4. Diam-Diam Mendalam

47 8 0
                                    

"Ayo bantu Mama bikin kue. Daripada ileran nonton sinetron kayak jomblo kurang belaian."

Neya yang duduk di sofa depan tv menolehkan kepalanya ke belakang, melihat mamanya yang sibuk menyiapkan bahan-bahan untuk membuat brownies kukus.

Neya mencebikkan bibirnya. "Ini FTV ma... Bukan sinetron. Mana ada sinetron muncul pagi-pagi."

Mama Neya a.k.a Nila tetap menyibukkan dirinya dengan bahan-bahan pembuat kue. "Jomblo mah bebas." Nila memecahkan telur yang tersedia.

Mamanya ini, sepertinya ketularan meme-meme yang dibacanya di Facebook. Namanya juga emak gahol.

Neya melangkahkan kakinya dengan pasrah ke arah dapur. Dia memang suka membuat kue, dia hanya tertarik dengan judul FTV tadi. Yaitu, 'Tukang Cendol Kepincut Tukang Ojek' Neya kira akan semenarik Aw*karin nyanyi.

Ternyata ceritanya sangat mainstream seperti iklan sirup di bulan Ramadhan.

Neya mengambil alih mixer yang tadi dipegang mama-nya, sedangkan Nila mulai memanaskan margarin.

"Kamu tahu kan ada tetangga baru?"

Neya menggeleng sambil memasukkan tepung ke adonan yang sudah mengembang.

"Itu sahabat mama waktu SMA lho, Ney."

Neya mengeluarkan ekspresi mengejek. "Ternyata mama punya sahabat juga ya."

Nila memukul lengan Neya pelan. "Gini-gini Mama tenar lho waktu SMA," kata Nila tidak mau kalah.

Namanya Tante Mery, terus Tante Mery ini punya anak." Nila memasukkan margarin ke adonan yang sedang di kocok Neya.

"LAKI-LAKI lho Ney!"

Yah, si Emak. Giliran cowok aja semangat.

Neya beda dong, kalau masalah cowok Neya bukan semangat lagi.

Tapi overdosis saking semangatnya.

"BENERAN MA?!" Mixer yang tadi di pegang nya mengarah ke Nila dengan dua ujung yang masih berputar.

Dengan cepat, Nila membenarkan posisi mixer tadi sebelum wajahnya terkena ceceran adonan.

"Giliran cowok aja semangat." Nila mencibir.

"Iya dong Ma! Kan udah mendarah daging." Neya membela diri seraya terkekeh.

Adonan yang di aduk Neya sudah siap, ia lalu memasukkan adonan itu kedalam loyang yang sudah di olesi mentega.

Kemudian Nila memasukkan loyang itu ke kukusan.

Siap, tinggal menunggu 30 menit lagi.

Neya membantu mamanya membersihkan alat-alat yang digunakan tadi dengan senyum sumringah.

"Nanti kamu kasih ya brownies nya ke teman mama itu. Rumahnya cuman 100 meter dari sini. Paling mentok 3 rumah udah sampai," jelas Nila.

"Oky doky, kapten," jawab Neya sambil membuat gerakan hormat.

Nila hanya tersenyum sambil membuat sirup untuk ayah Neya yang sedang mencuci mobilnya.

Neya kembali ke ruang keluarga sambil mengganti-ganti siaran televisi dengan bosan.

****

Matahari pagi sedang bersinar terik-teriknya. Tapi itu tidak membuat Neya patah semangat untuk mencapai tujuan.

Matahari pagi tidak membuat hitam kan? Makanya Neya mau-mau saja di suruh mamanya.

Pagar hitam,rumah putih.

MIXERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang