"Musim telah berganti, salju tak datang lagi. Sinar matahari menembus pepohonan. Rumput mulai bergoyang. Bunga telah mekar. Angin bertiup lembut, mengayun pohon sakura, kelopak bunga menari bertebaran. Sebuah istilah baru, untuk musim semi dan untuk kita. Tapi kehidupan kita berjalan seperti biasa. Kita tidak tahu apa yang terjadi setelah ini. Aku akan selalu ada di sampingmu. Sahabat😊"
Aika mulai iseng, ia menulis sepucuk surat untuk Yoshino, berniat untuk mengganggu Yoshino. Setelah itu ia bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.
Berangkat ke sekolah bersama sahabat adalah hal terbaik, berjalan berdampingan adalah hal yang menyenangkan. Iwashita telah menjadi sahabat baru bagi Aika, juga Yoshino. Mereka sekarang rutin berkumpul bersama untuk mengerjakan tugas atau hanya duduk-duduk santai, dan setiap harinya mereka pergi ke sekolah bersama-sama.
~~~
Tak sabar bertemu Aika, Yoshino tergesa-gesa untuk pergi ke sekolah. Di persimpangan taman di tempat biasa mereka bertemu. Aika memberikan sepucuk surat tadi lalu ia berlari menjauh bersama Iwashita. Yoshino tak sempat berkomentar. Ia hanya tersenyum melihat tingkah Aika yang aneh.
Setelah kejadian di hari itu, hubungan Yoshino dan Aika pun semakin erat. Sekarang seorang Yoshino selalu ada disamping Aika. Juga Iwashita, ia berusaha menjadi sahabat yang terbaik untuk Aika dan Yoshino. Yoshino sadar ia memiliki tanggung jawab besar atas kejadian dimasa lalu, sekarang, dan hari esok yang akan datang. Terlebih saat ini Yoshino sudah tahu bahwa Aika memiliki suatu kelemahan dalam tubuhnya. Kelemahan bagi bintang yang sangat terang -- Cahaya yang mudah redup.
Nobody said it was Easy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nobody Said it Was Easy
Krótkie OpowiadaniaYoshino kehilangan sahabat sejatinya, yang ntah kemana. SMA kelas XI IPA 2 disinilah Yoshino kembali bertemu dengan sahabatnya. "Aika, Aika, dimana aku pernah mendengar nama itu?" Tanya Yoshino bingung. Sejak pulang sekolah kemarin ia tampak penasar...