Kim Jongin. Dia bersama ibunya masuk ke dalam keluarga Wu saat usianya tiga tahun. Tuan Wu adalah seorang duda keturunan Cina-Amerika yang menetap lama di Korea. Tuan Wu sendiri juga memiliki putra bernama Wu Yifan atau lebih sering disapa Kris yang berusia 3 tahun lebih tua dari Jongin.
Sepuluh tahun pertama hubungan keluarga itu masih baik-baik saja. Ibu Jongin sendiri masih belum mengetahui ada rahasia besar yang disembunyikan tuan Wu darinya. Sampai saat usia Kris genap 20 tahun mulai terjadi sesuatu yang aneh. Bahkan tuan Wu membuat sebuah tempat rahasia ruang bawah tanah kusus untuk Kris.
Baiklah ibu Jongin mencoba untuk mengabaikan rahasia yang tuan Wu sembunyikan itu. Tapi ternyata keanehan lain justru terjadi. Saat suatu malam seluruh keluarga besar tuan Wu berkumpul. Ibu Jongin yang tidak diperbolehkan bergabung semakin curiga dan akhirnya memberanikan diri mencuri dengar dari balik pintu.
"Tanpa sepengetahuan kami beraninya kau memungut sampah masuk ke dalam keluarga ini!!" ucap salah satu tetua dalam bahasa Cina. Meskipun tidak begitu mahir namun lebih dari 10 tahun tinggal bersama orang Cina membuat ibu Jongin mengerti bahasa Cina.
"Saya berani bersumpah, mereka sungguh tidak tau apa-apa!!" bela tuan Wu.
"Sekarang mungkin dia masih diam. Tapi itu tidak menutup kemungkinan dia akan menceritakannya pada semua orang!!"
"Saya mohon,, biarkan dia hidup bersama saya. Saya sungguh menyayanginya."
Ternyata selama ini keluarga besar tuan Wu tidak mengetahui bahwa dirinya sudah menikah lagi dengan ibu Jongin. Bahkan bagi keluarga besar tuan Wu ibu Jongin yang hanya berasal dari kasta atau manusia biasa hanya dianggap sebagai sampah.
Percekcokan itu terus terjadi. Hampir seluruh keluarga tuan Wu mendukung keinginan tetua yang memberikan pilihan pada tuan Wu.
"Kau tau bukan,, bagaimana reaksi keluarga lain kalau sampai mereka tau kau membesarkan sampah. Keluargamu, keluarga ini akan dipermalukan seumur hidup."
"Saya mohon,, apapun akan saya lakukan asal tetua mengijinkan saya untuk tetap tinggal bersama mereka."
"Hanya ada dua pilihan. Kau bunuh mereka, atau, kau rubah putranya menjadi serigala sepertimu."
Dari balik pintu ibu Jongin yang mendengar pembicaraan itu langsung tersentak. Mereka berniat membunuhnya dan putranya. Dan diluar itu, mereka serigala. Jadi itukah keanehan yang dia rasakan sering terjadi pada Kris. Jadi dia tidak sedang berhalusinasi saat beberapa kali mendengar lolongan dari kamar Kris yang membuatnya harus berpindah tempat ke ruang bawah tanah.
Ibu Jongin pun lari tunggang langgang meninggalkan ruangan itu. Hanya satu tujuan dia, kamar putranya. Dengan suara berisik dia menggedor pintu kamar Jongin sementara pemiliknya sudah tertidur pulas.
"Jongin-ah!!! Buka pintu!!! Jongin-ahh!!!" teriak sang ibu.
"Eomma, waegeuraeyo,, apa terjadi sesuatu??" Jongin membuka mata dengan satu tangan masih mengucek matanya yang masih terasa berat.
Sang ibu langsung mendorong masuk Jongin lantas mengunci pintu kamar putranya. Jongin yang masih belum paham hanya sanggup melongo menyaksikan ibunya.
"Eomma ada apa?? Kenapa eomma terlihat begitu ketakutan??" Tanya Jongin. Sang ibu masih belum menjawab. Beliau justru menuju lemari pakaian Jongin, mengeluarkan tas dan memasukkan semua baju Jongin ke dalam tas.
"EOMMAA!!!! KAU KENAPA???!!!" Sentak Jongin menyadarkan wanita itu dan menatap Jongin. Wajah wanita itu benar-benar memperlihatkan ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
W O L F #2
FanfictionTak butuh bulan purnama untuk merubahnya menjadi seekor serigala. Sedikit saja seseorang memancing amarahnya, tak ada satupun yang dia ampuni. Tak peduli bahkan ayah dan kakaknya sekalipun, bisa saja menjadi targetnya. Hanya satu yang mampu meluluh...