Tujuh

10 1 0
                                    

Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan. Sudah genap 3 bulan Sierra menjalani kehidupanya berbeda dengan bulan kemarin bulan ini ia mendapat teman, ya siapa lagi kalau bukan Kang Shin Woo setelah kejadian terhantam bola basket Shin Woo semakin intens menemuinya, pertama Sierra pikir Shin Woo hanya sekedar bertanggung jawab dengan menanyakan kabar nya setiap hari, kemudian setelah sebulan hal itu di rasa janggal karena Sierra pun sudah sembuh hanya saja Shin Woo tetap menayai kabarnya. Awalnya Sierra senang ada orang yang mengajaknya berbicara namun semakin lama mulai terdengar cibiran dari teman-temannya bahwa ia sengaja mendekati Shin Woo yang kaya. Bahkan Sierra tidak tau asal usul Shin Woo seperti apa bagaimana bisa ia mangambil kekayaannya.

Sierra berusaha menghindari Shin Woo, ia tidak mendatangi balkon seperti yang sering ia lakulan ketika istirahat, ia juga selalu keluar kelas lebih awal ketika pulang sekolah namun tidak hari ini, Shin Woo sudah menunggu di depan kelasnya mau tidak mau Sierra harus menemui nya, jujur ia lelah harus berlari menghindari Shin Woo.

Shin Woo mengajaknya ke balkon untuk berbicara.

" Sierra, apa kau berusaha menghindariku? " tanya Shin Woo memulai pembicaraan

" emm.. Aku tidak, tidak begitu, aku hanya sibuk" jawab Sierra gugup

" Sibuk apa? " tanya Shin Woo menuntut

" Bekerja" jawab Sierra

" Kau yakin? Kenapa saat ku panggil kau malah berlari menjauh? Apa yang salah, katakan saja"

" Bukan begitu, aku hanya sibuk, aku di kejar waktu dan aku harus bekerja" jawab Sierra bohong

" Begitu ya, baiklah. Kalau begitu maukah kau makan siang denganku?"

" tidak.. Maksudku maaf aku tidak bisa"

"Kenapa?"

"Aku.. Bekerja "

" Sebenarnya apa saja pekerjaanmu Sierra, kenapa kau selalu bekerja setiap hari?"

" Ada banyak, kau tidak perlu tau Sunbae"

" Kenapa kau juga merahasiakan pekerjaanmu ? Cobalah terbuka padaku Sierra"

"Karna aku tidak mau kau selalu mengikutiku " jawab Sierra

" Sebentar.. Ada yang salah, kenapa kau tiba-tiba jadi seperti ini? Sebelumnya kau tidak protes aku ikuti ?"

" Aku hanya tidak ingin mendengar orang-orang mencibirku, aku tidak mau di benci lagi, aku hanya mau hidup tenang"

" Apa itu semua karna aku? Karna aku mengikuti mu?

" Yah.. Mereka pikir aku mengambil kekayaanmu, padahal aku sendiri tidak tau kau kaya atau tidak, aku tidak peduli"

" Lalu bagaimana caraku menebusnya? Aku akan lakukan segalannya asalkan tidak menjauhimu" mohon Shin Woo

" Kenapa kau selalu mengikutiku, Sunbae? Apa menariknya mengikutiku "

" Katakanlah aku mulai tertarik padamu, makanya aku selalu mengikuti mu"

Tiba-tiba hati Sierra berkelut, pikirannya berkabut, ia asing dengan perkataan Shin Woo, ia tidak biasa menerima perasaan ini.
Air muka Sierra yang berubah gelap menyadarkan Shin Woo atas ucapannya tadi.

" Maafkan aku Sierra, maaf aku pasti membuatmu shock.. Baiklah lupakan yang tadi oke? Aku hanya ingin menjadi temanmu saja, teman dekat bagaimana?"

Sierra masih bingung harua berkata apa namun Shin Woo hanya meminta menjadu teman, tidak apakah? Teman? Pria. Ia tidak biasa dengan pria yang manis dan lembut seperti Shin Woo, ia terbiasa dengan pria kasar sampai hal itu menjadi mindsetnya tentang pria.

" Sierra? Kau kenapa? Apa kau sakit?" pertanyaan Shin Woo membuyarkan sekilas kekhawatiran Sierra

" ah.. Tidak aku baik, Sunbae. Sebaiknya aku pulang dulu"

"Biar ku antar?"

" Tidak, terimakasih"

" Tapi Sierra.."

Belum sempat Shin Woo berbicara Sierra sudah membalikkan badan dan pergi dari hadapan Shin Woo.

Shin Woo tidak tau apa yang terjadi pada Sierra, setelah mengatakan kata itu seketika air muka Sierra berubah dan pupil matanya menjadi gelap.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Sierra, ia seperti menyembunyikan sesuatu atau mungkin Sierra telah mengalami suatu hal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JINXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang