Author's POVJalanan kota Jakarta yang biasanya ramai dengan kemacetan, sekarang sangat lenggang. Mungkin karena banyak orang yang memilih untuk mudik ke kampung halaman.
Terlihat seorang gadis berjaket hijau tua dan berambut sebahu sedang berjalan di pinggiran trotoar menikmati suasana yang lumayan sepi ini.
Dengan tas yg menggantung di punggungnya serta kacamata bulat yang bertengger di hidung bangirnya.
"Kenapa gak tiap hari jakarta begini," gumamnya dalam hati.Dia terus berjalan hingga sampai di sebuah mall dua huruf. Rumah kedua bagi dia dan teman-temannya.
"Ternyata meski puasaan, masih ada yang nge-mall." Monolognya saat melihat sekitarnya yang banyak orang berbelanja.
Dia menaiki lift menuju ke lantai dimana ada theater jkt48. Lantai F4.
Sesampainya disana, dia hanya berjalan pelan sembari melihat-lihat poster yang terdapat di tembok menuju theater.
"Kak Kinal!" Gadis yang di panggil kinal itu langsung menoleh ke sumber suara.
"Nju!" Ucapnya sedikit terkejut.
"Lo ngpain disini? Kan nggak ada theater ato latian." Ujar gadis yang di panggil nju.
"Gue cuma jalan-jalan." Jawab Kinal sambil tersenyum manis ke arah gadis jangkung itu.
"Jalan-jalan? Bukannya lo pulang ke Bandung?"
"Habis dari kostan ambil sesuatu yang ketinggalan. Entar juga gue balik ke Bandung." Jawab Kinal yang menatap poster di depannya.
"Lo udah tau?" Tanya Shania dengan berhati-hati.
"Udah lama," Kinal mengambil hpnya yang ada di saku dan membalas sebuah pesan.
"Mau nemenin gue buka puasa?" Tanya kinal menatap gadis yang sudah di anggapnya adik dengan senyum mengembang.
Dia tahu, adiknya ini sedang menatapnya dengan tatapan iba.
"Boleh. Gue kayaknya dari tadi juga ikut puasa deh, belum makan soalnya" jawab Shania dengan cengiran yang menampakan bulan sabitnya.
Kinal hanya tersenyum melihat adik yang lebih tinggi darinya. Dan berjalan mendahului Shania yang langsung mensejajarkan jalannya dengan Kinal.
Mereka memilih berbuka puasa di sebuah restoran yang masih ada di dalam mall dua huruf ini.
Setelah memesan menu, mereka hanya sibuk dengan gadget masing-masing."Kak!" Panggil Shania.
"Hm?" deham Kinal menjawab panggilan Shania.
"Sejak kapan lo tau?" Shania heran dengan mantan kapten k3 dan J ini.
Sudah begitu lama memendam dan bertahan tanpa mau berbagi."Sejak..." Kinal mengalihkan pandangannya ke arah depan.
"Sejak?" Tanya Shania penasaran. Shania yang duduk di samping Kinal langsung menggeser kursinya untuk lebih dekat dengan Kinal.
"Sejak kita putus." Lanjut Kinal. Ada nada senduh disana.
"Apa lo putus waktu kepergok sma kak Melody?" Shania masih penasaran karena Kinal menjawabnya dengan ogah-ogahan.
Kinal terdiam beberapa saat. Fikirannya berputar mengingat kejadian dimana dia kepergok oleh general manager JKT48 saat setelah theater selesai.
Melody sedikit berlari ke arah backstage. Ada barang yang tertinggal disana. Sebenarnya sedikit takut memasuki backstage yang sudah sepi, meski di luar masih sedikit ramai karena member masih berselfi-ria.
Saat sudah sampai di dalam backstage, dia menolehkan kepalanya kiri-kanan mencari dimana barang yang ia cari.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR HAPPINESS
FanfictionBanyak orang berkata, "bahagianya itu, bahagiaku". Dulu kalimat itu bagiku hanya sebuah kalimat bulshit. Karna yg aku tau, ketika org yg kita syg bersama org lain, bukan kebahagiaan yg kita dapat. Namun, hanya serpihan perih yg sulit untuk disembuhk...