Cinta Datang

16 4 0
                                    

Aku menyadari bahwa benar aku sudah mencintaimu dan aku akan selalu siap untuk terluka


Hujan pagi ini membuat aku sedikit kurang bersemangat karna acara OSIS hari ini harus diBATALKAN, mana gak ada planing apapun. Happy Boring Sunday.

CECAN

Vivi : berenang kuy

Rara : hujan pea, lo aja sono. Berenang digenangan kek kecebong

Eki : anju ngakak gue ngebayanginnya

Vivi : eeq_-

Aya : kasian deh pagi pagi kena hujat kek Awkarin

Rara : emang Vivi pengikut Awkarin eww

Eki : emang Vivi pengikut Awkarin eww (2)

Vivi : bangke lo semua_-

Aya : guys gue mau ngasih tau, kalo kayaknya gue mulai jatuh cinta sama....

Vivi : cih dah mup on lo?

Rara : sama siapa?

Eki : cepet amat lo mup on Aya

Aya : sama Eza Pratama 

__

Arkan : otw ke sekolah sekarang

Aya : ngapain?

Arkan : udh buruan, gece

Aya : otw

Arkan : sipp

__

"ada apa sih lo nyuruh gue dateng" aku yang sudah berada ditengah lapangan sekolah sebelah Arkan tepatnya

"ini tugas lo, lo yang ngurus mading jadi buruan pasang ini jangan kebanyakan ngomong" Arkan menyerahkan selembar kertas

"apa ini? Lo tau kan gak bisa sembarangan pasang apapun di mading ini tanpa acc dari gue sebagai kordinatornya" songong dikit sama ini Ketos yang menyebalkan.

"baca aja sendiri" aku mulai membaca kertas tadi.

'LOMBA MENULIS PUISI

Dalam rangka ulang tahun Mading, kami seluruh anggota OSIS mengadakan LOMBA MENULIS PUISI.

Tema : BEBAS

Paling Lambat Kumpul : 22 Januari

Harap Dikumpul Kepada Anggota Mading Agar Dapat Langsung Diseleksi

Pemenang Akan Mendapatkan Hadiah Yang Menarik Dan Akan Ditempel Di Mading

                                                                  Muhammad Arkan,15 Januari.'

"wih gue boleh ikutan gak nih?" aku seperti minat sekali untuk lomba ini

"boleh kalo lo mau, yang seleksi guru kok jadi gak bakal ada yang bilang lo curang kalo menang" senyum langsung mengembang, sepertinya aku tau puisi itu nantinya untuk siapa

__

"Aya lo serius, suka sama Eza?" Eki yang baru datang langsung menanyakan hal itu

"hm, ya gue kira gue serius. Kenapa?" aku mengeluarkan novel kesayanganku

"serius, adik kelas? Sumpah ya gak percaya gue" aku malah asik membaca novel

"terserah kalo gak percaya" Eki memandang ku seolah benar benar tak percaya

"apa lo suka sama Eza? Seriously Aya" Dinda yang baru datang sama terkejutnya seperti Eki

"emang kenapa sih? Masalah?" aku tidak memusingkan reaksi mereka

"gak percaya gue, lo suka sama adik kelas" Dinda menggeleng tak percaya

"apalagi gue, Aya aja bilang dia suka sama cowok yang dewasa dan lebih tua dari dia eh malah suka sama Eza" aku menutup novel

"kayaknya gue punya sudut pandang baru untuk yang namanya CINTA" aku menekan bagian kata CINTA

Aku mencerna semua perkataan mereka, memang benar apa yang Eki katakan. Aku menyukai laki laki yang lebih dewasa dan tua dariku, namun bukankah ada orang yang mengatakan :

"bahwa jika kita sudah mencintai seseorang, masalah umur, kondisi fisik, latar belakang bahkan jenis kelamin sekalipun hanya menjadi omong kosong atau hanya menjadi pelengkap untuk diri kita" dan sepertinya aku mulai setuju dengan pendapat itu.



PS : Still Vote and Comment :)

Just HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang