Begin

2.7K 183 6
                                    

Hai! Hime update lagi!
Ada yang tertarik nggak ma nih ff?
Klo iya bakal dilanjutin:D
Dari pada buang2 waktu, mending langsung baca aja deh!
.
.
.
Selamat membaca!♡


~prev chap~

"Hoi, bangunlah!"

Tapi tidak ada tanda jika anak itu akan terbangun. Segera ia gendong anak itu keluar dari gudang. Secepatnya ia berlari menuju jalan raya. Memanggil taksi karena ia tahu bahwa tempat ini jauh dari rumah sakit. Ia memandang anak itu dengan iba. Banyak bekas pukulan dan tusukan di tubuhnya. Ia tahu bahwa anak itu dalam keadaan kritis karena telah kehilangan banyak darah. Dalam hatinya, ia berdoa semoga anak itu dapat selamat.

"Bertahanlah," lirihnya.

~~~○○○~~~

Setelah membayar ongkos taksinya, ia segera menggendong anak itu masuk ke rumah sakit yang sangat besar. Ia langsung menuju dokter yang ia kenal. Ia tak peduli dengan tatapan aneh orang-orang disana ketika melihat hoodie-nya yang penuh darah dengan anak yang kondisinya sangat mengenaskan dipunggungnya. Bahkan ia mengacuhkan penjaga rumah sakit yang meneriakinya.

"Berhenti!" Seru penjaga rumah sakit itu sambil mencekal lengan bocah ber-hoodie hitam itu.

"Apa kau tidak tahu siapa yang ada di depanmu?" Tanya bocah itu sambil menoleh ke belakang. Auranya terasa menakutkan.

"Lepaskan dia!" Seru seorang dokter muda sambil menghampiri bocah ber-hoodie hitam itu. Segera penjaga rumah sakit itu melepaskan cekalannya. Tentu saja penjaga itu takut karena dokter tersebut adalah keponakan dari pemilik rumah sakit ternama itu.

"Apa yang terjadi?" Tanya dokter muda ber-name tag Kim Joon Myeon.

"Selamatkan anak ini, Suho hyung!" Titah bocah ber-hoodie hitam itu.

Suho menghela napas. Lalu ia mengambil alih bocah yang berada digendongan bocah ber-hoodie hitam yang tak lain adalah sepupunya. Ia tak mungkin menolak permintaan (read:perintah) adik sepupunya itu. Apalagi melihat kondisi anak yang dibawa sepupunya. Selanjutnya ia memberi perintah pada salah satu suster.

"Siapkan ruang operasi!"

~~~○○○~~~

"Tuan muda!"

Yang dipanggil hanya menoleh sebentar, lalu mengalihkan pandangannya ke lantai dan menundukkan kepalanya. Ia yakin pengawal pribadinya itu sangat mengkhawatirkannya. Terlihat jelas dari pandangannya.

"Apa Anda baik-baik saja?"

"Hm"

"Bisakah Anda menatap saya?"

Tak ada sahutan. Kim Myungsoo, pengawal pribadi sekaligus paman bocah ber-hoodie hitam itu, menahan amarahnya.

"Kenapa kau tak menjawabku?" Tanya Myungsoo sambil mendongakkan wajah ponakannya. Tapi, amarahnya sirna ketika melihat wajah didepannya. Matanya membola.

"Astaga, apa yang terjadi padamu?!" Tanya Myungsoo cemas. Inilah yang ia benci. Myungsoo selalu khawatir padanya. Itulah alasan mengapa ia menundukkan wajahnya. Ia tak ingin Myungsoo sedih dan cemas mengkhawatirkannya. Ia terlalu banyak menyusahkan pamannya itu.

I'm Your AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang