TDB#3 (B)

2.7K 111 8
                                        

Hai aku kembali, meneruskan cerita membosaankan ini, ya udah deh capcus aja.

Happy reading...

***
Selina menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya melayang mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

'Sebenarnya ada apa antara Tuan Advision dan Tuan Atlanta. Kenapa mereka terlihat seperti musuh. Tatapan tuan Advision yang tajam menatap dingin tuan Atlanta dan senyuman itu senyuman yang ada makna dari balik senyuman itu.' Batin Selina.

"Hah. Ya sudahlah ini juga bukan urusanku jadi kenapa juga aku harus pusing. Lebih baik aku tidur besok ada rapat penting aku tidak boleh terlambat." Selina kemudian membaringkan tubuhnya di rajang perlahan rasa kantuk pun datang dan tidak lama kemudian Selina sudah tertidur lelap.

***

Lucas mengedarkan pandangannya di sebuah kamar tidur. Pandangannya terhenti pada sosok perempuan yang tidur di sampingnnya tanpa sehelai benang pun. Di tatapnya tubuhnya yang hanya memakai celana boxer. Ingatannya melayang pada kejadian saat di pesta bermula saat ia bertemu kembali dengan 'mantan sahabatnya' dan berakhir di kamar hotel dengan salah satu perempuan yang ia sewa.

Ia bangit dan berjalan kearah kamar mandi. Sekitar 15 menit ia habiskan untuk membesihkan tubuhnya. Ia kemudian mengambil sepasang pakaiannya yang terdapat di dalam lemari. Satu lagi yang belum kalian ketahui Lucas adalah pemilik beberapa hotel bintang lima, salah satunya yang saat ini ia tempati ini. Di setiap hotelnya terdapat satu kamar presiden suit yang di milikinya.

Setelah selesai berbakaian, Lucas kemudian meletakkan sebuah cek yang bernominal yang bisa dikatakan sangat besar di atas nakas samping tempat tidur dan ia meraih sebuah jam tangan merk Bvlgari dan kunci mobil lamborgini yang ada di nakas tersebut. Di lihatnya jam menunjukkan pukul 12 malam. Segera ia keluar dari hotel dan mengendarai mobilnya. Di pikirannya saat ini hanya ada satu tujuan.

Selina.
***

Selina terbangun tengah malam saat tenggorokannya merasakan haus. Dengan segera ia keluar kamar menuju dapur. Setelah selesai dengan urusannya Selina berniat kembali ke kamarnya namun terhenti saat telingannya mendengar suara bel apartemantnya yang berbunyi.

"Hah siapa orang gila yang bertamu tengah malam." Dengus Selina.

Dengan malas-malasan ia segera menuju pintu dan membukanya.

"Iya mencari siapa?" Tanya Selina sedikit mengantuk sehinnga ia tidak fokus.

"Maaf membuatmu terbangun." Ucap Lucas, orang 'gila' menurut Selina yang bertamu tengah malam. Saat mendengar sebuah suara maskulin yang sangat ia kenal rasa kantuk Selina pun hilang entah kemana.

"Tu tuan Advision. Ah ada yang bisa saya bantu?"tanya Selina dengan gugup.

"Saya ingin bermalam di apartemantmu!" Itu pernyataan bukan pertanyaan.

"Ta tapi tuan_

"Sttt tidak ada bantahan." Lucas pun menarik tangan Selina masuk dan menutup pintu apartemant dan menguncinya.

"Dimana kamarmu?!"

"Di disana."

Karena masih dalam keadaan syok Selina menunjukan kamarnya dengan bintu berwarana coklat dengan sebuah papan bergambar doraemon yang tergantung di pintu kamar. Lucas menarik Selina kedalam kamar dan menguncinya. Selina akhirnya tersadar dari rasa syoknya.

"Tu tuan anda ma mau apa?" Tanya Selina sedikit takut.

"Tenang aku tidak akan berbuat macam-macam."

"Ta tapi tuan

"Ah sudahlah lebih baik kita tidur besok ada rapat penting. Aku mengantuk kamu juga pasti mengantuk. Jadi sekarang tidur."

Lucas menarik Selina agar berbaring di ranjang tepat di sampingnya dan Lucas pun segera memeluk Selina dan memejamkan matanya dengan tangan yang perlahan mengusap lembut kepala Selina. Selina yang terdiam dan hanya dapat menurutpun perlahan kembali mengantuk. Dan pada akhirnya mereka perdua tertidur sambil berpelukan.

Tanpa mereka sadari bahwa Tuhan memang sudah menercanakan itu semua. Tuhan telah menyiapkan sebuah hadiah yang sangat indah untuk mereka jika mereka mampu menjalani takdir yang telah di tetapkan oleh-Nya.

***

TBC

***

Yeay akhirnya aku bisa selesain part 3nya walaupun harus dibagi dua. Dan aku juga udah nepati janjiku untuk up malam ini ya walaupun ini tengah malam. Jadi unutuk para pembaca setia TDB yang udah sabar nungguin ini cerita dan memberiakan aku semngat terima kasih banyak. Dengan coment dan vote kalian itulah aku masih lanjut untuk menulis. Terima kasih semuanya. Jangan lupa tekan bintang dan coment kalian. Maaf jika typo atau salah dalam pengetikan. Terima saran dan kritik. Sekian dan terima kasih.

Salam

Hunniewillis94
Piyak

THE DEVIL BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang