meli-13

224 15 1
                                    


"Guys, ha... Ha.. Hasyimmm!!- gue nanti sore bakal pulang ke kota tempat gue dulu, kalian mau ha... Ha... Hasyimmm, yaelah ni bersin dari tadi ah, jadi kalian mau ikut gue apa nggak?" ujar meli yang sedang tidak enak badan dari tempat duduknya.

"Lo udah minum obat apa belum? Panas mel" jessica menuju kursi meli dan menyentuh dahi meli.

"Iya gue habis jemuran tadi, makanya panas" jawab meli bercanda.

"Emang lo kain sutra" ujar nuna.

Meli tersenyum dan matanya tanpa sengaja mengarah ke Nata yang sedang melihat nya. Senyum meli pun kini pudar menjadi wajah yang serius.

"Nat, lo temuin gue pas istirahat di kantin pertama kita kenalan"

Tanpa menunggu aba-aba dari jawaban Nata, meli langsung membalikkan wajahnya dari Nata.

"Eh mel, lu read bm kak dion tuh, dia nanyain lo mulu" ujar jessica sambil memegang hp nya.

"Iya iya" meli tersenyum lebar dan mengecek hp nya.

Kenapa gue merasa sakit di tempat yang bahkan gak ada lukanya, ketika melihat lo tersenyum bukan karena gue lagi mel~nata.

***

Di kantin sudah terlihat Nata yang sedang menunggu meli, mata siswa siswi di kantin termasuk viona dan geng nya mengarah ke nata yang tidak biasanya sendirian.

Lalu dari pintu kantin, datang seorang meli yang kini tak kalah mengherankan juga karena sendirian.

Meli menatap mata Nata dengan serius, mereka duduk berhadapan, Nata berpura-pura melihat sekeliling dengan gaya cool nya seperti biasa.

"Sayaanggg" teriakan meli berhasil mengagetkan semuanya dengan panggilan yang ia berikan kepada Nata sambil mencubit pipi lelaki itu.

Maksudnya apa? Kok mereka berdua gitu sih, Nata ngapain coba ah~ viona berdecak kesal dari kursinya.

Nata tak kalah kaget, melihat tingkah laku meli kepadanya, tetapi entah kenapa hal itu membuat Nata merasa bahagia tanpa sengaja, senyuman malu nya kini terlihat.

"Kamu mau pesan apa?" meli menampilkan sederet giginya dengan cengiran yang manis, bayangkan jika wanita berwajah boneka sedang menyengir padamu, siapapun yang melihat pasti udah gak karuan jantungnya.

"Guuue sama kayak lo aja"

"Okeee" meli mengedipkan mata sebelahnya.

Iiiihhh Nata kok romantisan gini sih sama meli, gue gak terima~viona

Setelah pesanan meli siap, meli mengulurkan sesendok makanan untuk menyuapi Nata, dengan keheranan Nata menerima suapan itu sambil mengernyitkan dahinya ke meli.

"Gue mau juga dong" suruh meli mengetuk mangkok Nata.

Nata menuruti perintah meli, hal ini membuat kemarahan viona semakin meledak dan menuju ke arah mereka.

"Heh! Apa maksud lo?" ujar viona sambil menghentak meja.

"Kenapa dia?" meli bertanya ke Nata karena tingkah viona.

AmeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang