"Woh, ternyata ayah benar-benar tampan," ucap Jio, ia tidak henti-hentinya memandang wajah Vernon dari dekat.
"Dan yang di foto ini memang benar-benar ayah."
"Jio hentikan semua itu," perintah Byurin yang baru saja keluar dari kamar, ia duduk di samping Vernon yang langsung memeluk pinggangnya.
"Rasanya sangat aneh karena sudah sangat lama kita tidak bersama," ujar Vernon membuat Byurin terkekeh dan mengangguk menyetujui pernyataan Vernon.
"Kau tidak banyak berubah."
"Yaa, sepertinya kau yang banyak berubah."
"Aku? Apa?"
"Kau... terlihat semakin gemuk. Sepertinya kau bahagia ya saat aku tidak ada bersamamu."
"Ish. Yaa, aku bahagia karena aku punya Jio yang bisa menggantikan dirimu, bahkan aku lebih bahagia memilikinya daripada memilikimu."
"Ya, ya, ya. Bagaimana kalau kita karaoke?" tawar Vernon, Byurin dan Jio menyetujuinya. Meja yang ada di depan televisi disingkirkan dan hanya menyisakan karpet. Vernon menyetel lagu pertama, Bang Bang yang dibawakan Jessie J. Ft. Ariana Grande dan Nicky Minaj.
Vernon mulai bernyanyi, awalnya Jio hanya berdiri mematung melihat ayahnya yang bernyanyi heboh, ia terkejut mengetahui ayahnya sedikit gila tapi lama kelamaan Jio ikut larut dengan lagu itu dan ikut bernyanyi dengan Vernon, bahkan ia menyanyikan bagian rap-nya, Byurin dibuat terkejut karena ternyata Jio bisa rap, gaya rap-nya persis seperti Vernon. Byurin hanya memerhatikan mereka dan sesekali tertawa melihat kegilaan yang diciptakan Vernon, ini hal yang ia rindukan juga, Vernon yang gila.
Setelah menyanyikan beberapa lagu Vernon dan Jio merebahkan diri mereka di atas karpet.
"Hhhh, lelah."
"Tapi seru, hahaha."
"Byurin."
"Hm?"
"Terima kasih sudah merawat Jio untukku, kau istri dan ibu terhebat, bahkan aku tidak yakin aku akan sanggup sepertimu, merawat seorang anak sendirian dalam waktu selama itu," ucap Vernon ia kemudian bangkit dan menghadap ke arah Byurin, Vernon menggenggam kedua tangan Byurin sangat erat.
"Aku akan menebus semua kesalahanku padamu, aku akan membalas semua kesabaranmu, kerja keras, dan usahamu selama ini, aku janji." Byurin menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak membutuhkan janjimu itu, dengan kembalinya dirimu itu sudah cukup untukku."
"Ahh, ayo sekarang kita berbahagia, jangan ada lagi kesedihan di antara kita. Jio, ayo kita bernyanyi lagi, lagu Nicky Minaj, okay? Kau harus berlatih sebelum datang ke konser Nicky bersama ayah."
"Apa? Katakan sekali lagi apa yang kau katakan barusan!" murka Byurin, sandal rumah yang dikenakannya sudah berpindah ke tangannya sekarang, ia sudah siap untuk memukul Vernon kapan saja.
"Aku akan mengajak Jio ke konser Nicky dan teman-temannya," ucap Vernon lalu lari menghindari kemurkaan Byurin.
"VERNON CHOI! Sampai berani kau mengajak Jio ke konser Nicky atau teman-temannya akan kuhancurkan dirimu bersama dengan biji kopi menggunakan mesin penghancur!" Byurin mengejar Vernon dan terjadilah aksi kejar-kejar di dalam rumah sederhana ini. Jio hanya tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan orang tuanya.
"YA AMPUNI AKU!" Seru Vernon saat Byurin berhasil menangkapnya dan memukulinya bertubi-tubi menggunakan sandal rumah miliknya. Tawa Jio terhenti ketika tiba-tiba sandal yang Byurin gunakan untuk memukul Vernon terlempar ke arahnya dan mengenai pelipisnya.
"IBUUUUU!!!"
"Maafkan ibu sayang." Kini ganti Vernon yang tertawa terbahak-bahak, tidak terima ditertawai Byurin menggelitik perut Vernon membuatnya kegelian, Jio ikut melakukan hal yang dilakukan ibunya. Malam itu diakhiri dengan suara tawa bahagia memenuhi ruang tengah yang biasanya sepi.
Semoga kebahagiaan ini menjadi kebahagiaan tiada akhir, batin Byurin.
TO BE CONTINUED.
Promosi dulu bentar ehehee:D
Yang punya twitter follow yuk, yang mau difollback bilang aja~Taraaaa~ ini yang namanya Jio, pasti udah ada yang tau kan? suka banget aku tuh sama anak ini, lucu>< lumayan mirip Vernon juga>< aslinya bukan 12 tahun sih:v
Okay, tunggu EXTRA selanjutnya yaa~ happy reading^^
사랑해❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[SEVENTEEN FANFICTION] The Day We Felt the Distance - Complete
Fiksi PenggemarWhere did you go? Did you go far away because you didn't like me anymore? ©octorinav_ / 2017