Chapter 9

1.6K 179 38
                                    

Sabar?
Tentu sudah.

Digodain cogans?
Sering.

Lihat gebetan sama cewe lain?
Sudah sering.

Yang belum pernah?
Digrepe om-om. Eh udah ya. Batin krystal.

Drrt.
Ohsaem.
Krys. Saya mau ketemu kamu.

"Abaikan jung! Abaikan."

Krystal berjalan menuju kamar Kakaknya dan dia tidak menemukan lelaki itu. "Mama! kakak mana?" teriaknya kepada Mamanya sedang berada di dapur.

"Ngapel katanya sayang." 

"Kemana sih dia? Gatau adiknya lagi galau gundah." Krystal meneruskan perjalanannya ke arah dapur.

Kalian bertanya apakah Krystal cemburu? oh pasti itu. Tapi dia masih ingat harga diri. Bukan karena dia malu kalau marah-marah di depan umum, tetapi dia malu marah dan cemburu sama orang yang belum memperjelas hubungan ini.

Dan betapa terkejut nya saat handphone krystal berdering yang menampakkan nama oh saem yang menelponnya.

"Anjae garcep banget ni guru." Krystal menekan tombol hijau, dan.

"Halo krys."

"Iya ada apa saem?" krystal menjawabnya dengan ketus

"Untuk yang tadi- ."

"Saya tau kemarin saem lagi kencan, ngga usah diungkit lagi." potong krystal

"Bukan gitu maksud saya."

"Hm."

Hening tanpa suara. Gadis itu memutar bola matanya jengah.

"Saya jemput kamu ya."

"NGAPAIN?"

heol a en je a ye tango alfa india

"kangen kamu."

"Apaan sih ngga jelas banget. Aku tutup ya."

"Tunggu dulu! Saya belum selesai ngomong."

"Selamat malem saem." setelah mengakhiri panggilan sepihak itu, krystal hendak membanting handphone nya ke lantai, tapi karena dia ingat harga hp nya sangat mahal.
Akhirnya Krystal melemparkan keatas ranjangnya. Naasnya hp nya malah terpental ke arah kayu yang berada di ujung ranjangnya.

"Bangsat hp gue."

***

Jangan tanya mengapa krystal bisa berada di mobil Sehun. Ini semua diluar nalar krystal.

Ternyata omongan oh saem yang akan menjemput krystal benar. Saat akan berangkat ke sekolah, gurunya itu sudah berdiri manis di depan pintu gerbang rumahnya.

"Kenapa saem ngga nunggu di dalem aja?"

"Belum saatnya saya masuk kesana, tunggu waktu yang tepat."

Krystal hanya menghela napasnya. "Saem? Pacaran ya sama son saem?"

Wajah sehun terlihat terkejut dengan perkataan murid cantiknya itu. "Ngga." Sehun melirik krystal sebentar sebelum melanjutkan perkataanya. "Dia minta saya buat nemenin dia nyari kado."

"Buat?"

"Buat adiknya."

"Gua kira lu ngerdus sana sini." bisik Krystal yang masih bisa di dengar oleh sehun.

Gue benci dengan diri sendiri, Gue selalu memandang kagum Sehun dan selalu melihat bahwa dia orang yang baik. Mata Sehun selalu memancarkan keseriusan. Itu membuat gue selalu percaya sama yang bakal dia lakuin.

Teacher Oh!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang