meli-11

282 15 0
                                    


Viona terus melirik jam tangannya disebuah cafe, wajah nya begitu kesal sambil terus meminum pesanannya disebuah meja bernomor 22.
Selang beberapa menit, datang lelaki memakai baju longhand biru muda duduk di meja yang sama dengan viona.

"Lama banget lo nat" viona marah sekali memandang nata.

"Iya sorry, gue tadi beli ini" nata menyodorkan coklat berbentuk love kepada viona.

"Guueee Gak Su Ka iiitu, gini ni jadinya kebanyakan bergaul sama meli, ujung-ujung nya gagal juga" viona mendorong coklat itu kembali pada nata.

Meli itu beda dari lo, dia gak banyak bicara namun menyenangkan, dia juga terlihat cuek namun sering menghargai~ bathin nata.

"Oke gue akuin gagal, ya mau gimana lagi viiiioooo, udahlah gak usah gangguin hidup dia lagi, bikin pusing, dia itu susah ditebak"

"Terserah lo deh" jawab viona yang kemudian salah satu pelayan cafe tak sengaja menjatuhkan minuman di kaki nya.
"Iiihhhh kalau jalan tu lihat dong, gimana nih ah, habis sepatu guee, ini mahal tau, lo juga nat, makin lama makin enek gue lihat muka lo"

Haha deja vu, Ini kejadian terulang namun berbeda orang, waktu meli dijatuhin air, dia malah tersenyum dan selalu bilang gapapa, giliran viona kayak mak tiri~ ingat dion.

"Ya udah, kita ke luar aja, cari udara segar" saran nata.

Mereka berdua pun keluar dari cafe, dan berjalan di taman.

"Vio, kancing rok lo kebuka" ujar nata.

"Kurang ajar lo, gak lucu"

Sumpah ini Beda, meli begitu mudah percaya apa yang gue bilangin, dan lo hanya selalu menyalahkan orang lain.~

"Gue bilang benar, gak percaya lagi" jawab nata.

Viona pun membenarkan kancing nya dan kembali berjalan seperti biasa.
Nata mengingat ekspresi dan tingkah lucu meli ketika diberitahu kancingnya kebuka, itu membuat nata tiba-tiba tertawa pelan dibelakang viona.
Viona membalikkan badan dan melihat nata tertawa sendiri.

"Ngapain lo gitu?"

"Ekspresi lo tadi hanya datar, gak ada kagetnya sama sekali, gak kayak meli" jelas nata masih tertawa.

"Norak" balas viona.

"Ok ok gue gak ketawa, tapi gue mau lihat lo ketawa sekali aja bisa gak?" tanya nata.

"Gue ketawa? Lo itu gak ada lucunya, sama lo itu hanya bikin gue sial terus, cuman karena lo itu anak pemilik sekolah juga ketua geng disekolah gue jadi mau, biar gue tenar"

Vio, Lo itu benar beda dari meli, meli mudah tertawa hanya karena hal kecil, kata-katanya gak pernah nyakitin gue gak seperti lo, dia mudah bersahabat dengan siapapun, gak mikir status gue apaan, ini kok jadinya mikir meli terus dari tadi? ~nata menggelengkan kepalanya.

AmeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang