Bel ke dua berbunyi, menandakan pergantian jam pelajaran ke 3. Tara bingung dengan teman sebangkunya, karena ia tidak masuk. Biasanya Lya paling tidak mau kalau ketinggalan mata pelajaran, apalagi jam pertama adalah pelajaran matematika. Lya paling takut ketinggalan materi. Jika ia sakit pasti dia memberi kabar di grup, tapi ini tidak ada kabar sama sekali.
" Anya si Lya kemana ye ? ", tanyanya dengan bingung.
" gatau tuh dia, gabiasanya kalo gamasuk ga kasih kabar ".
" temenin gue ke toilet yuk nya, kebelet nih "
" yaudah ayo ".Saat ingin keluar dari pintu kelas, langkah mereka terhenti. Karena melihat Bu Wati sudah berada di depan pintu kelas.
" mau kemana kalian? ", dengan nada ciri khasnya.
" ini bu, saya mau izin ke toilet ", jawab Tara dengan muka menahan pipis.
" kamu Anya mau ngapain?, sambil mendongakan mukanya.
" sama bu, pengen ke toilet juga ", jawab Anya dengan santai.
" kamu mau cebokin Tara pipis ha? ", tanyanya dengan ketus.
" nggalah bu ", jawab Anya.
" Tara kamu sendiri aja ke toilet, gausah bawa-bawa temen ", menatap Tara dengan tatapan tajam.Kelas Tara berada dilantai 2 sedangkan kamar mandi berada dilantai satu. Tara menuruni anak tangga satu persatu. Tara menyipitkan matanya ketika hampir sampai di lantai satu. Dilihatnya Lya dengan Noel sedang hormat didepan tiang bendera.
" woy Lya ", teriak Tara dari tangga
Lya yang sedang hormat, menempelkan jari telunjuk pada bibirnya. Mengisyaratkan agar tidak berisik.
" gua kira lu gamasuk njir ", seru Tara tanpa menghiraukan sekitarnya.
" ssstt, berisik lo ", jawab Lya kesal.
" kok lo berdua bisa dihukum sih?, emangnya kenapa? "
" gue telat tadi ", jawab Lya masih dengan tangan hormatnya.
" lo El juga telat ? ", tanya Tara kepada Noel.
" ngga ", jawab Noel dengan santai.
" lah terus ? , kok lo bisa dihukum juga, apa lo gangerjian pr?, atau lo ketauan cabut jam pelajaran?, atau.." , cerocos Tara tanpa henti.Mereka hanya diam, karena dibelakang Tara ada seseorang yang sedang berdiri. Ketika Lya memberikan isyarat dengan pelototan mata kepada Tara, ia berbalik badan dan memberikan senyuman malu kepada Bu Tiwi, yang mengawasi Lya dan Noel sejak tadi. " eem... saya permisi dulu ya bu ", ucap tara dengan menggarukan lehernya yang tidak gatal. Bu Tiwi hanya membalas dengan dehemannya saja.
" El ", panggil Lya sambil hormat kepada bendera.
" ya Ly? ", jawab Noel.
" maaf ya, gara-gara gue lo jadi kena hukum juga ", dengan suara yang merasa bersalah.
" santai aja kali Ly, gue juga lagi males belajar ", ucap Noel.
" hahaha, dasar Noel ", sambil mengelap keringat yang berkucuran.
Lya seketika terdiam melihat tangan Noel mengelap keringatnya yang berkucuran di pelipisnya, dan Lya tak sengaja menatap wajah Noel. Di mata Noel terlihat kalau dia memeliki rasa keperdulian yang lebih kepada dirinya.
" Kenapa lo baik banget sih el sama gue ? "* * *
Di kelas XI-IIS 2
Murid-murid kelas XI-IIS 2, saat ini adalah jam pelajaran olahraga. Anak cewe meminta anak cowok untuk keluar. Tetapi di bantah oleh 2 anak cowok. Mereka murid yang di cap susah diatur dan terkenal nakalnya oleh guru. Termasuk Aldrian salah satunya.
" Aldrian, lo berdua keluar dong, sekarang kan jadwalnya anak cewe ganti baju dikelas ", seru Ema ( ketua kelas XI-IIS 2 ).
Aldrian tidak menjawab apa yang dibilang Ema. Karena kesal Ema menghampiri Aldrian dan Tio yang berada dibangku belakang.
" woy kuping lo berdua budeg ya? ", bentak Ema kepada Aldrian.
" uwww mau ganti baju disini ?, silahkan dengan senang hati kok mba kita liatin " jawab Aldrian sambil melirik-lirik Tio
" boljug tuh yo hahaha ", ucap Tio.
" dasar otak mesum ", menatap Keduanya dengan jijik.
" hahaha, siapa yang otak mesum? ", tanya Aldrian dengan nada meledek.
" LO ", menatap tajam mata Aldrian.
" sorry, gue ga napsu kali sama body yang kayak triplek ", melihat Ema dari atas sampe bawah. " termasuk body lo ", ucap Aldrian dengan sinis.Ema merasa jengkel dengan kelakuan Aldrian. Ganteng sih ,tapi kelakuannya itu loh ke cewe-cewe yang bikin dia jadi berkurang nilai " kegantengannya ".
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, Dia
Teen FictionKedekatan yang terbilang tidak diduga- duga oleh Lya Adeline kepada 2 cowok idaman satu Sekolah SMA TRIANAWANGSA, dan menimbulkan cinta segitiga yang terbilang rumit untuk dihadapi oleh Lya Adeline