29

926 89 16
                                    

"Aku selalu percaya bahwa kau adalah seseorang yang dikirimkan tuhan untukku"

♡♡♡

Eunbi mengerjapkan matanya. Kepalanya seperti ditimpa beton. Ia meringis memegangi kepalanya sambil mendudukan tubuhnya diatas kasur.

Pandangannya langsung bertemu dengan salah satu bingkai foto yang tertempel didinding kamarnya. Foto ketika ia dan jungkook pergi bersama teman teman sekolahnya saat masih sekolah.

Eunbi sengaja memajangnya. Didalam foto itu jungkook terlihat lucu.

Senyuman getir tercetak diwajah sayu eunbi. Matanya bengkak, hidungnya memerah. Setetes liquid bening kembali jatuh.

"Oppa". lirih eunbi

Semuanya terasa begitu indah. Ketika tentang jungkook. Namun kini kenapa rasanya begitu menyakitkan bahkan hanya karna melihat sebuah foto. Benda mati. Kenapa rasanya begitu menyesakkan?

Dahulu, eunbi selalu tersipu malu melihat foto fotonya dengan jungkook. Tawa atau bahkan senyuman manis tercetak. Namun kini waktu berjalan begitu cepat. Senyuman dan semburat merah dipipinya kini tergantikan oleh aliran air mata yang jatuh dan isakkan.

"Oppa wae?"

Eunbi menutup matanya. Menyembunyikan wajahnya diantara lipatan kedua lengannya.

Eunbi ingat sekali. Kejadian semalam. Ia ingat benar ketika jungkook terdiam lalu pergi dengan gadis bernama eunha itu.

Bagaimana mungkin namja yang selama ini menjaganya, melindunginya, namja yang menyayanginya dan mencintainya pergi meninggalkannya. Bahkan ia tidak menghapus air mata eunbi seperti dahulu ia selalu menghapus air mata eunbi, ah bahkan hampir sama sekali tidak pernah ia membuat eunbi menangis.

"Uljimayo sinb-ah. Kau tidak boleh menangis. Karna setiap titik air matamu adalah sebuah jarum yang akan menusuk kedalam hatiku". Jungkook tersenyum. Dan menghapus air mata eunbi.

Lalu semalam, eunbi menangis dihadapannya. Lalu kenapa ia tidak menghapusnya dan mencoba memberhentikan tangis eunbi. Kenapa ia diam saja lalu pergi begitu saja dengan yeoja itu.

"Kokkie oppa". Eunbi menyebut terus nama jungkook dalam tangisnya. Ia tidak marah. Ia tidak membenci jungkook. Bahkan sekarang keinginan eunbi adalah memeluk jungkook. Tidak. Eunbi tidak ingin menampar atau memarahinya. hal itu bahkan tidak pernah terfikir oleh eunbi.

Ia percaya. Jungkooknya tidak akan meninggalkannya.

Ia percaya. Bahwa mungkin semalam jungkooknya sedang marah padanya karna ia telambat datang. Ya. Itu karna ia terlambat datang.

Eunbi menenggakan kepalanya. Menghapus air matanya.

"Ne. Oppa pasti hanya marah karna aku terlambat". Eunbi tersenyum lalu ia pun menghapus air matanya.

Namun. Apa perkataan yeoja itu? Bahwa ia adalah tunangan jungkook?

Tunggu. Tunangan?

Eunbi terdiam. Menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong.

Tunangan?

Oh Tuhan apalagi ini. Ujian apa yang sedang kau tunjukan.

Eunbi menggelengkan kepalanya. Beberapa ingatannya tentang yeoja itu berputar. Saat pertama ia melihat gadis itu saat ia menunggu taksi. Dan hingga terakhir ia bertemu yang membuat ponselnya hancur. Lalu mimpi buruk. Hingga layar wallpaper ponsel yeoja itu. Semuanya. Nampak jelas.

Andwe

Eunbi menggelengkan kepalanya semakin cepat. Mengusir pikiran pikiran buruk yang akan terjadi.

Butterfly ( Sinb X Jungkook ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang