[ Part 8 ] Our Future

13.1K 875 32
                                    

Jimin kembali memasuki kamar Yoora. Dilihatnya Yoora masih tertidur di balik selimut dengan nyaman. Yoora nampak sedikit bergerak menggeliat di balik selimutnya.

Jimin telah berpakaian rapi. Celana training rumahan berwarna hitam yang menjadi kesukaannya dipadukan dengan shirt hitam tipis dengan lengan panjang. Jimin menggulung lengannya hingga kesiku hingga menambah kesan santai di rumah.

Jimin meletakkan bubur ayam kegemaran Yoora di nakas sebelah ranjang Yoora bersama dengan segelas air putih. Jimin pun duduk di tepi ranjang dan memandangi Yoora yang nampak masih terlelap.

Dan sungguh, rencana Jimin untuk membuat Yoora sarapan tadi langsung menguar saat melihat tubuh Yoora yang menggeliat dibalik selimut.

Yoora memang sudah mengenakan pakaiannya dengan lengkap. Setelah pergumulan semalam mereka, Jimin terbangun pagi pagi sekali, Jimin memakaikan kembali baju Yoora agar gadis itu tidak kedinginan. Dan Jimin pun kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri dan keluar mencari sarapan untuk mereka berdua.

Jimin ikut berbaring disamping Yoora, mengambil selimut Yoora dan ikut memasukan tubuhnya ke dalam selimut Yoora mencari kehangat dari dinginnya ac kamar Yoora.

Yoora kembali menggeliat namun Jimin segera merengkuh tubuh Yoora dalam pelukannya.

"Uggghhhh.."

Yoora melenguh dalam tidurnya saat merasa terusik oleh keberadaan seseorang. Yoora mencoba membuka matanya yang masih terekat sempurna.

Dan mata Yoora langsung membulat seketika saat mendapati Jimin yang tertidur di sampingnya dan tengah memeluk erat tubuhnya.

"Jim.."

Perkataan Yoora terpotong dengan ingatannya semalam. Pergumulan mereka yang panas dan desahan yang masih terekam jelas. Seketika Yoora menutup mulutnya yang terbuka karena terkejut.

Yoora benar benar sudah sadar sekarang. Wajahnya memerah tepat saat Jimin yang masih terus menatapnya. Yoora menunduk, menyembunyikan wajahnya didada Jimin. Sungguh, dia sangat malu untuk berhadapan dengan Jimin sekarang.

Kekehan terdengar dari mulut Jimin saat melihat Yoora yang bersembunyi di pelukannya. Tentu saja Jimin tidak menolaknya, lelaki itu malah semakin mengeratkan tubuh Yoora di pelukannya.

Keduanya berdiam diri dengan posisi cludding itu cukup lama. Yoora sangat nyaman dipeluk Jimin seperti ini, membaui harum wangi tubuh Jimin yang begitu segar di indera penciuman Yoora. Sedangkan Jimin begitu menikmati hangatnya tubuh Yoora yang dapat meredamkan tubuhnya.

"Jimm, aku lapar.."

Jimin sungguh berat hati untuk mengakhiri hobi barunya itu setelah mendengar keluhan Yoora yang kelaparan. Sungguh Jimin benar benar tak ingin melepas pelukannya. Jimin sudah terlalu nyaman dalam posisi mereka seperti itu.

"Aku masih ingin memelukmu seperti ini, Yoo.."

Jimin menggeliat sedikit untuk membenamkan wajah Yoora lebih dalam ke pelukannya. Yoora sedikit kesulitan bernapas hingga dia mengangkat wajahnya dan muncul di bahu Jimin agar mendapat pasokan oksigen.

"Kalo gitu aku akan memakan dadamu ini.."

Yoora kesal dan mencoba menggigit dada Jimin di hadapannya. Namun bukannya menghindar laki laki itu malah tertawa.

DEAD AT HEART ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang