meli-14

255 18 0
                                    


Flashback on

"Gue siapa?? Ahhh, ke... Napaaaa ? Setiap gue ditanya siapa? Gue bingung mau jawab apa? Gue sebagai meli atau aaa..mellll..?? " meli menunjuk wajahnya yang tertutupi rambut berantakan.

"Meli, udah yuk ah, kita keluar" bisik jessica mengapit tangan meli.

"Mm...maaf ye semuenye" ujar nuna.

"Haaaaaa gak mauuu!! Gue harus ungkapin semua isi hati gue sampe tuntas hehe" meli bertingkah manja dengan memeluk jessica

"Ya udah sama kita aja dimobil" ujar jessica.

"Engg..gak.. Bukan sama kalian, tapi sama vino !!!"

"Iya besok aja ya meli, mereka gak ada disini" saran nuna.

"Gue vino" ujar lelaki berkaos putih panjang tadi.

Flashback off

Jessica dan nuna agak keheranan kenapa meli tau lelaki bernama vino ada ditempat ini sekarang, dan siapa itu vino mereka sama sekali tidak tau, karena meli tidak pernah menceritakan kehidupan masa lalunya kepada mereka berdua.

"Tunggu tunggu, jadi meli sampai-sampai mau ke tempat begini hanya untuk ketemu vino ?" tanya jessica.

"Emang meli ada urusan sama dia? Atau ini yang meli maksudkan mau nyelesain masa lalu nya?" tebak nuna memandang jessica.

Meli hanya tertawa tunduk namun air mata terus jatuh dari matanya, vino masih heran siapa meli ini, karena rambut meli begitu berantakan hampir menutupi wajahnya.

"Dia.. Dia yang gue cintai... Ini dia... yang membuat gue... tidak bisa mencintai lagi, tetapi... dia juga sebagai dorongan gue.. menjadi seperti sekarang, seorang meli yang dikenal sempurna.. Hahaaa" meli terkekeh pelan dan tetap meneteskan air mata dengan wajah tertunduk.

"Kebahagiaan... Itu sama sekali tidak gue rasakan sebagai orang yang sempurna... Karena itu.. Bukan gue yang sebenarnya"-
"Oke, sekarang gue mau bebas, ini gue amelia vin, lo masih ingat gue atau udah lupa itu urusan lo, yang gue pengen tau tentang lo dari dulu, pernah tidak lo punya perasaan sayang ke gue sekali saja? " meli menegakkan kepalanya dan menatap vino dalam.

Vino benar merasa kaget melihat amelia kembali, dengan penampilan amelia dan sikapnya yang begitu berbeda.

"Jawab!!! , gue gak akan nungguin lo lagi untuk kesekian kalinya, gue hanya pengen tau itu, ...
dan ...
gak lari dari lo lagi hingga gue menjadi begitu membenci lo" meli benar-benar menatap kedua mata vino sambil menetes air mata yang tak ia pedulikan sekarang.

Vino tidak percaya amelia akan menatapnya seperti ini, karena amelia yang dulu tidak suka menatap mata seseorang secara langsung, yang amelia lakukan hanya menunduk atau melihat yang lain ketika berbicara.

"Gue pernah mencintai seseorang, tapi gue gak pernah begitu dicintai seseorang selain lo" jawab vino langsung pergi.

Meli menahan tangan vino dengan erat.

"Tunggu!"

Vino membalikkan badannya.

"Gue boleh peluk lo? gue cuman ingin peluk lo karena untuk terakhir kalinya gue akan pergi dengan pamit tanpa tiba-tiba menghilang" meli tersenyum melangkah ke arah vino.

"Berhenti! Berhenti disitu! Jangan lo lagi yang ngejarin cowo bahkan untuk kedua kalinya, biar gue yang menuju ke lo untuk terakhir kali" ujar vino.

Meli pun berada di pelukan seseorang yang dia cintai selama ini.

"Ya ini memang untuk terakhir kali lo akan menuju gue vin, karena ini memang terakhir kalinya buat gue"~ucap amelia di hati.

AmeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang