Hope

3.7K 240 11
                                    


Cerita ini hanyalah imajinasi hime yang suka berkhayal gajelas.

DLDR!

Selamat membaca!♡

Plak!....

Buk...Buk...Buk...

"Dasar bocah sialan! Kau menyusahkanku saja!"

"To..to...long!"

"Diam kau bodoh!"

"Am..pun....ma...maafkan..ak..ku!"

Prang!....

"Kau bocah tak berguna!"

"Hiks...sa..kit,"

"Kau itu hanya pembawa sial! MATI SAJA KAU!"

Buk...Buk...Buk...

"Tidak!"

Buk...Buk...Buk...

"Am...ampuni aku!"

Buk...Buk...Buk...

"Aku ber...janji akan jadi anak baik,"

"Lebih baik kau diam saja!"

Plak! Plak! Plak! Plak! Plak!

"Aku membencimu anak sialan!"

Plak! Plak! Plak!

"Kau hanyalah anak yang tak diinginkan!"

"Ti..tidak!"

"Kau harusnya MATI saja!!!"

"TIDAK!!!"

Jleb...jleb...

"Akhh...uhuk..."

"Dengan ini, kau tidak akan menggangguku lagi,"

Tak...
Suara pisau jatuh mengakhiri siksaan seorang bocah yang tubuhnya tergeletak naas dengan luka disekujur tubuhnya.











.....

Apa aku sudah mati?

Akh....rasanya tubuhku sakit semua.

Apa aku benar-benar anak yang tidak diinginkan?

Apakah aku ini pembawa sial?

Mengapa eomma melakukan ini padaku?

Sebenarnya apa salahku?

Hiks...kenapa ia membenciku?

Ah, apa seharusnya aku mati saja?

Tidak ada yang menginginkan, menyayangi, bahkan mempedulikanku.

Jadi, untuk apa aku hidup?

Tapi, apakah takdirku hanya seperti ini?

Mati karena disiksa orang yang bahkan tidak menganggapku anaknya?

Tidak! Tidak! Tidak!

TIDAK!!! Aku belum ingin mati!

Aku harus bangkit!

Tapi, ukh...tubuhku semakin mati rasa.

Disini sangat gelap dan dingin.


Tuhan, biarkan aku hidup...

Berikan aku seseorang yang dapat melindungiku...

Berikan aku seorang malaikat, tuhan...

Kumohon...

Kumohon...

Kumohon...






.....

Tes...

Setetes air mata meluncur dari mata bocah itu, bersamaan dengan hembusan angin yang sangat kencang. Seakan permohonannya telah terkabul.





.....

Tuhan...

Disini sangat menyeramkan.

Kumohon...

Seseorang...TOLONG AKU!!!

.....

Brak!!

"Cih...sial!"

Seorang anak laki-laki membuka dengan kasar gudang yang telah usang itu. Wajahnya terlihat babak belur pertanda ia habis berkelahi. Matanya bergerak ke seluruh gudang untuk mencari secercah cahaya.

"Shh...mulutku sepertinya sobek," ucap anak laki-laki itu sambil meringis kesakitan.

"Untung mereka tak lagi mengejarku," lanjutnya.

Anak laki-laki itu bergerak menelusuri seluruh gudang. Tiba-tiba kakinya menginjak sesuatu. Ia lalu mengambil benda itu.

'Pisau dan...darah!'

'Darah siapa ini?'

Kemudian anak laki-laki itu mencoba mempertajam matanya. Kondisi gudang yang gelap menyusahkannya untuk melihat dengan jelas. Tapi itu tak lama. Matanya membulat ketika melihat seorang anak laki-laki dengan keadaan mengenaskan di sudut gudang. Ia segera menghampiri anak itu.

"Hoi, bangunlah!"

Tapi tidak ada tanda jika anak itu akan terbangun. Segera ia gendong anak itu keluar dari gudang. Secepatnya ia berlari menuju jalan raya. Memanggil taksi karena ia tahu bahwa tempat ini jauh dari rumah sakit. Ia memandang anak itu dengan iba. Banyak bekas pukulan dan tusukan di tubuhnya. Ia tahu bahwa anak itu dalam keadaan kritis karena telah kehilangan banyak darah. Dalam hatinya, ia berdoa semoga anak itu dapat selamat.

"Bertahanlah," lirihnya.

~TBC~

Hai minna!

Hime masih newbie disini,

Maaf jika cerita nya gajelas:P

Bahkan tokohnya pun belum jelas karena ini masih first chap:D

Please comment or vote jika cerita ini menarik!

Salam manis,

Hime♡

_21 mei 2017_

I'm Your AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang