[ Part 1 ] Our Path

23.7K 1.6K 18
                                    

"Seulri eonni, bantu aku bawa ini- ini- dan ini-"

"-Aaahhh, dan ini juga eonni."

Seorang gadis, Han Yoora. Menyerahkan sekaligus satu kardus ringan berisi pernak pernik kamar beserta 3 buah boneka tertumpuk di atasnya.

Min Seulri, gadis yang lebih tua setahun diatasnya hanya bisa tersenyum dan menerima barang dari Yoora tanpa mengeluh sedikit pun.

"Aiiissshh, dasar kamu! Banyak banget barang bawaannya. Kasian Seulri bawa seberat ini!"

Kardus kotak yang baru beberapa detik di tangan Seulri itu kini berpindah ke tangan seorang laki-laki yang mengambilnya secara langsung.

"Gak apa-apa, Jim, aku bisa bantu kok, lagian tinggal barang Yoora yang belum selesai kita pindahin!"

Seulri hendak mengambil lagi kardusnya namun ditahan Jimin, hingga akhirnya Seulri mengambil tiga boneka diatas kardus itu agar tidak mengahalangi pandangan Jimin.

"Udah aku aja yang bawain kardus kardus berat. Kalian bawa yang ringan aja"

Jimin berlalu sambil sengaja menginjak kecil kaki Yoora yang dari tadi hanya tersenyum melihat Jimin membawakan barang-barangnya.

"Aaaaah, Bundaaaaaaa, Sakiiiiit!!"

Yoora berteriak seketika saat Jimin cukup keras menginjak kakinya. Dengan kesal Yoora langsung menumpukkan satu kardus lain di atas kardus yang dibawa Jimin.

"Ya ya yaaaak!! Han Yoora!! Pelan-pelan!"

Jimin bergerak menyeimbangkan bawaannya agar tidak jatuh sambil melirik Yoora dengan death glarenya. Bersyukur kedua tangan Jimin membawa kardus, jika tidak dia akan menghukum gadis disebelahnya itu segera.

"Sudah-sudah! Jika kalian bertengkar terus nanti kita gak selesai pindahannya."

Kini seorang wanita setengah baya itu berjalan diantara keduanya. Tangannya terulur membantu Jimin membenarkan bawaannya dan menuntun Jimin masuk ke dalam apartemen kecil disana. Dari belakang Yoora nampak puas melihat Jimin yang sibuk membawakan barang miliknya.

"Ini, tinggal ini aja kan bawaan kamu?"

Yoora menoleh ke arah Seulri yang menyerahkan beberapa boneka. Seulri sendiri kemudian mengambil satu kardus sisa terakhir milik Yoora yang belum di bawa masuk.

"Eonni, aku aja yang bawa kardusnya. Beraat eon, kasian eonni.." tangn Yoora terulur hendak mengambil alih kardus di tangan Seulri, namun segera ditahan Seulri.

"Udah aku aja, kamu beresin barang barang kecil lainnya. Langsung masuk kedalam"

"Siaaaap, boooos!"

Yoora mengangguk kecil dan langsung mengmbil barang-barang kecil di mobil angkut itu.

Segera setelahnya Yoora masuk kedalam apartemen kecil yang akan dia tinggali bersama eonni tercintanya, dan juga Jimin.

Hari itu, Yoora, Seulri, dan Jimin, memutuskan pindah ke Seoul untuk memulai kehidupan baru mereka. Meninggalkan Busan, tempat masa kecil mereka saat bersama. Lebih tepatnya panti asuhan dimana mereka dibesarkan bersama.

Jimin, yang sebelumnya selama setahun bekerja di Busan, memutuskan pindah ke Seoul. Bersama Seulri yang seumuran dengannya. Keduanya lulus dari universitas di Busan dengan beasiswa penuh. Dan bekerja untuk mencukupi keperluan adik-adik mereka di panti asuhan.

Yoora yang 4 tahun lebih muda dari Jimin dan Seulri, yang juga mendapat beasiswa di universitas di Seoul pun akhirnya ikut pindah ke Seoul bersama Jimin dan Seulri.

DEAD AT HEART ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang