CGAM -- 3

2.7K 197 4
                                    

"YAKAAA BANGUNNNNN", teriak Seika sambil menggoyang goyangkan tubuh Yaka agar ia bangun.

Yaka yang sepertinya merasa terganggu langsung bangun dengan malas nya, "hoamm, huhhh ini jam berapa?"

"jam setengah delapan", jawab Seika singkat

Yaka yang mendengar itu langsung terkejut karna pelajaran pasti sudah dimulai, "HAH? kau kenapa tidak membangunkan ku sih?!" Yaka pun segera mandi ala koboi dengan kecepatan lima menit.

Ia sangat terburu-buru sampai-sampai ia menabrak lelaki yang sedang berjalan, "he-eh maaf, aku tidak sengaja. Aku sedang terburu-buru dahhh"

Lelaki yang ia tabrak hanya menatap nya dengan tajam dan segera menuju kelas nya masing-masing.

Yaka sudah berdiri di depan pintu kelas nya dan melihat kalau pelajaran sudah dimulai. Dengan mengumpulkan keberanian nya, ia segera mengetok pintu kelas.

tokkk tokkkk -- suara pintu

"per--permisi", ucap nya sambil berjalan mencari kursi yang masih kosong.

Tiba-tiba guru yang sedang mengajar menegurnya, "Siapa yang menyuruh mu duduk?"

"eh.. ti--tidak ada sensei", ucap Yaka dengan nada gugup

"Ayaka Kazumi, mengapa anda bisa telat?", tanya guru itu dengan tatapan intens

Heh, bagaimana ia bisa tahu nama Yaka? Oh ya, pasti sensei itu mempunyai ilmu sihir, pantas saja ia tahu.

Yaka yang mendapat pertanyaan itu segera menjawab nya dengan terbata-bata, "ma-maaf sensei, saya.. saya kesiangan"

"Duduk, saya tidak akan menghukum mu. Tapi, jika kamu telat lagi di jam pelajaran saya, saya tidak akan segan-segan menghukum mu dengan hukuman yang berat!" , ucap sensei itu.

Yaka segera mengangguk sopan dan segera mencari tempat duduk yang masih kosong. Ah, seperti nya di pojok itu ada. Dan langsung saja ia duduk di samping perempuan berkaca mata itu.

"Hai, aku Namikaze Aumy", ucap perempuan berkaca mata itu sambil menyodorkan tangan nya untuk bersalaman.

"aku Aya--", baru saja Yaka ingin melanjutkan ucapan nya, namun teman nya itu sudah memotong nya duluan.

"Sudah tahu, Ayaka Kazumi bukan?", potong teman nya itu.

Yaka terlihat bingung dan langsung saja ia mengiyakan jawaban teman nya itu. Ah menurut Yaka, ia lebih baik memanggil nya dengan nama Aumy.

Tak lama mereka pun mulai fokus dengan guru yang sedang mengajar di kelas nya. Sampai akhirnya terdengar bel yang menandakan bahwa waktu nya para murid untuk istirahat.

"Aumy, mau bareng tidak?", tawar Yaka

Aumy dengan cepat menggeleng dan bilang bahwa ia ingin ke perpustakaan untuk membaca beberapa buku. Huh, kutu buku dasar!

Yaka berjalan menuju kantin dengan cepat karna cacing cacing di perutnya sudah demo untuk minta diisi. Di sepanjang jalan menuju kantin, ia masih belum menemukan seseorang yang ia kenal. Sampai tibalah ia di kantin.

Ia memilih meja yang masih terlihat kosong dan mulai duduk disana, seorang diri. Setelah ia memesan beberapa makanan dan minuman, ia melihat sosok lelaki yang sepertinya ia pernah bertemu sebelumnya.

"Ah iya, dia kan cowok yang aku tabrak tadi. Kok lupa sih, aduh", gumam Yaka kesal terhadap diri nya sendiri.

Lelaki itu merasa kalau ia sedang di perhatikan oleh seorang perempuan, dengan cepat ia langsung bangkit dari tempat duduk nya dan pergi menjauhi kantin.

Tiba-tiba datang lah Aiko dan Arta mengagetkan diri nya yang sedang makan itu, "DORRR"

"uhukkkk uhukkkk", Yaka langsung tersendak dan segera meminum minuman nya.

"maaf Yaka hehehe", ucap Aiko tertawa

"lagi sih, makan sendirian aja", ucap Arta

"abis kalian tadi dicari tidak ada sih, jadi aku ke kantin duluan deh", balas Yaka sambil melanjutkan makan nya itu.

"oya, tadi dicariin Kenzo tuh", Aiko melirik Yaka sambil tersenyum

Yaka tidak menjawab dan ia langsung memasang wajah datar. Arta yang melihat itu langsung menyenggol siku Aiko. Mereka yakin, setelah ini Yaka pasti akan bangkin dari kursi nya dan segera pergi dari tempat itu.

Dan ya, benar. Yaka langsung bangkit dari tempat duduk nya dan segera pergi dari kantin tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"eh Yaka tung--" Arta yang melihat itu langsung memukul kepala Aiko karna ucapan nya tadi.

"ih kenapa mukul kepala sih?", tanya Aiko dengan muka polos nya

"kau ini, sudah dibilang jangan membawa nama Kenzo kalau berbicara dengan Yaka. Ia pasti akan marah, huh"

Aiko yang mendengar itu hanya memperlihat kan deretan gigi giginya itu dan meminta maaf, "hehehe maaf, aku keceplosan tadi"

Tak lama, bel berbunyi lagi dan siswa di perintahkan agar masuk kelas kembali. Karna ini bel setelah istirahat, jadi pelajaran yang akan di mulai bukan pelajaran seperti biasa. Namun, pelajaran tentang mendapatkan ilmu sihir.

Guru kedua pun masuk dan langsung memperkenal kan diri nya di depan kelas, "Nama saya Keinarra-sensei, saya akan mengajar kan berbagai ilmu sihir yang ada di Academy ini. Kita akan coba dari yang--", Keinarra-sensei sempat berfikir dan tak lama ia melanjutkan perkataan nya tadi.

"dari yang belakang", lanjut nya.

Yaka yang mendengar itu langsung membelak kan mata nya karna ia duduk di posisi pojok paling belakang dan itu artinya ia pertama.

"ayo maju", ucap sensei itu lagi

Yaka segera maju ke depan kelas dan mulai memperkenal kan diri nya, "Nama saya Ayaka Kazumi, biasa dipanggil Yaka. Nomor kamar 8, terima kasih".

"Yaka, ilmu sihir yang akan kita pelajari pertama itu adalah menggunakan mantra yang benar. Saya ingin kamu menggunakan mantra untuk mendiamkan sesuatu yang bergerak. Dan saya menggunakan kelinci untuk alat percobaan. Kamu bisa?", jelas Keinarra-sensei

Yaka mengangguk kecil dan membuka buku ilmu sihir dan mencari mantra untuk mendiamkan sesuatu yang bergerak. Setelah dua menit akhirnya ia menemukan nya dan langsung mencoba mendiamkan kelinci yang bergerak itu. Dengan menggunakan sekali mantra Immobilus, kelinci yang tadi nya bergerak dengan cepat langsung terdiam karna terkena sihir mantra tersebut.

Dan betapa terkejutnya semua orang yang berada di dalam kelas Vega tersebut, termasuk Keinarra-sensei. Karna menurut ia, biasanya murid yang baru pertama kali menggunakan mantra, paling cepat hanya bisa melakukan dua kali percobaan. Namun, Yaka hanya satu kali. Benar-benar hebat!

Semua murid di kelas Vega memberi tepuk tangan dan Yaka pun dipersilah kan untuk duduk kembali. Dan semua murid di kelas Vega maju satu persatu. Hasilnya, hanya Yaka lah yang mencoba satu kali dengan sempurna, sedangkan yang lain paling cepat tiga kali. Hebat sekali anak itu.

Hari pun sudah mulai sore, akhirnya pelajaran untuk hari itupun selesai. Para murid di Centaurus Academy mulai keluar dari kelas nya untuk ke asrama mereka dan segera menuju kamar masing-masing untuk istirahat sampai esok memulai pelajaran lagi.

•••

-san

Centaurus Galaxy Academy of Magic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang