KE-1

215 10 1
                                    

      Sudah satu jam Lya menunggu Rama di pinggir jalan sebelah jembatan penyebrangan. "Duh paketan gue abis lagi, gimana ngabarin ke ramanya", sambil melihat ponselnya yang tidak ada notif apapun. Rama sudah memberi tau ke lya kalau dia akan menjemputnya di tempat biasa mereka bertemu.

Oh iya Lya sama Rama itu pasangan kekasih yang sekolahnya berbeda, tadinya mereka satu sekolah di SMA TRIANAWANGSA, tapi setelah naik ke kelas 2 Rama pindah ke SMAN 28 Jakarta. Karena sekolah mereka yang berbeda, dan ada hal yang membuat hubungan mereka merenggang, alhasil hubungan mereka kandas (alias sutup).

Lya melihat motor yang lalu lalang didepannya, dia berharap Rama datang, tapi tidak terlihat batang hidungnya.
" Ok 5 menit lagi gue tunggu, kalo ngga dateng juga gue balik" gerutu lya didalam hati. Jam tangan yang dilihat  Lya udah menunjukkan jam setengah 6 sore, akhirnya Lya memutuskan untuk pulang.

Tapi, dia bingung ingin pulang duitnya habis
Lya bingung harus ke mana. "Apa gue ke sekolah lagi aja yaa?, eh tapi emang disekolah masih ada orang?" Tanya dalam hatinya.

Dari pada nunggu dipinggir jalan lebih baik dia balik lagi kesekolah. Lya menyebrang lagi, untung saja sekolahnya tidak jauh dari tempat yang tadi dia tunggu, tinggal menyebrang dan jalan sedikit saja sudah sampai. Palanya Melongok ke halaman sekolah, melihat masih ada orang atau tidak,ternyata di lapangan masih ada anak basket.
"Oh iya, sekarang kan hari kamis, jadwalnya anak basket ekskul". Pas masuk, tiba-tiba ada Pak Stef, dia itu guru mata pelajaran Seni Budaya.

(Tulisan yang di bold Pak Stef, yang biasa Lya)
" Loh kok kamu balik lagi ke sekolah Lya? "
"Eh ada Pak Stef"
"Kenapa kamu belom pulang Lya?"
"Lah bapak sendiri kenapa belom pulang?"
"Ini anak ya ditanya malah nanya balik",sambil menekukkan tangannya dipinggang
"Ehehehe,maap pak",menggaruk lehernya yang tidak gatal
"Jawab Lya Adeline"
"Saya tadi nunggu temen pak, tapi ga dateng-dateng,yaudah akhirnya saya kesini aja lagi".
"Ohh gitu"
"Iyaa pak, saya ke lapangan dulu ya pak", meninggalkan Pak Stef yang berada di pos satpam.
       Lya jalan menuju ke lapangan, dilihat dari kejauhan banyak anak basket yang sedang berlatih. Nathanoel salah satu anggota club basket mengahmpirinya
" Loh Lya belom pulang?"
" eh Noel, iya nih hehe "
" lo sendirian? ",menatap Lya dengan tanya
" menurut lo gimana? ", menatap noel dengan malas
" sendiri ", menggaruk lehernya yang tidak gatal
" tapi tumben banget lo sendiri, biasanya lo bertigaan terus "
" tadi si Tara sama Anya pulang duluan "
Noel membalas dengan bentuk mulut 'o'
" iya, btw si Wendy ekskul ga? "
" dia ga ekskul hari ini, tapi ada Cindy kok "
" tumben banget dia ga ekskul "
" gatau tuh, yaudah lo duduk gih sana di pinggiran lapangan, dari pada lo berdiri"

Lya mengangkat ibu jarinya untuk Noel, lalu pergi meninggalkannya. Lya menyipitkan matanya dari kejauhan dan menaikkan kacamatanya yang sedikit turun. Terlihat di bangku pojok pinggiran lapangan sekolah, ada 4 cowok yang menduduki bangku-bangku pinggiran sekolah, Lya memperhatikan mereka yang sedang asik bercanda.
Lya tidak terlalu dekat dengan mereka,karena dari keempat cowok itu hanya satu yang Lya kenal , karena satu angkatan dengannya.

Cowok yang terkenal dengan ketampanannya,sehingga banyak dikenal oleh wanita-wanita SMA TRIANAWANGSA, namanya Luis Aldriano, biasa dipanggil Aldrian. Lya hanya mengenalnya, tapi tidak terlalu dekat dengan Aldrian, karena Aldrian anak kelas XI-IIS 2,sedangkan Lya kelas XI-MIPA 1.

Lya duduk di bangku yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan kelompok cowok- cowok itu. Lya duduk sendiri dan ia hanya melihat anak-anak basket yang sedang berlatih. Kesendirian Lya akhirnya menyadarkan Aldrian untuk menghampirinya.
" boleh gue duduk disini ? " ,menunjuk bangku kosong disamping Lya
" b..bboleh ", ujar Lya yang tersontak kaget melihatnya
" lo cuman sendiri? "
" iya gue sendiri "
" kok tumben jam segini masih di sekolah ? "
" hmm iyaa, soalnya tadi ada urusan "

Aku, Kamu, DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang