Kinal POVAku terbangun dari tidur nyenyakku. Ku raba samping tempatku tidur dengan masih menutup mata. Dimana dia?
Ku buka mataku mencarinya di sekeliling kamar ini. Tidak ada.
Aku duduk di atas tempat tidur, sendal yg biasanya dia pakai juga tidak ada. Kemana dia sepagi ini?
Cklek!
"Udah bangun? Aku habis belanja. Kulkasmu gk ada bahan buat masak. Untung aja ada minimarket yg jualan sayur sama bumbu dapur. Kalo gak ada, kamu makan angin aja." Jelasnya sedikit bergurau meski garing.
Aku hanya menatapnya yg masih menata belanjaannya ke dalam kulkas. Rasa bersalah itu masih ada. Pikiranku kembali ke masalalu.
"Tuhan, apa ini karma untukku? Aku tau dia dari awal tidak bersalah. Kami sama-sama membohongi perasaan kami masing-masing." Jeritku dalam hati."Kamu kok bengong?". Aku sedikit terkejut saat dia bertanya. Dia sudah duduk di pinggir tempat tidur.
"Kamu sakit? Enggak anget kok." Ucapnya sambil menyentuh keningku.
"Aku gapapa ,syg." Ucapku sambil mengambil tangannya dan kuciumi.
"Mau makan apa? Atau aku buatin sayur sop makaroni?" Dia mengelus pipiku dengan lembut. Ku balas dengan anggukan.
"Apapun yg kamu masak, aku bakal makan kok." Dia tersenyum dan beranjak pergi ke dapur mini yg aku dekor sendiri.
Setelah menyelesaikan sahur dan sholat subuh. Aku berkutat lagi dengan tugasku. Membuatnya terlihat bosan.
"Nay!" Panggilnya. Aku hanya meliriknya dan tersenyum saat melihat dia sedang manyun-manyun lucu.
"Kenapa? Bosen?" Tanyaku tanpa menoleh
"Iya bosen. PSPmu mana?" Ku putar kursi belajarku untuk melihat dia."PSPnya aku bawa ke bandung. Aku kasihin denzel. Kalo ada disini, bisa-bisa gk ngerjain tugas akunya." Ucapku sambil nyengir ke arahnya.
"Ya udh, kamu lanjut aja. Aku gk bakal ganggu dulu." Dia tersenyum manis seakan meyakinkanku untuk tidak mengkhawatirkannya yg akan bosan.
Saat sedang serius membaca kembali isi tugasku, dia datang sambil mengarahkan hpnya ke layar laptopku juga ke tanganku yg sedang memegang mouse.
"Lagi nemenin someone ngerjain tugas. Eemmm siapa ya?" Ucapnya dengan nada jahil. Ku lihat ke layarnya, ternyata dia sedang membuat IGStory.
"Jahil ya sekarang? Siapa yg ajarin? Hm?" Ku tarik dia ke pangkuanku.
"Hehehe biarin napa sih. Sekali-kali buat fans penasaran." Ucapnya yg masih menatap layar hpnya. Ku peluk perutnya dan ku simpan wajahku di punggungnya.
"Inget puasa. Dikit lagi udh enggak kok." Ujarnya sedikit memajukan badannya.
"Inget kali aku." Ucapku cemberut.
"Nay, lihat deh komenan yg ini."
Dia menyodorkan hpnya ke depan wajahku. Dan ku baca isi komenannya.
"Kok kyk kenal ya itu tangan?" Bacaku dan langsung menatapnya. Dia mengindikkan bahunya.
"Ini lagi nay, malah lebih tepat, nyebutin kamu, hahahaha tau aja nih." Ucapnya sambil tertawa.
"Mana-mana? Oh yg ini ya? Mirip tangannya kinal. Ciee lg bareng ya kalian?" Aku tersenyum melihat komenan ini. Sangat teliti sekali fans kami ini.
"Lucu ya mereka? Tapi kalo mereka tau, kita beneran pacaran gimana ya?" Tiba-tiba dia bertanya seperti itu. Aku yg tidak tahu jawabannya hanya menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR HAPPINESS
FanfictionBanyak orang berkata, "bahagianya itu, bahagiaku". Dulu kalimat itu bagiku hanya sebuah kalimat bulshit. Karna yg aku tau, ketika org yg kita syg bersama org lain, bukan kebahagiaan yg kita dapat. Namun, hanya serpihan perih yg sulit untuk disembuhk...