TDB#2 (NEW)

5.7K 191 8
                                    

***
Seorang anak perempuan berlari mengejar kupu ditaman. Sang kakak hanya tertawa geli melihat kelakuan adik perempuannya itu.

"Lina sudahlah kupu-kupu itu tidak ingin kamu pegang!" Teriak sang kakak sambil melihat adiknya yang masih berlari mengejar kupu-kupu itu.

"Tapi aku ingin memegang kupu-kupu itu." Rajuk Selina anak perempuan itu.

"Gak usah merajuk, ayo kakak belikan es krim." Bujuk sang kakak.

"Berkah kak?"

"Iya tapi janji dulu tidak boleh merajuk." Ucap sang kakak.

"Iya Lina janji gak akan merajuk lagi."

"Ya udah ayo ke kedai es krim."

"Yeay beli es krim. Aku mau rasa coklat kak!" Tanpa ia sadari terdapat sebuah batu di hadapannya dan akhirnya Selina tersandung batu tersebut.

"Ya Tuhan Lina. Kamu tidak apa-apa? Coba kakak lihat lutut kamu." Tanya sang kakak cemas.

"Hehehe aku tidak apa-apa kak." Ucap Selina kecil.

"Dasar kamu." Di acaknya rambut Selina dengan gemas.

"Yah kakak jangan di acak." Protes Selina.

"Biarin wle."

"Awas ya kamu kak."

Keduanya saling berlarian saling kejar mengejar.

***

Hari minggu adalah hari yang di tunggu tunggu oleh Selina. Sebab hari minggu Selina dapat bangun siang tanpa ada gangguan sama sekali namun berbeda dengan hari ini, hari minggu yang seharusnya menyenangkan berubah seketika saat suara bel apartementnya berbunyi dan hadirlah sosok yang ingin sekali Selina maki-maki tapi karena takut di pecat di urungkannya niatnya itu. Untung hari ini ia bangun pagi dan habis mandi, sebernya hari minggu ini ia berniat ingin membeli novel bersama temannya namun seketika niatnya itu kandas setelah kedatangan Lucas.

"Ehem, ada yang bisa saya bantu tuan Lucas?" Tanya Selina. Lucas yang sedari tadi menatp foto masa kecil Selina yang tegantung di dinding apartemnt mengalihkan perhatiannya.

"Hari ini kamu ikut dengan saya ke butik milik mommy saya." Ucap Lucas.

"Emm. Sebenarnya untuk apa saya ikut dengan anda ke butik Mrs Advision?"

"Apa kamu lupa nanti malam ada pesta di salah satu model perusahaanku? Dan kita di undang." Ucap Lucas

"Ah saya kira undangan itu hanya untuk anda tuan."

"Kami fikir tugas dari seorang sekertaris apa? Apa perlu saya terangkan lagi tugas dari seorang sekertaris?"

"Ah tidak usah tuan. Saya masih ingat kalau begitu saya ganti baju dulu. Saya permisi." Ucap Selina dan beranjak setelah mendapat anggukan dari Lucas karena terburu-buru tanpa sengaja kakinya terkantuk meja yang berada tepat di samping sofa yg ia duduki. Lucas tersenyum miring melihat kelaukan Selina.

"Masih ceroboh seperti dulu." Gumam Lucas.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE DEVIL BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang