"Nyonya sarapan sudah saya siapkan." Pelayan memberitahu.
"Iya terimakasih" jawab mama Aika.
"Ai, sarapan dulu." Mama mengingatkan Aika.
"Oke, ma. Aku segera berangkat ya. Tidak perlu di antar." Aika bergegas. Ia hanya minum susu, sambil membungkus omelet dengan tisu.
~~~
Pagi ini udara terasa sangat segar. Salju mulai mencair. Sudah sekitar satu bulan semenjak hari pertama Aika menjadi murid baru dia sekolahnya.
Hari ini Aika dan Yoshino berencana pergi ke sekolah bersama. Mereka janjian bertemu di simpang taman.
"Hai..." sapa Yoshino. Aika hanya membalas dengan senyuman.
Perjalanan mereka tidak banyak obrolan, tak satu pun mencoba memulai percakapan. Tak lama kemudian terlihat siswa siswi lainnya yang sedang menuju ke sekolah juga.
"Selamat pagi!" Seorang gadis menyapa di depan mereka berdua, ternyata Iwashita.
"Hai aika." Seorang lagi menyapa berjalan disamping.
Aika hanya diam dan malu. Sepertinya ia gugup mulai mempunyai teman sungguhan.
"Kemarin, tim favoritmu menangkan?" Tanya Aika mulai membuka mulutnya.
"Jadi kau menonton pertandingan sepak bola semalam! Ya! Tim favorit ku menang tiga kali berturut-turut!" sambut Iwashita antusias.
"Hebat!" Tambah gadis lain.
Aika pun mulai berkumpul dan mengobrol bersama temannya. Yoshino yang berjalan di belakang mereka mulai menyadari.
"Hasil dari buku catatan tentang teman? Perlahan-lahan dia berubah. Aika berhasil menyesuaikan diri dengan temannya. Dia tidak lagi menjadi orang yang menyendiri. Ini pasti kesempatan yang telah dia tunggu." Gumam Yoshino dalam hati.
~~~
"La.. lala.. ini lah kehidupan masa SMA yang aku inginkan." Aika sedang menjalankan tugas menyiram bunga di taman sekolah.
"Syukur lah..." Yoshino disampingnya tak banyak bicara, menikmati udara pagi.
"Hei Yoshino, kamu sudah mengerjakan tugas persiapan praktikum biologi?" Tanya Aika.
"Belum." jawab Yoshino singkat.
"Aku juga belum sih" Aika menggerutu.
"Ayo, kita kerjakan bersama." Ajak Yoshino.
"Selamat pagi. Bu Nina menyuruh mu ke ruangannya, Yoshino." Ujar seorang siswa dari kelas XI ipa 1, tiba-tiba menghampiri mereka memotong pembicaraan. Yoshino hanya menggangguk, mengiyakan ia akan segera ke sana.
"eng,, oke. Aku akan mengajak Iwashita juga." Aika menyetujui.
"iya, sepulang sekolah dirumahku." Kata Yoshino berlari meninggalkan Aika, menuju ruang Bu Nina.
~~~
Sepulang sekolah Yoshino dan Aika pulang bersama ke rumah Yoshino, Iwashita juga ikut. Sesampainya di rumah Yoshino, mereka disambut ramah oleh Suwano.
"Selamat datang tuan muda. Silahkan."
Yoshino pun hanya mengangguk. Aika dan Iwashita langsung memperkenalkan diri.
"Selamat siang, nama saya Sako Iwashita." Memberi salam, Iwashita menunjukkan sikap formal. Di susul oleh Aika dengan sopan dan lembut "Selamat siang, saya Aika. Fuwa Aika."
Seperti menyadari sesuatu Suwano memperlihatkan wajah yang sedikit terkejut.
Rupanya Suwano menyadari, gadis bermata hazel yang datang pada hari ini adalah sahabat masa kecil Yoshino. Gadis ini adalah Ai, dari keluarga Fuwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nobody Said it Was Easy
Historia CortaYoshino kehilangan sahabat sejatinya, yang ntah kemana. SMA kelas XI IPA 2 disinilah Yoshino kembali bertemu dengan sahabatnya. "Aika, Aika, dimana aku pernah mendengar nama itu?" Tanya Yoshino bingung. Sejak pulang sekolah kemarin ia tampak penasar...