Chapter 6

1.9K 223 56
                                    

Kalian tahu keadaan paling bodoh yang pernah krystal rasakan, yaitu saat dimana dia seharusnya menjunjung tinggi harga dirinya tapi dia tidak bisa melakukannya.

Seharusnya dia marah karena telah dilecehkan tapi dengan bodohnya dia hanya diam tanpa melakukan tindakan apapun.

Seperti gadis bodoh yang menerima apapun kelakuan kekasihnya.

Kekasih ya?

Krystal jadi senyum-senyum aneh gitu.

"Ngapain lo senyum-senyum ga jelas?"

Krystal dikejutkan dengan kedatangan kakak laki-lakinya yang ikut bergabung dengannya di ruang keluarga.

"Kapan lo pulang?"

"Tadi sore."

"Kapan balik kesana lagi?" ketus krystal

"Buset dah! Kakak dateng gak ada bahagia-bahagianya."

"Gue bahagia kok, tapi gak kelihatan."

"Bener juga, wajah lo kan datar-datar aja"

"Lo kira lantai apa datar."

"Nah itu tau!"

"Ga usah bikin kesel deh."

"Idih."

"Pergi sono." krystal mulai mendorong bahu lelaki disebelahnya. Tapi lelaki itu tidak menghiraukannya, dan sekarang tangan nya sudah mengapit leher krystal.

"Lepas ih! Ketek lo bau."

"Ya kali harum gini." Hanbin mulai mengendus-ngendus ketiaknya.

"Lepas ga?."

"harum kok! Terus lo ngapain makek baju gue kalo bau?" hanbin menarik baju yang digunakan krystal.

"Pipi lo ada bekas bibirnya."

"Masak sih?" refleks krystal menyentuh pipinya.

"Pipi adik gue udah gak perawan."

"Masih kok kak, sumpah."

"Kok ada bekasnya?"

"Gak ada!"

"Ada."

"Gak."

"Itu."

"Gak ada."

"Ada, lihat deh."

"Gak mungkin ada, orang dia nya cowok. Lo kira yang nyium gue ib-."

Sialan!

"Ayah! Anak ayah udah gak perawan!" teriak Hanbin berlari.

***

"Belajar yang bener."

"Ga usah jadi papih dedeh."

"Belajar yang bener! Jangan pacaran terus."

"Apa sih." geram krystal.

"Turun!"

"Ini juga mau turun." saat sudah diluar krystal memulai ancang-ancangnya untuk membanting pintu mobil hanbin.

"Pelan-pelan nutupnya! Cicilan masih 12 tahun."

Krystal bengong mendengar perkataan kakaknya dan menutupnya dengan pelan.

"Dada sayangku." hanbin melambaikan tangannya sebelum melajukan mobilnya untuk meninggalkan pekarangan sekolah adiknya.

"Krystal!"

"itu kakak lo?"

"Buset ganteng bener."

"Cogan ges."

Teacher Oh!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang