Chapter 8 - Serangan

224 33 0
                                    


"Eomma hati-hati." Kata Soojung memperingatkan saat ibunya turun dari bus. Hujan lebat membuat kondisi halte sedikit digenangi air.

Soojung yang turun terlebih dahulu tampak sudah membuka payungnya untuk mereka berdua. "Mau berteduh dulu atau langsung pulang??" tanya gadis itu pada ibunya. Suara Soojung sedikit melengking karena tengah beradu dengan suara hujan yang jatuh diatas atap halte.

"Sudah dekat, kita langsung pulang saja. Ayo!!" setelah mengambil ancang-ancang dan mendekap erat tas tenteng mereka, keduanya lantas menerjang derasnya hujan yang turun sore itu.

Belum jauh mereka berlari tiba-tiba sekawanan pria asing menghadang jalan mereka. Ibu dan anak itu sontak kaget melihat para pria yang tidak mereka kenal tiba-tiba berdiri di depan mereka. Tak ada pekik kaget atau teriak keterkejutan dari keduanya, namun tak bisa disembunyikan Soojung dan ibunya merasa teramat panik.

Menggenggam gagang payung pada tangannya, Soojung melingkarkan tangannya yang lain memeluk tubuh ibunya. Sementara sang ibu, yang meskipun takut namun tetap menunjukkan keberaniannya melindungi sang putri.

"Siapa kalian!" Teriak wanita paruh baya itu. "Ambil apapun yang kalian inginkan tapi tolong biarkan kami pergi!!!" Lanjutnya dengan suara sedikit bergetar karena gugup.

"Eomma. Siapa mereka?" Tanya Soojung bersembunyi dibalik punggung ibunya.

Tak ada jawaban dari satupun kawanan pria itu. Sampai salah satu dari ke empat pria itu -pria berjas coklat- mengedikkan kepalanya dan dua pria disampingnya maju ke arah Soojung dan ibunya. Mereka bukan seperti preman yang berpakaian lusuh dan menakutkan. Mereka berpenampilan rapi, berjas. Mungkin mereka mafia atau semacamnya. Batin ibu Soojung saat itu.

Seorang pria yang berdiri tepat di hadapan ibu Soojung terlihat mengerutkan alisnya, lantas menatap Soojung dan ibunya bergantian. Detik berikutnya, dengan tangan besarnya pria itu mendorong tubuh ibu Soojung ke samping menyebabkan wanita itu harus jatuh tersungkur. Dan otomatis tubuhnya basah terkena guyuran air hujan.

"YA!! APA YANG KAU LAKUKAN???!!! EOMMAAA!!!" teriak Soojung mencoba membantu ibunya. Namun pria yang lain sudah mencengkeram kerah baju gadis itu dan menariknya.

"Tak peduli siapapun kau, jika perintah sudah diberikan maka kau pun harus mati." Ucap pria itu dalam bahasa cina.

"MWOOO???!!! YAAA KAU INI BICARA APAA?? SINGKIRKAN TANGANMU!!!" Soojung terus meronta meminta pria itu melepaskan cengkeramannya. Membuat gagang payung yang dia genggam harus terlepas dari tangannya.

Entah apa tujuan mereka. Tak ada tindak kekerasan lain atau perampasan barang berharga milik Soojung maupun ibunya. Selepas mengatakan sesuatu yang hanya bisa di mengerti teman dan dirinya sendiri sekawanan pria itu pergi.

Sementara Soojung yang masih tampak syok hanya mematung mengamati punggung mereka yang semakin menjauh. Dia merasa aneh, dia pernah mengalami hal ini sebelumnya. Didatangi seorang pria asing dan pria itu berbicara dalam bahasa cina. Siapa mereka? Apa yang mereka inginkan? Batin Soojung, sampai akhirnya gadis itu tersadar dan langsung membantu ibunya berdiri. Hujan lebat membuat mata mereka sulit terbuka karena perih.

"Eomma kau tidak apa-apa??" tanya gadis itu mengangkat tubuh ibunya dari atas aspal.

"Siapa mereka??? Ada hal apa sampai kau harus berhubungan dengan orang-orang seperti itu??" tanya marah sang ibu pada putrinya.



Sesampainya di rumah Soojung masih tak habis pikir tentang kejadian yang baru saja menimpa dia dan ibunya. Bukan hanya kejadian itu melainkan semua kejadian aneh yang beberapa bulan ini sering dia alami. Dan anehnya dia selalu mengalami kejadian mengerikan disaat dia tidak sedang bersama Jongin.

W O L F   #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang