Chapter 14

2.8K 149 9
                                    

Warning! Typo bertebaran...

Happy Reading :)

____
"Eomma, appa kita akan pergi ke mana?" tanya Taeguk penasaran.

"Kau akan tau nanti," kata Hyerin sambil tersenyum.

"Huft, baiklah, aku akan menunggu," sikap Taeguk persis seperti Hyerin yang ingin tau segala nya.

Setelah setengah jam perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah taman yang berada di salah satu kota Seoul.

"Wuaah, daebak eomma!! Lihat, lihat!" Taeguk berteriak heboh sambil bertepuk tangan kegirangan. Taman itu terlihat indah dengan banyak nya pepohonan rindang, air mancur serta rumput hijau yang segar, membuat siapa saja yang melihat terkagum-kagum.

"Iya sayang, eomma tau," Hyerin hanya tersenyum melihat kelakuan anak nya itu.

"Kajja," tangan sebelah kanan Taehyung menggenggam tangan Hyerin, dan tangan sebelah kiri nya ia gunakan untuk menggenggam tangan mungil Taeguk, dan Taeguk menggenggam tangan Taekwon. Kalau orang-orang sekitar melihat mereka, mereka seperti keluarga yang bahagia.

"Appa, appa menyiapkan makanan apa saja? Aku sudah lapar," kata Taeguk sambil mengelus ngeluarin perut nya. "Appa membawa makanan kesukaan kalian," kata Taehyung sambil mengeluarkan makanan nya yang berada di keranjang piknik dan dibantu Hyerin.

"Bagaimana appa tau makanan kesukaan kami?" Taeguk tersenyum sambil menatap lapar makanan kesukaan yang di bawakan appa nya.

"Tentu appa tau,"

Sebenarnya, Taehyung tau makanan kesukaan si kembar dari Hyerin. Atehyung tidak mau berkata jujur jika ia mengetahui makanan favorit anak-anak nya dari Hyerin. Ia merasa menjadi appa yang buruk tidak mengetahui hanya makanan apa kesukaan anak-anak nya itu.

"Gomawo, appa!"

"Gomawo, appa!"

Taeguk dan Taekwon secara kompak berterima kasih pada appa mereka. Taehyung tidak bisa lebih merasa berbahagia lagi saat ini. Kembali mendapatkan Hyerin, dan dapat bertemu anak-anak nya yang menggemaskan. Ia merasa kecewa dan bersalah sekaligus pada Hyerin dan kedua anak nya, ia tidak bisa menjaga mereka bertiga dan hanya bisa menyakiti mereka. Tapi itu semua sudah terbayar dengan usaha nya selama ini yang tengah mati matian mencari keberadaan Hyerin. Taehyung kira, Hyerin mengugurkan kandungan nya hanya demi masa depan nya, tetapi ia mempertahankan bayi itu dan merawatnya sampai sekarang. Taehyung sangat bersyukur akan hal itu.

"Tae? Kenapa melamun?" Hyerin terlihat bingung. "Ah, tidak apa-apa. Aku hanya sangat senang aku dapat bertemu dengan kalian." Taehyung tersenyum dan dibalas balik dengan senyuman yang selama ini Taehyung rindukan. Senyuman Hyerin.

***
Pasang lagu dibawah

Hyerin tengah membuat bekal makan siang untuk Taehyung setelah mengantar si kembar ke sekolah. ia akan ke kantor Taehyung dan memberikan makan siang itu sekalian mampir karena rindu akan sosok konyol sekaligus cool Taehyung. Setelah semua nya sudah selesai, Hyerin bersiap-siap dan akhirnya ia selesai. Ia segera menelepon supir pribadi nya itu dan setelah supir nya sampai,Hyerin segera memasuki mobil nya dan menyuruh supir nya untuk mengantar nya ke tempat yang ia tuju.

***
Kini, para pegawai Taehyung tau kalau Hyerin bukanlah saudara perempuan nya melainkan istri nya, walaupun mereka belum menikah, Hyerin tidak keberatan dengan sebutan itu.

"Selamat siang nyonya, ada yang bisa saya bantu?" resepsionis itu bertanya dengan ramah dan sopan. "Saya ada keperluan dengan Taehyung," Hyerin tersenyum. "Maaf nyonya, tapi Taehyung sedang ada rapat dengan para manager bersama dengan member lain nya. "Tapi, ia bilang tidak ada jadwal hari ini?" kata Hyerin heran. Taehyung sudah berjanji untuk tidak pernah berbohong lagi pada Hyerin, dan Hyerin berusaha untuk percaya. Tapi, Taehyung tidak benar-benar berbohong kan? Kalau Taehyung berani menyakiti hati Hyerin dan membohongi nya lagi Hyerin tidak akan pernah memaafkan Taehyung lagi. "Aku akan cek ke atas," Hyerin tidak memperdulikan apa kata-kata resepsionis itu dan berjalan menuju lift pribadi.

Setelah sampai di depan ruangan Taehyung, tanpa mengetuk nya terlebih dahulu Hyerin sudah membuka pintu dan ia membeku dengan apa yang dilihat di depan nya dan tanpa disengaja membanting bekal makan siang yang sudah Hyerin siapkan untuk Taehyung. Taehyung yang sedang bercumbu dengan Mirae langsung mendorong Mirae hingga terjatuh ke lantai dan segera berdiri dan ingin menjelaskan semua nya.

"Jadi ini kata nya yang tidak ada meeting apa pun? Kau bercumbu dengan perempuan lain Taehyung-ssi?" Hyerin tersenyum sinis dan tanpa sadar mulai mengeluarkan air mata nya. "Hyerin-ah! Aku bisa menjelaskan," Taehyung menggenggam tangan Hyerin tetapi segera ditepis keras-keras oleh Hyerin. "Tidak perlu menjelaskan apa-apa lagi! Aku sudah tau semua nya! Kau hanya ingin mempermainkan diri ku kan?! Kau hanya ingin menyakiti ku kembali karena itu yang kau inginkan dan itu membuat ku senang kan?! Iya kan?! Jawab aku Taehyung-ssi!!" Hyerin membentak Taehyung dengan suara parau. "Itu bukan seperti apa yang kau lihat Hyerin! Perempuan busuk itu yang mencium aku duluan, maafkan aku," Taehyung berlutut meminta maaf.

Mirae yang sedang tersenyum senang langsung terdiam dengan panggilan Taehyung yang diberikan untuk nya.

"Tapi kau membalas ciuman itu kan?" Hyerin kembali membentak Taehyung. Dan Taehyung kembali diam setelah berkata seperti itu. Ya, memang benar jika Taehyung membalas ciuman dari Mirae. Ia kira Mirae adalah Hyerin maka dari itu Taehyung membalas ciuman nya.

"Tch," Hyerin berdecih. "Ternyata memang benar kau membalas ciuman yeoja busuk itu. Selamat Taehyung-ssi, kau sudah membuatku jatuh ke dua kali nya pada lubang yang sama," setelah berkata seperti itu, Hyerin segera berlari menuju lift pribadi. "Dasar kau wanita busuk!" Taehyung membentak Mirae dan menunjuk wajah wanita itu dengan murka. Mirae yang diperlakukan oleh Taehyung seperti itu hanya bisa tersenyum senang dengan rencana busuk nya.

Taehyung segera mengejar Hyerin menuju lift tapi lift itu sudah tertutup rapat, dan Taehyung hanya bisa mengumpat.

***
TBC

Sorry if there's any typo

-Taebeabunny05

Minggu 28 Mei 2017 / 01.33 WIB

Accident (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang