Saat ini, semua anak kelas XI IPA 2 SMA sudah berada di gor sekolah untuk mengikuti pelajaran olahraga. Semuanya asyik ngobrol ditengah lapangan basket sambil menunggu guru, kecuali Aika. Ia duduk di bangku penonton lapangan, asyik meminum sesuatu dalam tumbler miliknya. Bahkan, ia pun tak tampak repot-repot mengenakan seragam olahraga.
Yoshino yang sedang melemaskan otot kaki tanpa sengaja melihat pemandangan itu dan membiarkannya seolah tak peduli.
"Aika, siswi baru dikelas kita nggak pernah ikut olahraga, lho."
Walaupun tak berniat mendengarkan, Yoshino bisa mendengar suara beberapa anak perempuan, teman sekelasnya, yang sedang dalam mode menggosip.
"Sok tuan putri banget, kan?" lanjut salah seorang diantara kumpulan menggosip.
Yoshino yang sedari tadi mendengar percakapan tersebut menyengir tertawa geli melihat tingkah mereka. Ia pun bergegas ke barisan setelah menyadari Herman, guru olahraga mereka, sudah berjalan menuju lapangan.
"Oke, guys." Herman membuka mulut begitu sampai di depan anak-anak muridnya.
"baris yang rapi."
Anak-anak segera melakukan perintah Herman, termasuk Yoshino yang melipir di barisan paling belakang.
~~~
Hari ini siswa siswi bisa pulang lebih awal karena kegiatan exschool ditiadakan.
Yoshino pulang berjalan kaki. Jas musim dingin coklat muda dan syal dongker menghangatkan tubuhnya. Ia teringat musim dingin saat ia masih kelas 4 sekolah dasar, sepulang sekolah siang hari ia tidak pernah diam di rumah. Bermain bersama sahabat adalah hal yang menyenangkan. Bisanya mereka bermain di lahan yang ditumbuhi banyak pohon di dekat sungai di belakang kompleks rumahnya dulu.
"Ah, sahabat?" Yoshino bergumam.
"Sekarang aku tak memilikinya."
Dulu Yoshino mempunyai dua orang sahabat, Yukio dan Ai. Yukio adalah seorang anak yang tampan dan sangat menyenangkan. Ayahnya adalah seorang kontraktor, jadi akhirnya dia ikut ayahnya pindah ke luar kota.
Kepindahan Yukio membuat Yoshino menjadi takut untuk bersahabat, karena takut kehilangan. Sejak saat itu, Yoshino sangat memperhatikan Ai, satu-satunya sahabat yang ia miliki setelah yukio pindah. Ai adalah seorang anak perempuan yang manis dan penyayang, namun fisiknya terlalu rapuh, ia mudah lemah bila beraktifitas yang membutuhkan banyak tenaga. Ai juga pindah pada akhirnya, karena suatu insiden.
Suatu insiden dari kesalahan Yoshino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nobody Said it Was Easy
Short StoryYoshino kehilangan sahabat sejatinya, yang ntah kemana. SMA kelas XI IPA 2 disinilah Yoshino kembali bertemu dengan sahabatnya. "Aika, Aika, dimana aku pernah mendengar nama itu?" Tanya Yoshino bingung. Sejak pulang sekolah kemarin ia tampak penasar...