Kostan Selly menjadi tempat menjemput mimpi bagi Tana malam ini.
Tana merebahkan tubuhnya di atas kasur, pikirannya menerawang pada sikap Reno. Pria itu tidak pernah secara gamblang mendekati Tana, lagipula Tana juga tidak terlalu banyak berharap dengan sikap Reno yang seperti itu.
"Dia suka sama Lo." ujar Selly, ia melepaskan handuk yang digunakan di atas kepalanya, Selly baru saja menyelesaikan ritual mandinya yang sangat lama bagi Tana. "Keliatan banget."
"Jangan ngarep." Tana menepis pendapat Selly, sikap Reno padanya mungkin hanya sebatas teman lama yang tak pernah berjumpa. "Lo nggak tau kan, kalo mantanya Reno itu cihuy-cihuy?!"
"Yah emang Lo gak cihuy?"
"Jangan bikin gue baper deh, jatohnya sakit neng." bibir Tana merenggut.
"Terus menurut Lo, sikap Reno sama lo wajar?" Selly berdecak kesal, ia tahu Tana memang orang yang tidak pernah berani mengambil kesimpulan. Sahabatnya satu ini terlalu takut mengambil kesimpulan yang akhirnya menyakiti hatinya sendiri.
"Nggak." Tana mengingat-ingat bagaimana sikap Reno selama ini, pria itu sangat galak padanya. Di hari pertama menjabat sebagai Manajernya, Tana ingat Reno mencoret semua laporan analisa Tana tentang laba. Bicara seperlunya dan memasang wajah juteknya.
Akhir-akhir ini juga sikap Reno terbilang lebih tidak wajar, kadang baik kadang jutek. Moodnya kayak cewek PMS, salah dikit langsung marah tapi setelahnya kembali membaik.
"Mana ada manajer yang mau nganterin staf nya pulang, terus malam ini artinya apa? dia ikut sama Lo!"
Dakwaan Selly membuat Tana menghela napas dalam, Tana tidak tahu artinya dan dia tidak mau mengartikan apapun tentang sikap Reno selama ini.
"Nggak tau deh, Lo tau sendiri cowok. Bisanya ngedeketin doang, tapi pas cewek lagi sayang-sayangnya sama tuh cowok malah ditinggalin."
"Yah Lo tau sendiri, kita udah bukan ABG lagi gak boleh gampang dibaperin." Selly mengambil cermin nya, sebelum tidur Selly selalu menyempatkan maskeran. "Dan kita bukan lagi nyari cowok buat pacaran, inget. Temen seangkatan kita malah udah ada yang suntik KB. Lah Lo, punya pacar aja belom."
Jleb.
Jika dibanding dirinya, Selly memang selangkah lebih upgrade. Gadis itu memiliki kekasih, yah Tana? Masih sibuk aja sama dokumen-dokumen keuangan. Gimana mau dapet jodoh, kalau usaha aja gak ada.
"Gue kenalin sama temen sekantor gue, mau nggak?" Tanya Selly, ini mungkin sudah yang ke sekian kali Selly mengenalkan laki-laki pada Tana. Hasilnya tak ada yang berhasil.
"Enggak deh, gue trauma sama kenalan-kenalan lo yang dikenalin ke gue." Tana meringis ngeri memikirkan lelaki yang terakhir kali Selly kenalkan padanya.
Tampan ✔
Ramah ✔
Sopan ✔
Baik ✔
Tapi sayang ternyata lelaki itu Homo, Ya Tuhan Tana bahkan tidak mengiranya saat Alvin dengan terang-terangan mengatakan jika dia digoda oleh lelaki itu. Tana bahkan harus menahan malu beberapa hari karena ledekan Alvin setelahnya.
*****
"Pengajuan cuti gue gimana? kok gak ada kabar sih? dari HRD nya kan udah lama."
"Gue proses, nanti prosesnya ke Pak Reno dulu baru balik lagi ke HRD. Tau sendiri Departement Keuangan lagi peak season, Tan." jelas Maya, ia ingin mengingatkan Tana jika gadis itu mengambil cuti di waktu yang salah.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUSHING
ChickLitSEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. (7-11-2017) . . Karena kalau memang jodoh, lari kemanapun pasti akan berjumpa kembali. Tana hanya tidak pernah tahu jika jodohnya ternyata tak sejauh yang ia kira, bertemu kembali dengan Albi...