5~Makhluk Aneh

1.5K 142 24
                                    

"Jadi toko buahnya mulai laris lagi." pak Roy manggut-manggut meneliti beberapa foto yang baru saja diserahkan oleh asisten pribadinya.

"Ya, Tuan. Ada seseorang yang membantunya."

"Ini tidak bisa dibiarkan. Dirikan toko buah lebih banyak lagi disana."

"Tapi kita sudah banyak mendirikan toko buah disana. Kalau terus seperti itu toko tuan muda bisa gulung tikar karena banyaknya pesaing."

Pak Roy sedikit menurunkan kacamatanya hingga puncak hidung. "Itulah yang aku inginkan. Jika tokonya bangkrut dia akan mempertimbangkan lagi untuk pulang kerumah."

Mulut asisten pak Roy membentuk huruf 'O'.

"Kalau perlu berikan potongan harga. Jual semua buah dengan setengah harga. Pembeli pasti akan ke toko kita dan toko Angga tidak akan bisa bersaing Hahaa."

Tawa pak Roy hanya dibalas anggukan oleh asisten pribadinya yang sebenarnya bingung mengapa tuannya sekejam itu pada anaknya sendiri.
***

"Aku beli kue ini saja dan potong sama rata 8 bagian !" perintah  seorang pelanggan di toko tempat Syifa dan Prilly bekerja.

Dalam hati Syifa ngedumel sendiri. Beraninya orang itu memerintah seorang putri raja. Jika ayahandanya tahu, orang itu sudah pasti kehilangan kepalanya.

"Tolong potong kuenya," bisik Prilly melihat Syifa belum juga bergerak dan mulutnya manyun.

"Aku?" mata Syifa mendelik. "Tidak sudi,"bisiknya pada Prilly.

"Yak kita butuh uang. Jika kau tak mau bekerja sebaiknya kembali saja ke zaman kerajaan Raheagle dan minta dayang-dayangmu melayanimu."

"Apa kau bisa cepat memotongnya? Kalian membuang waktuku dan hanya berbisik-bisik tidak jelas dari tadi,"kata pelanggan itu judes.

Tangan Syifa hanya bisa meremas ujung celemeknya. Sabar! Sabar! Sabar! Syifa menarik nafasnya dan menyambar pisau dihadapannya lalu memotong kue sesuai keinginan pelanggan.

Pelanggan yang tadinya berwajah angkuh sekarang terlihat sedikit menundukkan pandangannya. Pasalnya Syifa memotong kuenya dengan cepat dan kasar bahkan tatapan matanya membuat merinding seperti mengancam pelanggannya untuk tidak macam-macam atau akan berakhir seperti kue yang terpotong-potong.

"Hei jaga sikapmu." Prilly kembali berbisik seraya menyikut Syifa.

"Terimakasih!" Pelanggan membayar kuenya dan buru-buru pergi.

"Ya ampun." Prilly menepuk jidatnya. "Jika kau terus bersikap seperti ini kita bisa dipecat."

"Ya. Ya. Ya. Lain kali aku tidak akan seperti itu,"sahut Syifa cepat ia malas berdebat dengan si cerewet Prilly. "Kapan kita menemui kekasihmu?" Syifa malah mengalihkan pembicaraan.

Huh! Prilly menarik nafas berat. "Dia hanya mirip. Tapi jelas bukan kekasihku di 100 tahun yang lalu."

"Setidaknya mereka mirip." Syifa menyahut santai. "Siapa tahu dia adalah reinkarnasi dari si Ya..Yazid. Ah siapa namanya."

"Yasiz!" ralat Prilly cepat. "Apa kau percaya reinkarnasi? Wanita tua itu bahkan dulu bilang padamu, kalau yang mati tidak akan pernah bisa kembali lagi."

"Entahlah. Aku tidak terlalu peduli yang penting ada seseorang yang sangat mirip dengan kekasihku. Aku serasa melihat pangeran yunanda lagi. Begitu saja aku sudah senang."
***

Setelah tugas Syifa dan Prilly untuk menjaga toko telah selesai mereka akhirnya pergi menemui orang yang  mirip kekasih Prilly di 100 tahun yang lalu.

Tangan Prilly melambai dan seekor makhluk asing berhenti. Syifa tidak pernah melihat makhluk yang seperti itu dikerajaannya. Apa itu mutasi gen baru di zaman modern?

"Ayo naik!" Prilly menarik tangan Syifa masuk kedalam mobil.

"Apa orang-orang di zaman ini naik makhluk seperti ini kemana-mana? Apa ini sejenis binatang? Apa kuda sudah punah?"

Karena malas menjelaskan Prilly mengangguk saja dan lebih memilih tidur.

"Pak siapa namanya?" tanya Syifa pada supir.

"Oh nama saya Andika tanpa kangen band," sahut supir kesenangan. Seumur-umur dia jadi supir Taxi baru kali ini ada perempuan cantik yang mau kenalan dengannya.

"Bukan nama anda tapi nama yang sedang bapak kendarai ini."

"Hah? Nona tidak tahu mobil? Nona bercanda ya." Supir tertawa.

"Kalau minumnya apa?"

Kening supir berkerut agak bingung. "Ya Bensin lah. Nona benar-benar tidak tahu?"

Prilly yang samar-samar mendengar percakapan Syifa dan supir segera bangun dan menyahut,"Ah si Bapak masa iya di zaman sekarang ada orang yang tidak tahu dengan mobil? Dia hanya bercanda Pak ! Hahahaah" Prilly tertawa canggung.

"Apa jenis kelaminnya?"

Oke hentikan pertanyaan konyol ini. Prilly melotot pada Syifa yang duduk disampingnya.

"Hei turunkan pandangan matamu beraninya kau melotot pada seorang putri raja."

"Kita sekarang sedang ada di 100 tahun kemudian. Kau bukan lagi putri raja disini. Bukannya kita sudah sepakat? Setidaknya aku berhak melotot sebagai seniormu yang sudah berpengalaman di zaman modern ini."

Dari balik kaca spion supir memperhatikan kedua penumpangnya yang sedang bertengkar. Ada yang aneh disini. Pertengkaran mereka kedengarannya tak wajar.

Cit! Mobil di rem mendadak hingga kepala Syifa dan Prilly membentur kursi didepannya.

"Yak! Ada apa ini? Hati-hati!"
Teriak Prilly.

"Mungkin mobilnya kelaparan makanya dia berhenti. Atau kaki bawahnya menginjak sesuatu? Apa mobilnya terluka?" yah kalian tahulah siapa yang menanyakan hal konyol ini.

"Cepat keluar! Kalian pasti tak waras."

Astaga! Prilly baru sadar kalau sedari tadi dia berdebat dengan Syifa membicarakan 100 tahun yang lalu dengan suara keras. Pantas saja supir itu mengira kalau mereka gila.

"Cantik-cantik otaknya tak waras!" Supir sempat saja ngedumel saat menutup pintu mobilnya setelah menurunkan paksa Syifa dan Prilly.

"Yak apa katamu!" Prilly melepas sendalnya dan melempar ke mobil taxi tapi sayang tak kena karena supir sudah tancap gas.

__________

Kira-kira siapa ya orang yang mirip dengan Yasiz kekasih Prilly dimasa lalu?
Syifa udik banget ya 😂 maklum lah baru pertama liat mobil.
Jangan lupa vote and coment !!!

100 Years LaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang