• Part 12 • Dedemit

163K 10K 518
                                    

Anne bangun membuka matanya saat jam alarm di ponselnya berbunyi. Dia menoleh ke samping dimana tempat itu tidak ada orang yang tidur alias Kosong melompong. Anne melihat jam di dinding yang menunjukan jam delapan pagi. Sementara Anne tau kemana dia pagi ini, yang pasti sudah pergi ke kampus dimana jam sembilan itu adalah jadwal dia mengajar adik tingkat Anne.

Anne pun ada kelas Farhan hari ini jam sepuluh. Ada waktu untuk bersiap sebelum pergi ke kampus. Setelah Anne tadi sudah mandi dan makan lalu beresin rumah.
Anne pun pergi keluar karena akan di jemput oleh Radit. Anne menunggu Radit datang sambil memainkan ponsel. Tak lama Radit pun datang, Anne pun masuk ke mobilnya.
Mereka pun pergi ke kampus.

"Radit!!! Anne!!!" Teriak Nova dan Lisa memanggil Anne dan Radit.

Setibanya mereka berdua di kampus, mereka langsung pergi ke kantin. Setelah memesan pesanan minuman, Anne dan Radit pun duduk dan bergabung. Tumben anak-anak cowok kelas Anne duduk di dekat mejanya dan yang lain. Anne melihat sekitarnya ternyata ada Erga dan Dava yang sudah kaya adik dan kakak yang tidak bisa terpisah.
M

ereka asik main game di laptop Dava dan otomatis teman-temannya ngikut si Erga.

"Woy, Nne!! Woy, Dit!!"

Sapa mereka membuat Anne tersenyum ke arah mereka dan menyapa balik. Mereka kembali asyik bernyanyi dengan Luki dan Arlayno yang ngegitar di dekat meja. Sementara Arya dan Elga memukul meja. Sudah terbayangkan kantin kaya di tempat jalanan banyak yang ngamen.

"Wih.. Cewek murahan beneran banyak job sekarang ya? Sampai cowok di kelas sama di luar kelas pada ngantri," Ucap suara yang bikin Anne terdiam begitu juga yang lain.
Apa lagi Luki dan Ano langsung berhenti bermain gitar.

"Tuh mulut lo gak bisa di jaga banget ya Joy!" Gertak Nova sambil berdiri lalu mengebrak meja. Anne menyuruh Nova untuk duduk kembali tapi tidak Nova dengar.

"Wes. Dibela sama temen murahan juga hahaha.. Kalian bertiga memang bener-bener murahan ternyata," sela Irene sambil tertawa.

Anne langsung berdiri dan beralik badan lalu menatap tajam mereka bertiga. "Jangan bawa-bawa teman gue. Kalau lo mau ngehina dan mempermalukan gue, ya udah gue aja.
Gak usah seret teman-teman gue juga.
Teman-teman gue lebih suci dari pada lo ya!"

Semua menatap ke arah Anne yang baru saja berucap begitu. Tidak percaya. Joy, Irene dan Sendy hanya tertawa mendengar ucapan Anne. Lalu Wendy menoleh ke belakang.
"Wwwaahhh Del, lo udah gak di anggep disana lagi ternyata," balas Wendy sambil teriak membuat Anne dan yang lain menoleh ke arah Candela yang duduk sendiri di bangku beberapa meja tak jauh dari mereka.

"Nggak usah manas-manasin orang lo!" Sahut Erga menatap Wendy tajam.

Wendy menatap Erga sambil tertawa sinis.
"Del lo udah di depak di geng lo??" Tanya Irene menambahkan.

Ya Allah sabarkan gue ngadepin tiga manusia yang perlu gue ruqiyah ini.

"Heh maneh tiluan teh eweh gawe pisan siah ngajak ribut batur wae, hayang aing teleg hah?
(Heh Lo bertiga gak ada kerjaan banget ngajak ribut orang terus, mau gue telen hah?)" Celetuk Elga ke arah mereka bertiga. Jujur saja sebenarnya Anne menahan tawa karena ucapan Elga yang kental dengan bahasa sunda. Anne bahkan salut sama Elga karena bisa beberapa bahasa.

"Wwahh Nne sekarang pawang lo banyak ya?? Lo kasih mereka apaan?" Tanya Joy menatap Anne dengan sinis.

Sumpah gue pengen banget jeburin mereka bertiga ke sumur empang!!!!. Batin Anne.

"Joy tutup deh mulut lo dari pada gue sulutin rokoknya si Arya ke mulut lo!" Balas Lisa menatap Joy tajam.

Memang Arya suka merokok tapi tidak di area kampus. Arya masih tergolong anak baik di kampus maksudnya dia bisa tau tempat gitu. Anne menatap area kantin yang ternyata sudah menjadi pusat perhatian beberapa orang di kantin. Dia benci jadi perhatian!

Dosen • Kutub - [ SUDAH TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang