara bahkan tidak melihat ke arah Bulan. Anak sekelas merasakan tensi yang tinggi di antara dua orang itu tapi tidak berani berkata apa – apa. Bulan juga tidak berusaha untuk bicara dengan Lara. Bulan dan anak – anak yang lain baru mengerti kalau Lara sudah membentuk Aliansi saat Cindy, Fina dan Alina tidak mau berbicara dan melengos saat melihat Bulan.
Cindy, Fina dan Alina semakin memihak Lara begitu mereka dikenalkan dengan Darren. Darren mengajak mereka untuk makan di tempat eksklusif dan menyapa mereka semua dengan baik. Aliansi mereka jadi semakin kokoh dan semakin terkenal karena mereka sangat percaya diri. Mereka keluar dari fans kelompok populer dan mulai menjadi berbeda. Perlahan banyak cewek yang ingin menjadi Aliansi mereka, bergabung dan menjadi asik dengan dunia mereka sendiri tanpa peduli pada pandangan orang. Hubungan Darren dan Lara semakin erat. Darren tidak segan – segan bergabung dengan Lara saat Lara bersama Aliansi. Dia juga ramah dengan semua anak Aliansi yang baik pada Lara.
“Aku yakin kamu lebih aman di keadaanmu saat ini setelah memiliki teman – temanmu tapi tetap saja fans di sekolah masih banyak.” Kata Darren saat Lara bertanya kenapa mereka masih bertemu sembunyi – sembunyi dan terpisah.
Lara menerima dengan baik alasan Darren karena memang begitu adanya. Aliansinya memang sudah berjumlah 10 orang, 9 cewek dan 1 cowok, pacar salah satu cewek yang di paksa ikut. Mereka berkegiatan seperti kelompok populer, berkumpul saat waktu istirahat. Hubungan antara Lara dan Darren menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi Aliansi dan mereka menyembunyikan fakta itu dari orang di luar Aliansi. Aliansi juga bersama – sama mengacuhkan Bulan jika melihatnya.
Hari ini Aliansi berkumpul di depan kelas XI IPS 4 dengan makanan ringan di masing – masing tangan mereka.
“Gimana kalau kita karaoke-an aja di Inul Vista?” usul Yeni
“Oke aja. Akan kuperlihatkan suara emasku” kata Joni yang langsung mendapatkan koor ‘huuu’ dari cewek – cewek Aliansi.
Lara melirik sekeliling dan menyadari bahwa siswa lain melihat dengan penasaran ke lingkaran mereka. Aliansi berbeda dengan mereka semua, Aliansi tidak membicarakan atau menjadi fans dari kelompok populer. Mereka tidak melihat adanya kelompok populer dan siswa biasa. Untuk Aliansi, semua siswa sama.
YOU ARE READING
OH Ternyata...
Teen FictionLarasati Abimanyu, cewek yang nggak pernah suka dengan namanya ini pindah dari Malang ke Surabaya mengikuti Ayah-nya. Di sekolah yang baru, dia bertemu dengan cowok ganteng, idola di sekolah dan sepertinya tertarik padanya. Lara bersama sisi pemalu...