Author POVSetelah lelah berkeliling, naomi dan kinal memutuskan untuk berhenti di sebuah taman. Senyum naomi mengembang kala dia melihat ada penjual es krim.
"Mau?" Tanya kinal jahil.
"Ish! Aku puasa tau" balas naomi dengan memanyunkan bibirnya.
"Tapi mau kan?" Tanya kinal sambil menaik turunkan alisnya.
"Yaa seandainya gak lagi puasa, aku juga mau" ucap naomi sambil menyatukan jari telunjuknya seperti anak kecil.
Kinal tersenyum hingga memperlihatkan gigi gingsulnya.
"Bunda kok lucu sih?" Kinal sangat gemas melihat kelakuan naomi dan membuatnya menyalurkan kegemasannya dengan mencubit dua pipi naomi.
"Kinaaaall sakit iihh!" Ucap naomi sedikit berteriak dan berusaha terlepas dari cubitan kinal.
"Gemes sih" ucap kinal menyudahi acara mencubit pipi naomi dengan masih tersenyum.
Naomi begitu bahagia melihat kinal tersenyum lebar seperti ini. Meski dia tahu, kinal masih mempunyai seorang veranda dan mungkin tak akan terganti oleh siapapun.
Kinal merangkul naomi. "Cari tempat duduk yok! Capek aku berdiri terus" ucap kinal dan di balas anggukan oleh naomi.
Saat sedang berjalan mencari tempat duduk kosong, tiba-tiba ada yg menarik naomi dan membalikkan badannya. Hingga membuat kinal ikut berbalik untuk melinat siapa yg berani melakukan itu kepada naomi.
"PLAKK!!"
Suara tamparan yg berasal dari pipi naomi begitu keras. Untungnya keadaan taman yg mereka datangi sedang sepi.
"VE!" Pekik kinal kaget dan reflek merangkul naomi.
Dia kaget melihat ve yg keadaannya sudah awut-awutan. Ve hanya menggunakan setelan baby-doll bercelana panjang dan atasannya hanya di balut dengan sweater tipis warna biru. Sweater yg kinal pilihkan dulu saat mereka jalan-jalan.
Matanya sembab, wajahnya yg memerah tanpa make-up dan rambut yg di ikat asal. Sungguh tak terlihat seperti veranda.
Naomi diam melihat ve berada di depannya. Dia tahu gadis itu sedang murka. "Ternyata isu pertengkarannya sama stella itu... Benar" ucap naomi dalam hati.
"kamu minta break, karna dia?!!! IYA KINAL??!!! KAMU LAKUIN ITU SEMUA DEMI BISA DEKET SAMA DIA?!!" Teriak ve penuh emosi.
"Bun, bentar ya? Km duduk dulu. Entar aku balik ke sini lagi" ucap kinal sebelum dia melihat kinal menarik ve menjauhinya.
Naomi memilih menuruti kinal. Dia duduk diam. Dia benar-benar tertegun dengan apa yg baru saja terjadi.
"Emosinya kayak bukan manusia." Lirih naomi menunduk. Dia merasa bersalah karna sudah memanasi ve dari semalam. Meski dia sangat menyukai kinal, dia selalu berpegang teguh pada pendiriannya untuk tidak membuat mereka bertengkar apalagi karna dirinya.
Yang selalu dia fikirkan, dia akan membuat kinal jatuh cinta pada dirinya dengan caranya sendiri. Bukan membuat mereka bertengkar atau memanfaatkan pertengkaran mereka.
"Maaf" lirih naomi.
Sedangkan tak jauh dari naomi duduk, dua pasangan yg masih berstatus break itu saling tatap.
Kinal membiarkan tangis ve mereda.
Dia menatap ve dengan sendu."Bidadariku menangis" gumamnya dalam hati.
Dia seperti terpukul tongkat baseball yg sangat keras saat menyaksikan orang yg dia cintai menangis meraung-raung.
"AAAAARRHHH!!" Teriak ve tiba-tiba. Membuat kinal terlonjak.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR HAPPINESS
FanfictionBanyak orang berkata, "bahagianya itu, bahagiaku". Dulu kalimat itu bagiku hanya sebuah kalimat bulshit. Karna yg aku tau, ketika org yg kita syg bersama org lain, bukan kebahagiaan yg kita dapat. Namun, hanya serpihan perih yg sulit untuk disembuhk...