ㅡ4ㅡ

8 1 1
                                    

“Asta--!” teriak Sung He yang terputus karena mulutnya ditutupi oleh tangan besar siswa senior. saking terkejutnya melihat siswa senior berada di depannya ini membuat ponsel yang ada pada genggamannya terjatuh.

“sttttttt” ia menempelkan telunjuknya pada bibirnya mengisyaratkan agar Sung He tetap tenang. Saat Sung He mulai tenang, tangannya menjauh dari mulut Sung He.

“Maaf mengagetkanmu, gwenchana?” tanyanya sembari mengambil ponsel Sung He yang tergeletak di dekat kakinya.

Ne?” Sung He malah balik bertanya pada senior itu dan mengambil ponselnya setelah diambilkan olehnya.

“Mereka tidak melukaimu, kan?” tanyanya lagi. Sung He mengerutkan keningnya. Darimana ia tahu kalau Sung He sedang diikuti.

Nunna!” suara nyaring Jongkook terdengar di sepanjang koridor. Jungkook yang melihat Sung He bersama siswa lain di ujung koridor langsung menghampirinya dengan langkah yang lebar dan terkesan terburu-buru. Di belakang Jungkook juga terlihat Taehyung dan Jimin yang sedang berlari.

Jungkook langsung menarik lengan Sung He agar berdiri di belakangnya. Jungkook juga mengatur nafasnya agar normal kembali.

“Teman-temanmu terlihat khawatir sekali sepertinya” Senior itu memberi tanggapan setelah melihat apa yang dilakukan oleh Jungkook.

“Oh! Hae Kyoung sunbae” Sapa Taehyung setelah melihat siapa yang berada di depan Jungkook.

“Oh Taehyung, wah kau berbeda sekali sekarang” Hae Kyoung memerhatikan Taehyung dari ujung kaki hingga ujung rambut. “Sepertinya kau sudah aman, aku pergi dulu” Lanjutnya sembari berusaha melihat wajah Sung He yang tertutup oleh badan Jungkook. Hae Kyoung berjalan menjauhi mereka.

Setelah kepergian Hae Kyoung, Jungkook langsung menarik lengan Sung He “Kajja”, Sung He dan Jimin berjalan mengikuti Jungkook tapi tidak dengan Taehyung. Ia masih terdiam di tempatnya dan memastikan Hae Kyoung benar-benar pergi. Taehyung juga tertawa sinis setelah kepergian Hae Kyoung.

Jimin yang menyadari Taehyung masih terdiam memutarkan badannya agar bisa melihat Taehyung. “Sampai kapan kau mau di situ?”.

“Sampai ular memiliki ketiak” balas Taehyung yang di ikuti gelak tawa Jimin.

~ㅇ~

Setelah kejadian di koridor mereka memutuskan untuk pergi ke suatu kafe. Memesan satu meja untuk empat orang dan membeli minuman kesukaan masing-masing tidak lupa dengan kue-kue manis untuk melengkapi minumannya. Tidak seperti biasanya, mereka tidak heboh. Semua terdiam dan memiliki pikiran masing-masing. Ada yang memikirkan akan diapakan sehabis ini oleh Seokjin, ada juga yang berpikir kejadian apa selanjutnya yang akan menimpa, ada juga yang tegang sedari tadi melihat kanan-kiri memastikan tidak ada Seokjin, dan ada yang sedari tadi tidak melepas mulutnya dari sedotan, jangan lupa juga matanya yang selalu melihat ke arah Sung He memastikan perempuan ini tidak mendapatkan goresan luka. Satu goresan sama dengan sotu bogeman keras dari Jin.

“Sung He” Akhirnya mulut Taehyung terlepas dari sedotan dan akhirnya juga ada yang memecahkan keheningan. Sang empunya nama hanya bergumam menanggapi panggilannya.

“Kau kenal dengan sunbae yang tadi itu?” Lanjutnya. Ops, sepertinya mereka belum sepakat untuk tidak membicarakan yang sudah-sudah.

“Harusnya aku yang bertanya seperti itu.” Jawaban dari Sung He membuat Taehyung bisa bernafas lega. Entah apa yang bisa membuat si-senyum kotak ini bernafas lega.

“Kau abaikan saja dia, ya? Jangan terlalu dekat, dia mencurigakan” Tambah Taehyung dengan tutur kata pelan.

Jungkook dan Jimin menoleh ke arah Taehyung. Dua manusia ini rupanya tertarik dengan perbincangan yang sudah-sudah.

FIX IT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang