Puisi Untuk Eza

22 6 0
                                    

And I hope he stares at me everytime I look away


Oke hari ini menjadi penetu siapa yang akan memenangkan lomba puisi itu, aku hanya ingin kau melihat puisi itu dan mengetahui bahwa itu puisi untukmu Eza.

"good luck Aya, gue tau lo ngumpul puisi kan"

"eh lo tau darimana? Lo stalker ya, apa secret admirer gue" aku bahkan tidak memberi tahu sahabat sahabatku bahwa aku mengikuti lomba puisi

"anjir ngapain stalkerin lo, apalagi secret admirer, kerjaan banget" Fathan selalu mengejekku dan aku sebal

"ya terus lo tau darimana?"

"kepo lo" Fathan melenggang pergi, bukannya dia yang sering kepo ya.

__

Aku yang memenangkan perlombaan itu, apakah ini hanya mimpi atau takdir Tuhan bahwa Eza harus melihat puisi dariku untuknya

'Malam tanpa bintang terlihat sunyi

Menampakan kesuramaan yang mencekam

Namun saat bulan datang semua hilang begitu saja

Meski tanpa bintang, bulan cukup sanggup untuk melakukan tugas bintang

Sama seperti saat kau mendatangi hidupku

Semua kesuramaan sunyi dan kegelapan hilang begitu saja

Namun apakah kau akan selalu tinggal disisi dan tak akan pergi

Jangan seperti bulan bahkan bintang yang hilang jika hujan datang

Tetaplah menjadi matahari untukku

Meski matahari bersembunyi dibelakang awan

Namun matahari tak pernah meninggalkan langit

Dan rela tenggelam untuk kebahagiaan bulan dan bintang

-Matahari Terindah (Ayatha Wijaya)'

__

"cie ternyata puisi lo yang menang, selamat ya" Fathan mengucapkan selamat kepada ku

"eh iya, gue gak nyangka kalo gue yang bakal menang, hebat juga ya gue" kami berdua sama sama tertawa, dan aku harap kamu tau Eza kalau puisi itu untuk kamu.


Just HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang