New Version
DON'T COPY MY STORY!
***
Selina sang sekertaris dari seorang 'Devil' Lucas Justin Advision. Selama 2 tahun ia menjadi sekertaris Lucas, selama itu ia merasakan bagaimana 'derita' menjadi sekertaris Lucas.Hingga sebuah kebenaran terbuka...
*** Selina berjalan keluar dari kamar mandi sambil mengusap rambutnya yang basah. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, namun itu bukanlah masalah bagi Selina. Bahkan dulu dia pernah tidur pukul 2 pagi gara-gara terlalu asik menonton drama korea, padahal keesokannya ada rapat penting, alhasil ia terlambat dan berakhir mendapat amarah dari seorang Lucas. Namun karena besok hari libur ia berniat tidur lebih malam dan bangun lebih siang.
Selina menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur, kemudian ia meraih smartphonenya. Sebuah pesan baru saja masuk.
From: Mr. Arogan
Jangan lupa besok, pukul jam 7 malam kita ada acara.
To: Mr. Arogan
Baik tuan Lucas. Semuanya telah saya siapkan. Dan saya pastikan semua berjalan dengan baik.
From: Mr. Arogan
Besok tepat 7 malam saya jemput
To: Mr. Arogan
Tidak perlu tuan saya bisa berangkat sendiri. Nanti kita bertemu di pesta saja tuan. Jika tuan menjemput saya nanti malah merepotkan tuan saja.
From: Mr. Arogan
Saya tidak pernah menerima sebuah penolakan!
To: Mr. Arogan
Baik tuan besok pukul 7 malam tepat saya siap.
S
elina menghela nafasnya, sudah terbiasa akan sifat seorang Lucas. Walaupun tadi saat makan malam Selina dengan gamblangnya mengungkapkan semua keluhannya tentang Lucas kepada yang bersangkutan langsung, tetap saja seorang Lucas Justin Advision tetap seorang Lucas Justin Advision yang arogan, diktator, kejam, dan dingin.
***
Selina berjalan menyusuri rak-rak gondola yang berisi makanan ringan. Hari ini ia pergi berbelanja, stock makanan di apartemennya mulai menipis. Kedua matanya berbinar saat menemukan snack yang ia cari, diambilnya beberapa bungkus.
"Sayuran, sudah. Buah-buahan, sudah. Daging ayam, sudah. Susu cair, sudah. Jus, sudah. Mie instan, sudah. Snack, sudah. Baik, semua sudah masuk troli! Saatnya membayar." Selina mendorong troli ke arah kassa.
Setelah membayar semua belanjaannya, Selina segera pergi. Kebetulan mall tersebut tidak jauh dari apartemennya jadi Selina memutuskan untuk berjalan kaki sekaligus berolahraga, karena kesibukannya sebagai sekretaris harus selalu siap jika di perlukan perusahaan menyita hampir seluruh waktunya sehingga waktu untuknya berolahraga menjadi berkurang.
Setelah sampai di apartemennya dengan segera Selina meletakkan bahan-bahan masakan yang baru saja ia beli ke dalam lemari es nya. Di lihatnya jam dinding yang telah menunjukkan pukul 3 sore. Dengan segera ia bersiap untuk nanti malam.
***
Pukul 7 malam
Lucas benar-benar tidak bercanda. Ia telah di depan gedung apartemen dengan sebuah lamborghini veneno roadster.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.